Pola batas pertumbuhan awalnya pertumbuhan eksponensial tetapi secara pelan dan lambat menuju pada kondisi pencapaian sistem yang berada pada
kesetimbangan, sehingga seperti membentuk huruf ”S”. Pola yang disebut juga batas pertumbuhan merupakan kombinasi simpal negatif dan positif. Pola batas
pertumbuhan memiliki empat unsur, yaitu kejadian aktual, kejadian diinginkan, kesenjangan, dan tindakan koreksi. Kesenjangan kejadian diinginkan dengan
aktual yang timbul untuk memecahkan masalah diperlukan tindakan koreksi yang pada awalnya besar dan makin lama makin kecil menuju nol. Jika terdapat
penundaan, tindakan koreksi berikutnya akan melewati batas kejadian yang diinginkan selanjutnya menurun kembali. Demikian seterusnya jika batas adalah
sumber yang dapat diperbaharui, maka terjadi gelombang pada keadaan tunak. Gambar 9 adalah contoh struktur dan pola perilaku pada kasus penjualan.
Performance Time
+
Motivation Productivity
Morale
- Struktur sistem
Income opportunities
+
Sales
+ -
Saturation of market niche
+
-
Size of market niche
-
Delay
Pola perilaku
Gambar 9 Pola perilaku batas pertumbuhan struktur sistem.
2.3.3 Pemodelan Dinamika Sistem
Dinamika sistem DS awalnya digunakan untuk mengkaji dinamika industri oleh JW Forrester dari Massachusetts Institute of Technology MIT dan
hasilnya didokumentasikan dalam buku yang terkenal pada tahun 1962 berjudul “Industrial Dynamics”. DS adalah pendekatan yang membantu manajemen
puncak dalam memecahkan permasalahan kecil dan dianggap sukar untuk dipecahkan. Kebanyakan orang dalam menetapkan tujuan yang hendak dicapai
pada awalnya terlalu rendah. Hal yang diinginkan adalah sebuah peningkatan dengan sikap umum yang dilakukan dalam lingkungan akademis, yaitu dengan
menjelaskan perilakunya setelah itu menemukan struktur dan kebijakan untuk hasil yang lebih baik Forrester dalam Sterman 2000.
DS menurut MIT adalah metodologi untuk mempelajari permasalahan di sekitar kita yang melihat permasalahan secara keseluruhan holistik. Tidak
seperti metodologi lain yang mengkaji permasalahan dengan memilahnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan saling membatasi restriktif. Konsep utama
DS adalah pemahaman tentang bagaimana semua objek dalam suatu sistem saling berinteraksi satu sama lain. DS menurut System dynamics society adalah
metodologi untuk mempelajari dan mengelola sistem umpan balik yang kompleks, seperti yang biasa ditemui dalam dunia bisnis dan sistem sosial lainnya.
Sterman 2000 mendefinisikan, bahwa DS adalah metode untuk meningkatkan pembelajaran dalam sistem yang kompleks. Lebih lanjut, metode
ini diilustrasikan seperti sebuah flight simulator simulasi dalam kokpit pesawat bagi manajemen untuk memahami dalam belajar dinamika yang kompleks,
memahami sumber resistensi hambatan dalam kebijakan, dan merancang kebijakan yang lebih efektif. Untuk memahami kekompleksan tersebut, maka DS
didasarkan atas teori dinamika non-linier dan kontrol umpan balik yang dikembangkan dalam disiplin ilmu matematika, fisika, dan kerekayasaan.
Sushil 1993 membuat keterpaduan antara teori-teori tersebut ke dalam sebuah ilustrasi dibawah ini Gambar 10. Bangunan metodologi DS terdiri atas
tiga latar belakang disiplin ilmu manajerial tradisional, sibernetika, dan simulasi komputer. Prinsip dan konsep dari ketiga disiplin ini saling bersinergi dengan
mengesampingkan dari kelemahannya masing-masing dalam memecahkan permasalahan manajerial secara holistik.
Manajemen tradisional atas
sistem sosial Simulasi komputer
Cybernetics
Model Perilaku dinamis
dan kebijakan perbaikan
Prinsip pemilihan Prinsip pemilihan
- Informasi - Pengalaman
- Penilaian Komputasi
Gambar 10 Dasar metodologi Dinamika Sistem Sushil 1993.
Manajemen tradisional adalah dunia nyata dari praktisi manajerial yang mengandalkan pengalaman dan penilaian dari para manajer. Dasar utama dari
manajemen tradisional adalah basis data mental dan model mental dengan kekuatan utama pada kekayaan atas informasi kualitatif yang didapat dari
pengamatan langsung dan pengalaman. Sibernetika adalah ilmu mengenai komunikasi dan kontrol yang didasari
oleh teori umpan balik. Kekayaan informasi yang terkandung dalam basis data mental tidak dapat digunakan secara efektif tanpa adanya prinsip tentang
pemilihan yang relevan dan prinsip tentang strukturisasi informasi. Informasi yang dapat difiltrasi dan dihubungkan satu sama lain maka akan membentuk
struktur kausal dan umpan balik dalam sistem dengan adanya sibernetika. Simulasi komputer digunakan untuk mempelajari konsekuensi yang
dihasilkan oleh perilaku dinamis dari suatu sistem. Perkembangan pesat dalam dunia simulasi komputer membuat simulasi dari konsekuensi yang dihasilkan oleh
perilaku dinamis ini dapat dilakukan dengan biaya yang rendah. Simulasi yang akan diterapkan dalam suatu sistem dengan kemampuan untuk memberikan
konsekuensi yang akan ditimbulkan atas setiap kebijakan tersebut.
Pemodelan modeling adalah suatu perwakilan atau abstraksi dari sebuah objek atau situasi aktual Eriyatno 1998. Istilah lainnya disebut tiruan model
dunia nyata yang dibuat virtual Sterman 2000. Karena bentuknya tiruan, model tidak mesti harus sama persis dengan aslinya, tetapi minimal memiliki keserupaan
mirip. Pemodelan merupakan proses iteratif, di mana hasil pada setiap langkah dikembalikan lagi untuk diperbaiki agar didapat hasil yang mendekati model
aslinya dunia nyata yang cukup ideal untuk dapat dijadikan representasi Eriyatno 1998; Sterman 2000. Proses pemodelan Gambar 11 terdiri dari
langkah-langkah sebagai berikut Sterman 2000 : 1. Perumusan masalah dan pemilihan batasan-batasannya dari dunia nyata. Tahap
ini meliputi kegiatan pemilihan tema yang akan dikaji, penentuan variabel kunci, rencana waktu untuk mempertimbangkan masa depan yang jadi
pertimbangan serta seberapa jauh kejadian masa lalu dari akar masalah tersebut dan selanjutnya mendefinisikan masalah dinamisnya.
2. Formulasi hipotesa dinamis dengan menetapkan hipotesis berdasar pada teori perilaku terhadap masalahnya dan bangun peta struktur kausal melalui
gambaran model mental pemodel dengan bantuan alat-alat seperti causal loop diagrams
CLD, stock flow diagrams SFD dan alat lainnya. Model mental adalah asumsi yang sangat dalam melekat, umum atau bahkan suatu gambaran
dari bayangan atau citra yang berpengaruh pada bagaimana kita memahami dunia dan bagaimana kita mengambil tindakan.
3. Tahap formulasi model simulasi dilakukan spesifikasi struktur, aturan keputusan decision rules, estimasi parameter dan uji konsistensi dengan
tujuan dan batasan yang telah ditetapkan dilangkah sebelumnya. 4. Pengujian meliputi pengujian membandingkan dari model yang dijadikan
referensi, pengujian kehandalan robustness, dan uji sensitivitas. 5. Evaluasi dan perancangan kebijakan berdasarkan skenario yang telah
diujicobakan dari hasil simulasi. Tahap ini kebijakan yang dibuat harus dianalisis dampaknya, kehandalan model pada skenario yang berbeda dengan
tingkat ketidakpastian yang berbeda pula serta keterkaitan antar kebijakan agar dapat bersinergi.
Analisis model DS dilakukan menggunakan analisis model simulasi. Simulasi sebagai teknik penunjang keputusan dalam pemodelan, misalnya
pemecahan masalah bisnis secara ekonomis dan tepat menghadapi perhitungan rumit dan data yang banyak. Simulasi adalah aktifitas di mana pengkaji dapat
menarik kesimpulan-kesimpulan tentang perilaku dari suatu sistem melalui penelaahan perilaku model yang selaras, di mana hubungan sebab akibatnya sama
dengan atau seperti yang ada pada sistem yang sebenarnya Eriyatno 1998. Perangkat lunak dalam pemodelan DS seperti Vensim, Powersim, Stella
dan lainnya sebagai alat bantu yang dapat memudahkan pemodel dalam menerjemahkan bahasa CLD dalam membangun SFD yang dilengkapi dengan
persamaan matematik dan nilai awal untuk aktifitas simulasi. Perangkat pemodelan DS juga dilengkapi berbagai kemudahan seperti tampilannya yang
mudah dimengerti, sehingga memudahkan bagi pemodel ataupun pemakai yang tidak mengerti secara teknis sekalipun. Powersim yang dipakai dalam penelitian
ini merupakan suatu perangkat lunak yang dibuat atas dasar model DS dengan kemampuan tinggi dalam melakukan simulasi.
1. Artikulasi masalah pemilihan batasan
2. Hipotesis dinamik
5. Formulasi kebijakan
evaluasi 3. Formulasi
4. Pengujian
Dunia nyata
Keputusan eksperimen
organisasi
Strategi, susunan,
aturan keputusan Model
mental dunia nyata
Informasi umpan balik
Gambar 11 Pemodelan dinamika sistem Sterman 2000.
2.4 Sejarah Taman Nasional