No Dimensi dan Atribut
Skor Baik
Buruk Realitas
saat ini Keterangan
5. Penegakan hukum
oleh aparat bagi pelanggar
0; 1; 2 2
hanya sebagian=
skor 1 0= tdk ada; 1= hanya
sebagian kasus; 2= seluruh kasus
6. Dukungan perusahaan
Mitra TNK 0; 1
1 ada = skor 1 0= tdk ada; 1= ada
5.4.1 Status Keberlanjutan Pengelolaan Kepiting Bakau
Analisis dengan MDS ini menghasilkan status dan indeks keberlanjutan pengelolaan sylvofishery di kawasan mangrove TNK. Status Keberlanjutan yang
dimaksud adalah apakah pengelolaan sylvofishery saat ini telah efektif dan akan berkelanjutan berdasarkan keempat dimensi pengelolaan yang dikaji dan indeks
yang diperoleh Gambar 54.
Gambar 54 Diagram layang-layang pengelolaan sylvofishery di kawasan mangroveTNK.
Hasil analisis dengan Rap-CRASYMAN diperoleh indeks keberlanjutan untuk dimensi ekologi sebesar 46.640 dengan status kurang berkelanjutan,
dimensi ekonomi sebesar 76.422 dengan status berkelanjutan, dimensi sosial
DI AGRAM LAYAN G- LAYAN G SYLVOFI SH ERY
38.829 46.640
76.422 60.626
20 40
60 80
100
Dimensi Ekologi
Dimensi Ekonomi
Dimensi Sosial Dimensi Kelembagaan
sebesar 38.829 dengan status kurang berkelanjutan, dan dimensi kelembagaan sebesar 60.626 dengan status cukup berkelanjutan. Indeks ini merupakan
gambaran keberlanjutan dari masing-masing atribut berdasarkan pengelolaan saat ini. Untuk memperoleh peningkatan status menjadi berkelanjutan, maka masa
yang akan datang perlu dilakukan perbaikan terhadap atribut-atribut pada masing- masing dimensi tersebut.
5.4.2 Status Keberlanjutan Dimensi Ekologi
Status keberlanjutan dari dimensi ekologi adalah ‘kurang berkelanjutan’. Atribut yang berpengaruh dalam dimensi ekologi terdiri dari lima jenis, yaitu: 1
Kerapatan vegetasi mangrove; 2 Potensi stok kepiting bakau; 3 Laju eksploitasi kepiting bakau; 4 Daya dukung lingkungan mangrove bagi budidaya
sylvofishery ; 5 Ketersediaan lahan kritis mangrove untuk sylvofishery. Dari
kelima atribut tersebut, setelah dilakukan leveraging analysis, diketahui bahwa atribut yang cukup sensitif terhadap indeks keberlanjutan dimensi ekologi adalah
laju eksploitasi kepiting bakau Gambar 55. Atribut yang sensitif ini merupakan faktor pengungkit dalam dimensi ekologi, sehingga bila dilakukan perbaikan pada
atribut ini akan mengungkit nilai indeks keberlanjutan dimensi ekologi secara keseluruhannya.
Gambar 55 Peran masing-masing atribut dimensi ekologi pada keberlanjutan pengelolaan sylvofishery dinyatakan dalam bentuk nilai RMS Root
Mean Square .
Faktor Pengungkit Dimensi Ekologi
0.30 2.01
9.77 3.47
2.49
2 4
6 8
10 12
Kerapatan vegetasi mangrove
Potensi stok kepiting bakau
Laju eksploitasi kepiting bakau
Daya dukung lingkungan mangrove
bagi budidaya sylvofishery
Ketersediaan lahan kritis mangrove untuk
sylvofishery
A ttr
ib u
te
Root Me a n Squa re Cha nge in Ordina tion w he n Se le cte d Attribute Re move d on Susta ina bility sca le 0 to 100
Perbaikan untuk atribut laju eksploitasi kepiting bakau dapat dilakukan dengan cara, antara lain pengaturan perikanan tangkap kepiting bakau dan
pengembangan budidaya kepiting bakau ramah lingkungan.
5.4.3 Status Keberlanjutan Dimensi Ekonomi