Sejarah Taman Nasional Pengelolaan zona pemanfaatan ekosistem mangrove melalui optimasi pemanfaatan sumberdaya kepiting bakau di Taman Nasional Kutai provinsi Kalimantan Timur

ini merupakan suatu perangkat lunak yang dibuat atas dasar model DS dengan kemampuan tinggi dalam melakukan simulasi. 1. Artikulasi masalah pemilihan batasan 2. Hipotesis dinamik 5. Formulasi kebijakan evaluasi 3. Formulasi 4. Pengujian Dunia nyata Keputusan eksperimen organisasi Strategi, susunan, aturan keputusan Model mental dunia nyata Informasi umpan balik Gambar 11 Pemodelan dinamika sistem Sterman 2000.

2.4 Sejarah Taman Nasional

Berkembangnya taman nasional tidak bisa terlepas dari sejarah perkembangan pemikiran lingkungan hidup dan konservasi. Sejarah penetapan kawasan konservasi kawasan dilindungi diawali pada tahun 252 SM, pada saat Raja Asoka dari India secara resmi mengumumkan perlindungan satwa, ikan, dan hutan. Kemudian pada tahun 1084 M, Raja Wiliam I dari Inggris memerintahkan penyiapan The Domesday Book, yaitu suatu inventarisasi tanah, hutan, daerah penangkapan ikan, areal pertanian, taman buru, dan sumberdaya produktif milik kerajaan yang akan digunakan sebagai dasar untuk membuat perencanaan nasional bagi pengelolaan dan pembangunan di negaranya MacKinnon MacKinnon 1986. Konsep taman nasional atau national park mulai berkembang di negara barat ketika Yellowstone ditetapkan sebagai taman nasional di Amerika Serikat pada tahun 1872. Model yellowstone dikelola dengan pendekatan perlindungan alam yang ketat, sehingga tidak diperkenankan kegiatan manusia baik untuk kebutuhan subsisten maupun untuk pemanfataan sumberdaya alam demi tujuan komersial, meskipun terdapat beberapa kelompok suku asli yang sudah mendiami kawasan itu selama beberapa generasi Sangaji et al. dalam Damanik et al. 2006. Sejak saat itu, ide taman nasional menyebar ke negara-negara lain, dan dalam kurun waktu kurang dari 100 tahun sudah ada lebih dari 2.000 taman nasional yang ditetapkan di 136 negara Wiratno et al. dalam Damanik et al. 2006 Di Indonesia, sejarah penetapan kawasan dilindungi sebenarnya telah dimulai sejak jaman penjajahan Belanda, pada saat itu pemerintah telah menetapkan beberapa kawasan dilindungi seperti Cagar Alam CA Arca Domas 1913, CA Junghun di Bandung 1919, CA Tangkuban Perahu 1919, dan CA Rawa Danau di Serang 1921 Dephut 2007. Pemikiran konservasi, termasuk taman nasional, mulai berkembang sekitar tahun 1970-an. Lima taman nasional pertama dengan luas total 1.430.948 ha ditetapkan oleh Menteri Pertanian pada tanggal 6 Maret 1980, yaitu Taman Nasional TN Gunung Leuser, TN Gunung Gede-Pangrango, TN Ujung Kulon, TN Baluran, dan TN Komodo Wiratno et al. dalam Damanik et al 2006. Selanjutnya pada tahun 1982, saat Kongres Taman Nasional dan Kawasan Lindung Sedunia III yang berlangsung di Bali, pemerintah Indonesia mendeklarasikan 11 Taman Nasional dengan luas 3.287.063 ha, yaitu TN Kerinci Seblat, TN Bukit Barisan Selatan, TN Kep. Seribu,, TN Bromo-Tengger-Semeru, TN Meru Betiri, TN Tanjung Puting, TN Kutai, TN Bali Barat, TN Lore Lindu, TN Bogani Nani Warta Bone, dan TN Manusela Wiratno et al. dalam Damanik et al. 2006.

2.5 Konsep Keterpaduan