pekerjaan yang membutuhkan corak berpikir tertentu, seperti bidang teknik dan ekonomi memiliki corak berpikir yang berbeda. Masing-masing corak memiliki
kelebihan dan kekurangannya, dan biasanya ada yang menggunakannya dengan menggabungkan menjadi satu. Tiga corak yang dimaksud adalah berpikir sistem
masukan-keluaran, berpikir sistem umpan balik dan berpikir sistem umpan balik adaptif Aminullah 2004. Corak pertama tidak menjadikan keluaran untuk
mempengaruhi masukan kembali. Kedua, penyempurnaan corak pertama di mana keluaran dijadikan umpan kembali untuk mempengaruhi masukan. Ketiga, seperti
corak kedua hanya saja pengaruh lingkungan luar turut dijadikan pertimbangan.
2.3.2 Umpan Balik
Kerangka kerja berpikir sistem menggunakan beberapa alat konseptual untuk merepresentasikan dan menguraikan sebuah realita agar mudah dipahami.
Umpan balik sebagai konsep utama berpikir sistem yang lebih dari sekedar berpikir. Untuk menggambarkan sebuah konsep umpan balik pada struktur sistem,
dalam DS dikenal sebuah diagram kausal causal loop diagrams atau CLD. Sterman 2000 menyatakan CLD sangat baik untuk :
1.
Menangkap secara cepat sebuah hipotesis tentang penyebab dinamika.
2.
Menimbulkan dan menangkap model mental individu atau kelompok.
3.
Komunikasi umpan balik penting yang dipercaya sebagai tanggung jawab untuk sebuah masalah.
CLD terdiri dari variabel yang saling berhubungan dengan tanda panah menandakan pengaruh penyebab diantara variabel. Keterkaitan variabel A dan
variabel B berkonsekuensi saling memberi sebab, misalnya A mengakibatkan B atau B mengakibatkan A. Kadangkala dalam realitas ditemukan bahwa pada saat
B akibat dari A dan B akan berbalik lagi menjadi penyebab dari A. Kejadian ini membentuk sebuah lingkaran sebab-akibat yang dikenal dengan istilah simpal
kausal. Keterkaitan antar unsur dapat pula memiliki dampak pengaruh yang
diberikannya. Pengaruh tersebut dapat berupa pengaruh positif menguatkan biasanya disimbolkan dengan huruf ”R” reinforcement, artinya jika A menguat
melemah menyebabkan B menguat melemah. Hubungan yang lain dapat berupa pengaruh negatif menyeimbangkan biasanya disimbolkan dengan huruf
”B” balance, artinya jika A menguat melemah menyebabkan B melemah menguat. Hubungan terakhir dapat berupa hubungan yang memberi pengaruh
tapi terdapat penundaan delay, artinya A menunda akibat pada B Balle 1994. Struktur sistem yang terbentuk dari beberapa gabungan simpal kausal dan
dengan kombinasi pengaruh yang diberikan memberi corak terhadap perilaku sistem. Perilaku sistem berbeda-beda, sehingga menghasilkan kinerja sistem yang
berbeda pula seiring perubahan waktu. Terdapat empat pola dasar perilaku sistem yang telah dipelajari dan diidentifikasi oleh para ahli DS yaitu : pertumbuhan
eksponensial, mencari tujuan, bergelombang, dan S-shaped growth. Interaksi dari keempat pola dasar dapat membentuk pola lagi yang lebih kompleks Senge 1995;
Kirkwood 1998; Balle 1994; Muhammadi et al. 2001. Pola pertumbuhan eksponensial exponential growth atau disebut juga
pola bola salju dibangkitkan oleh dominasi pengaruh positif. Umpan balik positif memberi efek perubahan penguatan dengan banyaknya kejadian perubahan.
Perubahan pertumbuhannya sering dikenal dengan eksponensial. Pada tahap awal perubahannya lambat kemudian bergerak cepat. Gambar 6 adalah contoh struktur
sistem dan pola perilaku model simpanan uang di bank konvensional. Semakin besar saldo simpanan berpengaruh terhadap besarnya bunga yang diterima.
Bank balance Time
+
Bank Balance
Interest earned
+
+ Struktur sistem
Pola perilaku
Gambar 6 Pola pertumbuhan eksponensial struktur sistem. Pola perilaku mencari tujuan goal seeking dibentuk oleh umpan balik
negatif yang simpalnya mencari tujuan keseimbangan dan statis. Simpal umpan balik negatif bekerja memberikan keadaan terhadap sistem untuk mencapai tujuan
atau keadaan yang diinginkan. Pola ini mirip seperti sistem tindakan koreksi
dengan penundaan yang dibahas pada bagian pola gelombang. Gambar 7 adalah contoh struktur sistem dan pola perilaku pada pengaturan suhu temperatur.
Actual temperature Time
Desired temperature
+
Temperatur setting
Gap
+
- Struktur sistem
Actual temperature
-
Desired temperature
+
Pola perilaku
Gambar 7 Pola perilaku mencari tujuan struktur sistem. Pola bergelombang oscilations perilakunya seperti mencari tujuan yang
dibangkitkan oleh simpal umpan balik negatif tetapi dengan penambahan delay penundaan. Pola ini mempunyai perilaku tindakan perbaikan dengan penundaan.
Kejadian antara yang diinginkan dan aktual menimbulkan kesenjangan. Untuk memecahkan masalah itu diperlukan tindakan koreksi tetapi mengalami
penundaan, artinya koreksi tidak langsung menghasilkan sebuah perbaikan. Oleh karena tindakan pertama tidak langsung menimbulkan perbaikan, sehingga
masalah akan meningkat yang berakibat tindakan koreksi kedua lebih besar dari pertama. Kejadian ini berlanjut terus dan menimbulkan kejadian naik turun
bergelombang. Jenis pola ini lebih lanjut banyak variasinya seperti damped oscilation
, limit cycle dan chaos. Gambar 8 adalah contoh struktur sistem dan pola perilaku pada jasa layanan.
Gambar 8 Pola bergelombang struktur sistem.
Cstomer demand Time
Pola perilaku
+
Service reputation
Gap
-
- Struktur sistem
Service quality
-
Service standar
+
Customer demand
+
Pola batas pertumbuhan awalnya pertumbuhan eksponensial tetapi secara pelan dan lambat menuju pada kondisi pencapaian sistem yang berada pada
kesetimbangan, sehingga seperti membentuk huruf ”S”. Pola yang disebut juga batas pertumbuhan merupakan kombinasi simpal negatif dan positif. Pola batas
pertumbuhan memiliki empat unsur, yaitu kejadian aktual, kejadian diinginkan, kesenjangan, dan tindakan koreksi. Kesenjangan kejadian diinginkan dengan
aktual yang timbul untuk memecahkan masalah diperlukan tindakan koreksi yang pada awalnya besar dan makin lama makin kecil menuju nol. Jika terdapat
penundaan, tindakan koreksi berikutnya akan melewati batas kejadian yang diinginkan selanjutnya menurun kembali. Demikian seterusnya jika batas adalah
sumber yang dapat diperbaharui, maka terjadi gelombang pada keadaan tunak. Gambar 9 adalah contoh struktur dan pola perilaku pada kasus penjualan.
Performance Time
+
Motivation Productivity
Morale
- Struktur sistem
Income opportunities
+
Sales
+ -
Saturation of market niche
+
-
Size of market niche
-
Delay
Pola perilaku
Gambar 9 Pola perilaku batas pertumbuhan struktur sistem.
2.3.3 Pemodelan Dinamika Sistem