Kesehatan Aspek Kelembagaan Kondisi Sosial Budaya Masyarakat dalam Lokasi TNK

4.7.5 Kesehatan

Sarana kesehatan di desa definitif dalam kawasan TNK disajikan dalam Tabel 11. Sarana kesehatan bagi masyarakat dalam lokasi TNK cukup tersedia dengan adanya 1 Rumah sakit, 2 puskesmas dan 2 puskesmas bantu. Tabel 11 Sarana kesehatan di desa definitif dalam TNK Fasilitas Kesehatan Sangatta Selatan Singa Geweh Sangkima Sangkima Lama Teluk Pandan Jml Jml Jml Jml Jml RUMAH SAKIT - - 1 - - PUSKESMAS 1 - - - 1 PUSBAN - - 1 1 - POSYANDU 7 2 2 1 - Sumber: Monografi Kecamatan Sangatta Selatan dan Kecamatan Teluk Pandan Tahun 2008

4.7.6 Aspek Kelembagaan

Kelembagaan yang terlibat dalam kegiatan kelestarian lingkungan yang beraktivitas di kawasan TNK terdiri dari lembaga swadaya masyarakat, perusahaan swasta, dan instansi pemerintah. Lembaga-lembaga tersebut antara lain: 1. Balai TNK Balai TNK yang berkedudukan di Kota Bontang, Propinsi Kalimantan Timur, merupakan Unit Pelaksana Teknis UPT di lingkup Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam PHKA. Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6186Kpts-II2002 tanggal 10 Juni 2002, Balai TNK mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan ekosistem TNK dalam rangka konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, BTNK mempunyai fungsi: a. Penyusunan rencana, program dan evaluasi pengelolaan TNK; b. Pengelolaan TNK; c. Pengawetan dan pemanfaatan secara lestari TNK; d. Perlindungan, pengamanan dan penanggulangan kebakaran TNK; e. Promosi dan informasi, bina wisata dan cinta alam, serta penyuluhan konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya; f. Kerjasama pengelolaan TNK; g. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. 2. LSM BIKAL Bina Kelola Alam BIKAL adalah salah satu lembaga swadaya yang sangat perhatian pada kelestarian alam Taman Nasional Kutai. Untuk saat ini BIKAL memiliki program yaitu : a. Penguatan masyarakat sipil Kutai Timur dalam mendorong partisipasi publik b. Analisis Kelembagaan DPRD, Masyarakat, dan Konflik Pengelolaan SDA c. Pengembangan media informasi d. Pembuatan fungsi kontrol e. Menggalang aliansi 3. LSM BEBSIC Borneo Ecological Biodiversity Science BEBSIC merupakan LSM yang banyak menaruh perhatian pada keanekaragaman hayati. Adapun program BEBSIC yang ada di TNK adalah : a. Riset Keanekaragaman Hayati Orangutan b. Kampanye Kesadaran Publik 4. Polres Bontang Polres Bontang adalah instansi yang bertanggungjawab terhadap pengamanan kawasan terutama pada kasus-kasus pencurian kayu dan perambahan hutan yang mengganggu keberadaan Taman Nasional Kutai. Program utama kepolisian dalam pengamanan TNK adalah melakukan kegiatan-kegiatan operasi di wilayah TNK dengan sandi Operasi Jaring Kakap, Operasi Wanalaga I Mahakam dan Operasi Wanalaga II Mahakam dengan sasaran penertiban penebangan-penebangan liar dan perambahan hutan. Kegiatan tersebut bekerjasama dengan Polsus Jagawana TNK. 5. Mitra TNK Dalam upaya pengelolaan kawasan, Balai TNK telah menggandeng 8 perusahaan berskala besar yang mempunyai lokasi kegiatan bersebelahan dengan TNK dalam wadah Mitra Kutai Friends of Kutai. Perusahaan tersebut yaitu PT. KPC dan PT. Indominco Mandiri tambang batubara, PT Pupuk Kaltim pupuk, PT Badak NGL dan Pertamina minyak dan gas serta PT. Kiani Lestari, PT. Surya Hutani Jaya dan PT Porodisa pemegang konsesi hutan. Mitra Kutai memberikan dukungan finansial dan teknis yang sangat dibutuhkan untuk pengelolaan kawasan kepada Balai TNK. Bentuk partisipasi dan kerjasama Mitra Kutai tersebut dikukuhkan melalui SK Dirjen PHPA No. 121KptsDj-VI1995 tanggal 30 April 1994.

4.8 Persepsi Masyarakat