Pengumpulan Data Primer Pengumpulan Data Sekunder

6. Penyusunan rekomendasi dan kebijakan pengelolaan sumberdaya kepiting bakau di hutan mangrove TNK. Berdasarkan masalah yang diteliti tersebut, metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode survei, yaitu mengadakan penyelidikan untuk mendapatkan fakta-fakta dari gejala yang ada dihubungkan dengan kondisi faktual dari daerah dimana lokasi penelitian itu berada Sevilla et al. 1993.

3.3 Analisis sosial ekonomi masyarakat dan kondisi umum TN Kutai

3.3.1 Jenis dan sumber data sosial ekonomi masyarakat

Jenis data yang diperlukan yang berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi dan kelembagaan masyarakat di dalam kawasan Taman Nasional Kutai berupa data primer dan data sekunder. Data primer yang diperlukan, meliputi: aspek sosial ekonomi mata pencaharian, analisis usaha kegiatan penangkapan, analisis usaha budidaya sylvofishery kepiting bakau, struktur sosial, dan data persepsi masyarakat, dan aspek kebijakan pendapat pakar berkaitan kebijakan pengelolaan kawasan hutan mangrove di TNK. Data sekunder yang diperlukan meliputi: aspek kependudukan jumlah penduduk, pendidikan, agama, dan kesehatan, dan aspek hukumkelembagaan rencana tata ruang, kebijakan pengelolaan kawasan konservasi, dan kelembagaan pengelolaan kawasan konservasi.

3.3.2 Metode pengumpulan data sosial ekonomi masyarakat

A. Pengumpulan Data Primer

Pengumpulan data primer dilaksanakan dengan cara memberikan kuesioner kepada para responden pada tiga desa yang dipilih menggunakan metode purposive sampling, sesuai dengan lokasi untuk pengumpulan data biofisik. Ketiga desa tersebut adalah Desa Sangkima, Desa Sangkima Lama, dan Desa Singa Geweh, yang merupakan desa pantai yang berlokasi di dalam kawasan hutan mangrove Taman Nasional Kutai. Pemilihan jenis responden sebagai unit penelitian untuk data sosial ekonomi ditentukan secara sengaja purposive sampling berdasarkan jenis mata pencaharian responden, dengan pertimbangan bahwa responden terlibat dalam pemanfaatan sumberdaya di kawasan mangrove TN Kutai. Untuk kepentingan penelitian ini, maka jenis responden yang digunakan adalah; 1 nelayan kepiting bakau, 2 pedagang pengumpul kepiting bakau, 3 petambak, 4 nelayan lain, dan 5 pengambil kebijakan. Selain itu juga dilakukan wawancara mendalam deep interview dengan para pengambil kebijakan yang terkait dengan pengelolaan TN Kutai, dengan substansi yang menyangkut a Permasalahan kerusakan habitat mangrove yang meluas akibat pemanfaatan yang merusak, b bentuk-bentuk pemanfaatan ramah lingkungan yang dapat dilakukan dalam habitat mangrove, c kebijakan pemerintah yang perlu dilakukan agar habitat mangrove di TN Kutai dapat dimanfaatkan dengan menjaga kelestarian lingkungan. Responden untuk deep interview dipilih secara sengaja purposive sampling dari kelompok berikut: i Pemerintah Daerah Kepala Desa, Bappeda, Dinas Kelautan Perikanan, ii Pengelola Taman Nasional Kutai Kepala Balai TNK, iii Pengelola perusahaan yang ada di dalam wilayah TNK Pertamina.

B. Pengumpulan Data Sekunder

Data sekunder antara lain berupa literatur penunjang yang ditelusuri dari hasil penelitian sebelumnya, data monografi Kecamatan Sangatta Selatan, data statistik Badan Pusat Statistik, data dasar Balai Taman Nasional Kutai, Bappeda Kabupaten Kutai Timur, dan data dari instansi lain yang terkait dengan penelitian ini.

3.3.3 Analisis data sosial ekonomi masyarakat