Kerajaan Medang Kamulan, Kahuripan, dan Kediri

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP dan MTs Kelas VII 202 permintaan Kubilai Khan, kali itu merasa marah sekali. Surat Kubilai Khan yang dibawa Meng Chi dirobek-robek, kemudian utusan tersebut dipotong kedua telinga dan hidungnya, serta rambutnya digunduli. Di kepala Meng Chi, ditulisnya surat balasan yang menyatakan bahwa ia tak akan pernah takluk pada raja mana pun. Kubilai Khan sangat marah sekali atas perlakuan Kertanegara pada utusannya. Dia langsung mengirim ribuan pasukan ke Pulau Jawa. Saat pasukannya tiba di tahun 1292, Kertanegara telah wafat karena terjadi pemberontakan Kediri yang dipimpin Jayakatwang. Namun pada saat terjadi pemberontakan, seorang menantu Kertanegara yang bernama Raden Wijaya melarikan diri ke Madura dan meminta perlindungan Bupati Madura Arya Wiraraja. Dengan bantuan Arya Wiraraja, Raden Wijaya berhasil membentuk pasukan. Kemudian, begitu mengetahui bahwa pasukan Mongol telah tiba di Jawa, maka Raden Wijaya pun menggunakan muslihatnya. Kepada pasukan Mongol, dikatakannya bahwa Jayakatwang adalah raja Singasari yang mereka cari. Pasukan Mongol pun menyerang istana Singasari yang telah dikuasai Jayakatwang dan berhasil. 6. Kerajaan Majapahit Sepeninggal Kerajaan Singasari, di Jawa terjadi kekosongan kekuasaan. Raden Wijaya segera menobatkan diri sebagai raja dengan gelar Sri Kertarajasa Jayawardhana. Kemudian, dia memindahkan ibu kota ke Mojokerto. Dari sini dimulailah riwayat Kerajaan Majapahit. Masa pemerintahan Kertarajasa berjalan dengan goyah. Pemberontakan terjadi di beberapa tempat di antaranya dilakukan oleh Sora, Nambi, dan Kuti yang merupakan kawan- kawan Kertarajasa saat mengusir Jayakatwang dan tentara Mongol. Mereka tidak puas atas jabatan yang diberikan setelah Kertarajasa menjadi raja. Hingga wafatnya Kertarajasa pada tahun 1309, masih banyak pemberontakan yang belum berhasil dipadamkan. Kertarajasa digantikan oleh putranya yang bernama Jayanegara. Seperti halnya masa pemerintahan Kertarajasa, pada masa pemerintahan Jayanegara pun banyak terjadi pemberontakan di mana-mana. Sebagian besar pemberonta-kan justru dilakukan oleh para pejabat negara yang tidak puas atas jabatan yang diberikan. Salah satu pemberontakan paling dahsyat dilakukan oleh Kuti pada 1319. Kuti berhasil menduduki ibu kota hingga raja mengungsi ke Desa Bedander yang disertai oleh pasukan bhayangkari pasukan pengawal raja. Pasukan bhayangkari tersebut dipimpin oleh seorang komandan bernama Gajah Mada. Dengan kelihaiannya, Gajah Mada dapat membalikkan Gambar 7.19 Candi Singasari disebut juga Candi Tumapel berupa Kuil Syiwa yang besar dan tinggi. Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar Nama Majapahit diduga berasal dari nama pohon maja, karena pada masa itu hutan Tarik banyak ditumbuhi pohon maja. Dugaan ini berdasarkan kitab Pararaton, Kidung Panji Wijaya Krama, dan Kidung Harsa Wijaya yang menceritakan berdirinya Kerajaan Majapahit. Wawasan Sosial Peradaban Masa Hindu–Buddha 203 keadaan dan mengembalikan raja ke istananya sekaligus memadamkan pemberontakan Kuti. Atas jasanya, Gajah Mada diangkat sebagai patih untuk wilayah Daha dan Kahuripan. Jayanegara wafat pada 1328 karena dibunuh oleh tabib pribadinya yang bernama Tanca. Oleh karena saat wafat Jayanegara tidak memiliki anak, maka adik perempuan Jayanegara yang bernama Tribhuwanattunggadewi naik tahta. Pada masa kepemimpinannya, pemerintahan mulai berjalan baik walau masih ada beberapa pemberontakan, antara lain pemberontakan yang dilakukan Sadeng dan Keta pada tahun 1331. Pemberontakan tersebut kembali dapat dipadamkan oleh Gajah Mada. Atas jasanya, Gajah Mada diangkat sebagai mahapatih, jabatan yang setara dengan perdana menteri di zaman sekarang. Saat pengangkatannya sebagai mahapatih tersebut, Gajah Mada mengucapkan sumpah yang terkenal sebagai Sumpah Palapa. Sumpah Palapa berisi pernyataan bahwa Gajah Mada tidak akan menyantap makanan enak yang mengandung rempah dan garam hingga seluruh Nusantara tunduk di bawah kekuasaan Majapahit. Gajah Mada menyusun kitab Kutaramanawa sebagai dasar hukum di Kerajaan Majapahit. Tribhuwanattunggadewi memerintah selama 22 tahun hingga tahun 1350. Setelah itu tahta diserahkan pada putranya yang masih berusia 15 tahun, Hayam Wuruk. Sebagai raja, Hayam Wuruk bergelar Sri Rajasanegara. Pada masa pemerintahannya, Majapahit mengalami masa puncak kejayaan. Pemerintahan Rajasanegara yang didampingi oleh Mahapatih Gajah Mada berhasil mempersatukan hampir seluruh Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Wilayah kekuasaan Majapahit terbentang dari Sumatra hingga Papua. Wujud dari Sumpah Palapa salah satunya tergambar dalam toleransi kehidupan beragama. Hal ini terbukti adanya Dharmadhyaksa ring Kasaiwan yang mengurus Siwaisme dan Dharmadhyaksa ring Kasogatan untuk agama Buddha. Gambaran toleransi Majapahit dipaparkan dalam kitab Sutasoma karya Mpu Tantular yang berisi ajaran agama yang di dalamnya terdapat ungkapan Bhinneka Tunggal Ika. Akhir kerajaan Majapahit berawal dari wafatnya Gajah Mada pada tahun 1364. Ada beberapa faktor yang menyebabkan Kerajaan Majapahit mengalami kemunduran, di antaranya adalah terjadinya sengketa keluarga yang berlarut-larut yang berpangkal dari masalah perebutan kekuasaan. Hal tersebut menyebabkan pemerintahan tidak stabil dan penguasa berganti- ganti dengan cepat sehingga satu per satu wilayah taklukan Majapahit memerdekakan diri atau jatuh ke tangan kerajaan lain. Keadaan bertambah parah dengan adanya pengaruh Islam yang semakin kuat sehingga rakyat banyak yang berpindah agama. Hal ini berujung dengan berdirinya kerajaan Islam Demak di Jawa. Tugas Mandiri Apa yang menyebabkan Majapahit yang begitu berkuasa akhirnya mengalami keruntuhan? Gambar 7.20 Gajah Mada mulai dikenal setelah berhasil memadamkan pem- berontakan Kuti pada 1391. Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar