156
k2f BM: ban merhatna nge ia sekolah maka Prn Decl
i pala-palai kami ngenda a2f
‘karena berhasratnya dia sekolah maka kami sangup-sanggupi’.
k1 MT: Ei bageilah gelah sehka sura-surana kita pe PPrn
Decl meriahka ukurta. ‘Ei begitulah, agar sampai cita-citanya
kita pun gembira hati kita.’ k2 BM:
Oe bang, ‘Ia bang’, RPrn Minor
k1 BM: tapi bagi sikurangkap enda sen perberkat ia.
Prn Decl ‘tapi kurang uang kami memberangkatkan dia’
k1 BM: Jadi e nge ndai ateku reh ku jenda entah lit
Prn Decl
nge je sitik sen kena. ‘Jadi itulah maksudku BIi2
Berdasarkan analisis terhadap data percakapan dalam kegiatan sehari-hari ditemukan 71 struktur percakapan dan 40 struktur percakapan berbeda dari yang diajukan Martin 1992 dan
merupakan temuan penelitian. Temuan penelitian tersebut dirangkum pada Tabel 5.4 dan temuan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5
4.2.3 Struktur Percakapan Bahasa Karo dalam Konteks Situasi Tidak Biasa
Struktur percakapan yang terdapat dalam konteks situasi tidak biasa meliputi memasuki rumah baru ‘mengket rumah’ dan kematian ‘simate-mate’.
4.2.3.1 Struktur Percakapan dalam Acara Memasuki Rumah Baru
‘Mengket Rumah’
Dalam Acara Memasuki Rumah Baru ‘Mengket Rumah’ terdapat sebelas orang
penutur yang memberikan kata sambutan berupa nasihat dalam bentuk pemberian jasa dan
pernyataan-pernyataan berkaitan dengan acara memasuki rumah baru. Penutur tersebut adalah
A: 1 B: 2 C: 3 D: 4 E: 5 F: 6 G: 7 H: 8 J: 9 K: 10 Sn: 11
Universitas Sumatera Utara
157 Jika dalam percakapan di rumah tangga dan upacara perkawinan terdapat interaksi, maka
dalam memasuki rumah baru tidak ada interaksi yang terjadi karena data yang diperoleh dalam bentuk monolog.
Contoh berikut adalah cuplikan struktur percakapan dalam memasuki rumah baru. Struktur k1••••
StrukturPercakapan Percakapan Fungsi Ujar Modus
k1
D: maka banci kita pulung ingan enda erdan-danken bas wari enda si
salang sai enda, agi senina kami majekken rumah simbaru. ‘Kita dapat berkumpul di rumah ini karena pada hari ini hari yang baik
adik kami mendirikan rumah baru’ Prn
Decl
k1 D:
Ijenda sentabi kami man bandu kam kalimbubu kami Meliala bagepe Tarigan mergana bagepe terus ku puang nipuang kami. ‘Dalam ini
kami mohon maaf kepada kalimbubu marga Meliala dan marga Tarigan juga kepada puang ni puang.’
Prn Decl
k1 D:
Kalimbubu kami kita kerina pulung bas ingan enda ras uga perjilena rumah anak berundu enda mungkin tual akapndu uga nge anak beru
kami enda, tah siambuk-ambuk akapndu kalimbubu kami. ‘Kalimbubu, kita berkumpul di sini untuk sama-sama meramaikan
rumah anak berumu, mungkin terlihat bangga .’ Prn
Decl
k1 D:
Maka bagenda kepeken kami simehulina wari enda. ‘tapi inilah yang terbaik hari ini.’
Prn Decl
k1 D:
Emaka kalimbubu kami amin kurang akapndu payona wari si sendah, kurang kapndu teng-tengna bage-bagem janah wari si
pepudi siajar-ajaren kita. ‘Oleh karena itu kalimbubu jika merasa kurang tepat atau kurang benar, maka samasama mengingatkanlah
kita di masa mendatang’. Prn
Decl
k1 D:
Jadi bagem kalimbubu kami mungkin kami anak berundu kurang beluhna, entah uga kurang pengalo-ngalo kami mindo maaf kami
gelah ula sangkut ukurndu. ‘Jadi demikianlah kalimbubu jika kami anak berumu kurang pintar atau kurang menyambut kalimbubu
dengan baik kami mohon maaf dan janganlah kalimbubu berkecil hati.’
Prn Decl
k1 D:
Emaka man sienggo ersusah payah ngajar-ngajari kami maka banci lakonta enda mehuli bas wari si sendah enda. Maka Dibatalah
siersimulih man bandu sembuyak kami Jl. Kota Cane Sp. Singa enda bagepe ras anak beru kami sila erlatih-latih ndungi dahin mbengket
rumah agi kami enda maka banci mehuli. ‘Demikian juga kepada siapa saja yang bersusah payah dan mengajari agar terlaksana
Prn Decl
Universitas Sumatera Utara
158 pertemuan ini, semoga Tuhan membalas semuanya.’
k1 D:
Bagem kalimbubu kami jenda nari mejuah-juah kita kerina kupindo ersangapna kita encari ras mejuah-juah kita kerina, bujur.
‘Demikian kalimbubu semoga ke depan banyak rezeki dan selamat- selamat kita semua, terima kasih’
S21-30
Prn Decl
D merupakan salah satu penutur yang memberikan kata sambutan dalam upacara memasuki rumah baru. D dalam sambutannya hanya memberikan informasi k1 berturut-turut
dengan menggunakan modus deklaratif dan setelah dianalisis terbentuklah struktur percakapan berikut: k1••• struktur ini bermakna bahwa k1 terjadi lebih dari empat kali dalam kata sambutan
yang disampaikan penutur D. Contoh: Struktur k1••••
Struktur Percakapan Percakapan Fungsi Ujar Modus
A: Alo kekelengen ras perkuah ate Dibata, rumah enda S Decl ibereken Dibata guna idiami kam gelah ergegehna
k1 kam erdalan bas singena atendu, ibas gelar Dibata Yesus Kristus ras Kesah Sibadia Amin. ‘Karena kasih
sayang dan belas kasihan Tuhan, rumah ini diberiNya untuk ditempati agar semakin kuat kalian berjalan
dalam kebaikan dalam kasih Yesus Kristus. Amin’
TBI1
A: Jadi senina ras turang ibas gelar Yesus, piga-piga S Decl jenda jadi banci perenungen entah pe banci jadi
palas ngingani rumah simbaruenda. ‘Jadi saudara- k1 saudara atas nama Tuhan Yesus ada beberapa hal
yang dapat dijadikan renungan dalam menempati rumah baru ini.’
TBI2
A: Nina ndai ogen kata si Badia, kalak simajekken S Decl rumah lebih ipehaga asangken rumahna e.
k1 ‘Dalam Alkitab dikatakan bahwa siapa yang menidirikan rumah disanjung-sanjung dari
pada rumah yang didirikan disebut’
TBI3
A: emaka idahndu mejile-mejile bereken Tuhan S Decl k1 rumah man kita. ‘Karena itu banyak kita lihat
rumah yang dibangun sangat bagus bentuknya
TBI4
A: Jadi uga erbahanca jilen simajekken rumah S Decl asangken rumah simbarundu, e jadi pelajaren
Universitas Sumatera Utara
159 k1 man banta. Jadi uga erbahanca jilen sima-
jekken rumah asangken rumah simbarundu, ‘Jadi bagaimana membuat orang yang mem-
bangun rumah lebih dipuji dari rumah yang didirikan menjadi pelajaran bagi kita’
TBI5
A: Min kaka enda si beru Biring enda ergan ia S Decl k1 asangken rumah enda. ‘Sebaiknya kakak beru
Biring lebih berhargalah dibandingkan rumah ini.’
TBI6
A: Bagepe abang enda mama Ginting enda ergan ia S Decl k1 asangken rumah enda, bage ia. ‘Demikian juga
abang mama Ginting lebih berharga dari rumah ini.’
TBI7
A: Emaka uga maka banci kita hagan asangken rumahta, S Decl k1 E berarti arus sipesikap dirinta, perbahanenta. ‘Agar
kita dapat lebih berharga dari rumah kita maka kita harus memperbaiki tingkah laku dan perbuatan kita’
TBI8
Dalam meminta barang atau jasa struktur a2••• , sebanyak tiga kali dilakukan oleh penutur E,G,H,J dan K
Contoh: Struktur a2••• Struktur Percakapan Percakapan
Fungsi Ujar Modus
H: jadikenlah rumah ingan pulung kerina sangkep Ph Decl a2••• nggeluhndu. ‘jadikanlah rumah ini tempat
keluarga berkumpul.’
TBI47
H: Rumah e bahanlah pagi arah darat kuncina Ph Decl ulapagi kantongkendu. Adi kantongkenndu, la ka je
a2••• tentu rumah e la talang. ‘Buatlah nanti kunci rumah ini sebelah luardan jangan dikantongi’ ‘Jika kau
kantongi dan tidak ada pula orang di rumah tentu rumah tidak terbuka’
TBI48
H: Janah ula ertoto kam gelah banci kitapulung ras Ph Decl a2••• kita kerina. ‘Jangan lupa berdoa agar bisa pula kita
berkumpul semua’.
TBI51
Berdasarkan analisis data diperoleh struktur percakapan bahasa Karo dalam memasuki rumah baru ‘Mengket rumah’ sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
160 1. k1•••• 1+2+3+5+6+7+8+9+11 ,
2. a2••• 5+7+8+9+10. k1•••• titik empat kali bermakna bahwa k1 atau struktur memberi informasi dilakukan oleh
penutur A,B,C,D,E,G,H,I, J, K dan Sn empat kali atau lebih. a2••• , sebanyak tiga kali dilakukan oleh penutur E,G,H,J dan K
Kedua temuan di atas bermakna bahwa dalam konteks situasi memasuki rumah baru hanya terjadi dua struktur percakapan, yaitu memberi informasi k1 dan meminta barang atau
jasa a2 serta tidak terjadi interaksi. Informasi k1 yang diberikan berupa harapan dan doa serta nasehat yang berbentuk kalimat perintah a2 agar pemilik rumah dan keluarganya tidak
sombong karena sudah memiliki rumah baru dan juga agar pemilik rumah dapat menjadikan rumah yang baru dan besar tempat berkumpul sanak keluargakerabat. Hal ini wajar karena
tujuan memasuki rumah baru adalah berharap dan berdoa agar pemilik rumah beserta seisi keluarga dalam keadaan sehat-sehat dan sejahtera. Doa yang diharapkan tidak hanya dari pemilik
rumah tetapi juga doa dari sanak saudara tetangga. Pemilik rumah juga bertujuan agar sanak keluarga dan tetangga mengetahui jika mereka sudah memiliki rumah baru. Struktur percakapan
yang terjadi dalam konteks situasi tidak biasa memasuki rumah baru merupakan struktur pengembangan dan sebagai temuan penelitian ini.
4.2.3.2 Struktur Percakapan dalam Acara Kematian ‘Simate-mate’