Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan

Adapun jenis kegiatan yang dilarang dilakukan dinyatakan dalam Pasal 33 sebagai berikut: 1 Setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan terhadap keutuhan zona inti taman nasional. 2 Perubahan terhadap keutuhan zona inti taman nasional sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 meliputi mengurangi, menghilangkan fungsi dan luas zona inti taman nasional, serta menambah jenis tumbuhan dan satwa lain yang tidak asli. 3 Setiap orang dilarang melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsi zona pemanfaatan dan zona lain dari taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam.

2.7.2 Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan

Pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan dalam UU 41 tahun 1999 tentang kehutanan diatur dalam Pasal 23, yang berbunyi “Pemanfaatan hutan bertujuan untuk memperoleh manfaat yang optimal bagi kesejahteraan seluruh masyarakat secara berkeadilan dengan tetap menjaga kelestariannya ”. Selanjutnya dalam Pasal 24 dijelaskan bahwa “Pemanfaatan kawasan hutan dapat dilakukan pada semua kawasan hutan kecuali pada hutan cagar alam serta zona inti dan zona rimba pada taman nasional ”. Berdasarkan Pasal-Pasal tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa di kawasan taman nasional, seperti Taman Nasional Kutai, dapat dilakukan pemanfaatan di luar zona inti dan zona rimba. Bila dikaitkan dengan UU No 51990, maka ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam melakukan kegiatan pemanfaatan di zona pemanfaatan taman nasional adalah: 1 Adanya usaha pengendalianpembatasan dalam pemanfaatan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya sehingga pemanfaatan tersebut dapat dilaksanakan secara terus menerus pada masa mendatang; 2 Bentuk kegiatan yang diijinkan adalah: a pemanfaatan kondisi lingkungan kawasan pelestarian alam; dan b pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar; 3 Kegiatan yang menunjang budidaya harus dilakukan tanpa mengurangi fungsi pokok masing-masing kawasan; 4 Penggunaan kawasan untuk kegiatan tersebut harus sesuai dengan fungsi masing-masing zona; 5 Dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan terhadap keutuhan zona inti taman nasional seperti mengurangi, menghilangkan fungsi dan luas zona inti taman nasional, serta menambah jenis tumbuhan dan satwa lain yang tidak asli. Selain itu, Pasal 19 dalam UU 411999 ini juga menyediakan skema perubahan fungsi sebagai berikut: 1 Perubahan peruntukan dan fungsi kawasan hutan ditetapkan oleh Pemerintah dengan didasarkan pada hasil penelitian terpadu. 2 Perubahan peruntukan kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 yang berdampak penting dan cakupan yang luas serta bernilai strategis, ditetapkan oleh Pemerintah dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat. 3 Ketentuan tentang tata cara perubahan peruntukan kawasan hutan dan perubahan fungsi kawasan hutan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 diatur dengan Peraturan Pemerintah.

2.7.3 Undang-Undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah