106
3.5 Instrumen Penelitian
Menurut Louis, Lawrence dan Keith 2002; Hammersley dan Akitson, 1983; Sarwono 2006 bahwa hanya ada empat instrumen yang dapat digunakan di dalam menjaring data
kualitatif, yaitu lembar observasi, alat rekam gambar dan suara, lembar butir pertanyaan wawancara Dalam penelitian ini Instrumen yang digunakan dalam menjaring data adalah:
1 alat rekaman suara dan gambar dengan alat ini diharapkan akan diperoleh data yang akurat tentang struktur percakapan serta konteks terjadinya percakapan; 2 Lembar butir pertanyaan
untuk wawancara. Wawancara terhadap informan dalam setiap kegiatan dilakukan untuk mengetahui jenis kegiatan dan hubungan setiap partisipan yang terlibat dalam percakapan
tersebut. Wawancara juga dilakukan terhadap lima orang informan untuk mendapatkan informasi tentang budaya Karo. Hal ini dilakukan karena kurangnya referensi atau textbook
tentang adat istiadat dan budaya Karo yang dibutuhkan dalam menjawab pertanyaan penelitian ini. 3 Lembar partisipant observation yang berguna bagi peneliti mencatat sesuatu yang
terjadi yang mungkin saja tidak dapat terekam.
3.6 Teknik Analisis Data
Menurut Huber dan Miles dalam Denzin dan Lincoln 1994 ada tiga hal yang perlu dilakukan selama proses analisis, yaitu reduksi data, menampilkan data serta menarik
kesimpulan. Ketiga kegiatan ini tidak terpisah atau berada di luar dari proses analisis melainkan terjadi selama analisis berlangsung. Selanjutnya Huber dan Miles dalam Denzin dan Lincoln
1994 menyatakan bahwa reduksi mencakup penyuntingan, pemilahan dan ringkasan data tanpa menghilangkan informasi yang berharga.
Universitas Sumatera Utara
107 Berkaitan dengan penelitian ini, hanya penyuntingan dan pemilihan yang dilakukan.
Penyuntingan dilakukan karena data yang diperoleh melalui rekaman suara dan gambar sehingga tidak tertutup kemungkinan banyaknya suara-suara yang tidak diperlukan terekam.
Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa sebagian data penelitian adalah data kegiatan budaya, maka ada beberapa data seperti lagu-lagu dan kata sambutan dalam upacara
perkawinan, serta suara tangisan dalam upacara kematian tidak dianalisis. Pemilahan dimaksud
Figura 3.2: Komponen Analisis Data Miles dan Huberman, 1994 dalam Denzin and Lincoln
dalam penelitian ini adalah memilah-milah ujaran-ujaran dalam bentuk kalimat menjadi bentuk klausa sesuai dengan apa yang dikatakan Martin bahwa sistem dan struktur percakapan hanya
dapat dianalisis dalam bentuk klausa. Ringkasan tidak dilakukan karena sesuai dengan pendapat Atkinson dan Heritage 1984 seperti yang dikutip Eggins dan Susan 1997 bahwa tidak boleh
Pengumpulan data
Reduksi Data
Tampilan Data
Kesimpulan Dan
Verifikasi
Universitas Sumatera Utara
108 dilakukan kegiatan berupa penghilangan, pengutamaan, dan acak data. Jika ringkasan dilakukan,
maka sistem dan struktur percakapan yang diinginkan tidak dapat ditemukan. Tahapan penampilan data bertujuan agar informasi yang diperoleh terorganisir, padat
dan terkumpul mengingat data kualititf adalah data yang bercirikan jumlah yang besar dan padat sehingga penampilan data akan sangat membantu proses analisis Huber dan Miles dalam
Denzin dan Lincoln, 1994:264. Dalam penelitian ini penampilan data tidak dilakukan karena dalam tahap ini biasanya data diketengahkan dalam bentuk diagram, grafik, chart, dsb.
Selanjutnya Huber dan Miles menyatakan reduksi dan display akan sangat membantu proses analisis data sehingga tidak ada keraguan untuk melakukan display dan reduksi karena
jika dilakukan dengan baik akan menghasilkan analisis yang dapat dipercaya. Setelah reduksi dan display dilakukan, maka tahap akhir penelitian ini adalah menyusun dan memperifikasi
kesimpulan. Tahapan–tahapan dalam menganalisis data penelitian ini dapat diringkaskan seperti figura 3.2
Berdasarkan uraian-uraian di atas dan sesuai dengan data yang diperoleh, maka langkah- langkah analisis yang dilakukan terhadap data penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menyunting rekaman data dengan cara menghapus suara-suara tangisan yang terdapat
dalam kegiatan budaya kematian, nyanyian-nyanyian dan kata-kata sambutan yang terdapat dalam kegiatan budaya perkawinan.
2. Memilah-milah data yang berbentuk kalimat ke dalam bentuk klausa dan menentukan
speech function, modus, dan exchange structure klausa-klausa tersebut. 3.
Langkah ketiga adalah melakukan pengkodean data . 4
Selanjutnya ditentukan sistem percakapan secara sintagmatig, yaitu menganalisis bagaimana klausa-klausa direalisasikan dan mengidentifikasi siapa dan kepada siapa
Universitas Sumatera Utara
109 klausa-klausa tersebut direalisasikan untuk menemukan faktor-faktor pembentuk
sistem percakapan. 5.
Setelah ditentukan sistem percakapan, maka dilakukan penentuan struktur percakapan secara paradigmatik dan mengidentifikasi variasi struktur yang terjadi berdasarkan
struktur percakapan yang telah diuraikan dalam teori. 6.
Setelah ditemukan sistem dan struktur percakapan, analisis dilanjutkan dengan mengidentifikasikan faktor-faktor yang menyebabkan terbentuknya sistem
dan struktur percakapan tersebut berdasarkan langkah 3 dan 4.
7. Indentifikasi metafora dilakukan terhadapa klausa-klausa dan sekaligus menentukan jenis
metafora yang terbentuk di dalam klausa tersebut. 8.
Membuat dan memperifikasi kesimpulan.
3.7 Keabsahan Data Penelitian