Masa Prasejarah Kehidupan Manusia pada Masa Pra-

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII 28 d. Pithecanthropus Mojokertensis Setelah menemukan Meganthropus palaeojavanicus, di tahun 1937 Von Koenigswald kembali menemukan tengkorak dan tulang kering yang mirip dengan Pithecanthropus erectus dan Pithecanthropus soloensis, namun dari ukurannya diperkirakan bahwa fosil yang ditemukan tersebut masih anak-anak. Fosil tersebut kemudian diberi nama Pithecanthropus mojokertensis yang artinya manusia kera dari Mojokerto. e. Homo Soloensis Hampir bersamaan dengan penemuan Meganthropus palaeojavanicus , Von Koenigswald menemukan pula sebuah tengkorak manusia yang memiliki volume otak lebih besar dari manusia-manusia jenis Pithecanthropus. Struktur tengkorak manusia ini tidak mirip dengan kera. Karena itu, fosil ini diberi nama Homo soloensis yang artinya manusia dari Solo. f. Homo Wajakensis Fosil tengkorak manusia yang mirip dengan penemuan Von Koenigswald pernah pula ditemukan sebelumnya oleh seorang penambang batu marmer bernama B.D. Von Rietschotten pada tahun 1889. Fosil tersebut kemudian diteliti oleh Eugene Dubois dan diberi nama Homo wajakensis, artinya manusia dari Wajak. Selain berbagai macam fosil sisa-sisa kehidupan manusia, kehidupan pra-aksara di Indonesia dapat pula dilacak melalui penemuan perkakas yang digunakan oleh manusia pada masa lalu tersebut. Di Indonesia, hingga kini masih sering ditemukan perkakas-perkakas yang diperkirakan pernah digunakan oleh manusia purba. Berikut ini beberapa jenis alat dari masa pra- aksara yang pernah ditemukan di Indonesia. a. Kapak Genggam Kapak genggam diperkirakan merupakan alat yang digunakan oleh manusia jenis Pithecanthropus untuk berburu. Struktur dan bentuk alat ini masih sangat sederhana dan bagian yang tajam hanya terdapat di satu sisi saja. Kapak ini digunakan dengan cara digenggam. Alat ini pernah ditemukan di Trunyan Bali, Awangbangkal Kalimantan Selatan, dan Kalianda Lampung. b. Alat Serpih Alat ini digunakan oleh manusia purba untuk menusuk, memotong dan melubangi kulit binatang. Alat ini terbuat dari batu. Diperkirakan, alat ini merupakan serpihan- serpihan dari batu yang dibuat sebagai kapak genggam. Alat ini pernah ditemukan di Sangiran dan Gombong Jawa Tengah, serta Cabbenge Flores. Tugas Mandiri Bagaimana sistem kepercayaan manusia purba pada tahap kehidupan berburu? Carilah sumber dan referensi lain untuk menjawab pertanyaan di atas. Lingkungan Kehidupan Manusia 29 c. Kapak Persegi Kapak persegi merupakan alat yang terbuat dari batu dan digunakan oleh manusia untuk mencangkul, memahat, dan berburu. Alat ini terbuat dari batu berbentuk segi empat yang kedua sisinya diasah halus. Pada salah satu sisi pangkal, ada bagian berlubang untuk tangkai. Sementara pangkal lainnya adalah bagian yang tajam. Alat ini banyak ditemukan di berbagai tempat di Indonesia, mulai dari Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, hingga Sulawesi. d. Kapak Lonjong Kapak lonjong merupakan kapak yang bentuknya lonjong. Pangkal kapak tersebut lebar dan tajam, sedang ujungnya runcing dan diikatkan pada gagang. Alat ini terbuat dari batu yang telah diasah hingga halus. Kapak lonjong pernah ditemukan di Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. e. Menhir Menhir merupakan tugu batu yang tinggi. Diperkirakan menhir digunakan sebagai tempat pemujaan oleh manusia prasejarah. f. Dolmen Dolmen adalah meja yang terbuat dari batu, diperkirakan digunakan sebagai tempat menyimpan sesaji untuk sesembahan manusia prasejarah. g. Sarkofagus Sarkofagus adalah peti mati yang terbuat dari batu. h. Arca Arca adalah batu yang dibentuk hingga menyerupai makhluk hidup tertentu. i. Bejana Perunggu Bejana perunggu adalah benda yang terbuat dari perunggu. Bentuknya mirip dengan gitar spanyol tanpa gagang. Alat ini hanya ditemukan di dua tempat yaitu di Madura dan Sumatra. j. Kapak Corong Kapak corong adalah kapak yang terbuat dari perunggu dan bentuk bagian atas mirip dengan corong. Alat ini pernah ditemukan di Jawa, Bali, Sulawesi, dan Papua.

3. Fosil dan Lapisan Tanah

Pulau Jawa memiliki banyak bukti yang mendukung adanya manusia purba yang menghuninya. Fosil manusia purba yang ditemukan di Jawa dikenal sebagai pithecanthropus atau manusia kera. Namun, kini para antropolog sepakat bahwa semua fosil manusia yang ditemukan di Jawa termasuk dalam jenis Homo Erectus . Gambar 1.24 Perkakas yang diguna- kan manusia purba. Sumber: Indonesian Heritage. Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII 30 Situs-situs tempat penemuan manusia purba yang digali di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang terpenting adalah Kubah Sangiran Ngandong. Fosil paling tua ditemukan dalam lapisan-lapisan pucangan di Kubah Sangiran yang berumur 1,7 hingga 8,7 juta tahun yang lalu. Kubah Sangiran, dalam cekungan Sala, merupakan situs penghasil manusia purba paling banyak di Jawa dan memiliki urutan lapisan paling lengkap. Seri Sangiran dimulai dengan endapan danau zaman Pliesen Muda Kalibeng Atas, diikuti oleh breksi vulkanik. Pada zaman Pleistosen Tua, lumpur hitam Pucangan diendapkan dalam lingkungan rawa-rawa. Fosil-fosil Pithecanthropus paling tua ditemukan dalam lapisan-lapisan ini. Lapisan penuh fosil dan batu-batu kecil yang dinamakan Grenzbank menandai puncak tempat ini, yang diendapkan sekitar 800.000 tahun lalu, serta membentuk dasar lapisan kubah yang berasal dari endapan sungai dan gunung api pada awal zaman Pleistosen Madya. Banyak fosil ditemukan dalam lapisan ini. Seri geologi teratas merupakan lapisan Notopuro yang terdiri atas breksi vulkanis dan lahar berumur sekitar 200.000 tahun. Lapis terakhir Sangiran berupa kerikil yang terbentuk sebelum bukit ini terlipat karena proses diapirik. Pengikisan Sungai Cemoro kemudian memotong lapisan- lapisan sehingga menyingkap seluruh sejarah geologis Plio Pleistosen daerah tersebut. Gambar 1.25 Kubah Sangiran di Ngandong Jawa Tengah. Sumber: Indonesian Heritage. ™ Keadaan relief permukaan bumi dipengaruhi oleh proses alami yang berlangsung sangat lama. Proses alamiah ini digerakkan oleh tenaga geologi. ™ Tenaga geologi dibedakan atas tenaga endogen dan tenaga eksogen. ™ Tenaga endogen secara umum ada dua macam, yaitu tektonisme dan vulkanisme. Rangkuman