Perjanjian Saragosa Proses Kedatangan Bangsa Barat sampai

Perkembangan Masyarakat Masa Kolonial 249 b. Terjadinya penyebaran agama Kristen yang dipimpin oleh Xaverius di Ambon, Ternate, dan Morotai. c. Banyaknya nama orang di daerah Maluku yang menggunakan nama Portugis. Selain itu, ada beberapa kata dalam bahasa Indonesia yang menyerap unsur bahasa Portugis seperti meriam, minggu, nona, signor, sinyor, dan dalam kesenian, musik keroncong merupakan perpaduan dengan budaya Portugis.

2. Masa Pemerintahan Kompeni VOC

Pada masa Gubernur Jenderal J.P. Coen 1619–1623, 1627–1629 diberlakukan berbagai kebijakan di antaranya adalah sebagai berikut. a. Memonopoli perdagangan di Maluku. b. Menjadikan Batavia sebagai pelabuhan dan pusat kekuasaan VOC. c. Menjalankan politik devide et impera adu domba antara raja-raja di Jawa dengan kepulauan Nusantara lainnya. d. Mendatangkan keluarga-keluarga Belanda untuk mengelola pertanian di Indonesia. e. Proses westernisasi pada budaya-budaya pribumi. f. Memonopoli perdagangan rempah-rempah. Salah satu kebijakan Coen yang paling keras yaitu dihancurkannya Pulau Banda. Penduduk Banda dibantai, sedangkan yang hidup dijadikan budak. Untuk menjalankan misi menaklukkan Nusantara, VOC melakukan strategi sebagai berikut ini. a. Melakukan tindak kekerasan, peperangan, dan tindakan kasar terhadap penguasa setempat dan para pedagang yang melawannya. b. Mengusir dan membunuh para penduduk yang menolak menjual barang dagangannya kepada VOC. c. Menghancurkan pusat-pusat perdagangan Islam di Nusantara. d. Melakukan tipu muslihat serta mencampuri urusan dalam negeri setiap kerajaan, terutama di Jawa. Pada tahun 1799, VOC mengalami kebangkrutan yang disebabkan faktor-faktor berikut. a. Banyaknya korupsi yang dilakukan para pegawai VOC, apalagi mereka tidak mempunyai kewajiban untuk memberikan laporan keuangan pada pemerintah Belanda. b. Banyaknya biaya yang harus dikeluarkan VOC sebagai dampak dari peperangan yang dilakukan VOC di Nusantara. c. Persaingan yang ketat dengan kongsi dagang lain. d. Rakyat Indonesia tidak mampu lagi membeli barang- barang Belanda. e. Terjadinya perdagangan gelap. Dalam sastra Melayu, ke- pahlawanan dan keperkasaan tokoh-tokoh pendamping Malaka dalam melaksanakan roda pe- merintahannya muncul. Tokoh yang dianggap sebagai pahlawan samudra adalah Hang Tuah, Hang Lekir, dan Hang Jebat. Wawasan Sosial