129 Dalam percakapan di atas terdapat langkah da1, E memerintah B untuk menanyakan kesediaan
calon pengantin perempuan meskipun dia sudah mengetahui jawabannya. Demikian juga dalam struktur percakapan berikut. A menanyakan B apakah mendengar apa yang H meskipun B
duduk berdekatan dalam acara tersebut.
Struktur Percakapan Percakapan Fungsi Ujar Modus
dk1 A:Ei enggo begindu ei silih? ‘Sudah dengar silih?’ P Intero k2 B: Ei enggo silih. ‘Ia sudah silih’.
RPn Decl.Ellips
Berdasarkan analisis data dalam acara meminang ‘embah belo selambar’ terdapat 147
struktur percakapan Lampiran 1 dan 27 struktur percakapan yang berbeda yang merupakan temuan penelitian ini. Rangkuman temuan struktur percakapan dalam acara meminang
‘embah belo selambar’ dapat dilihat pada Tabel 5.1 .
b. Struktur Percakapan dalam Acara Bertunangan ‘Nganting Manok’
Di dalam acara bertunangan juga banyak ditemukan struktur per-cakapan yang panjang dan kompleks. Hal ini terjadi karena masing-masing juru bicara dari kedua belah pihak dalam
memutuskan sesuatu harus menanyakan terlebih dahulu kerabat yang lain berdasarkan sangkep geluh seperti cuplikan struktur percakapan no. 4 dari upacara perkawinan bertunangan
‘nganting manok’ berikut. 4
Struktur Percakapan Percakapan Fungsi Ujar Modus
dk1 B: Yah, teman senina karna kampil si isehkendu nandangi man Pn Decl
kalimbubu bage pe ras puang ni puang ras anak beru purba mergana karena i sikapken enggo entabeh, ‘Ayo saudara,
karena tepak yang saudara sampaikan untuk kalimbubu dan puang ni puang serta anak beru marga Purba enak rasanya,
Universitas Sumatera Utara
130
dk1B: kai kin ndai tendu?apakah maksud saudara?’ Pn Interro k2 A: Nungkun nge kami anak beru tambar malem mergana. Enggo RPn Decl
nge tersinget singet asem embah belo selambar siapai nge lebe sicakapken ‘kami anak beru marga Purbabertanya bahwa sudah
dibicarakan pada waktu acara embah belo selambar dan yang mana lagi yang belum dibicarakan ?’
ch A: Sekali enda enggo pulung kerinana kalimbubu, ras puang Prn Decl ni puang uga kap ndu sibicaraken saja nge uga kap ndu carana?
‘Sekarang sudah kumpul semua kalimbubu begitu juga puang ni puang, bagaimana kalau kita bicarakan saja dan bagaimana
pula caranya?’
rch B: Ertima kam gelah kami arihken lebe Ph Imper
‘tunggu dulu biar kami musyawarahkan.”
k2 B: Yah bapa Beni, ibas perjumpaan enda, tersinget-singet anak Prn Decl a2 berunta kaikin sicakapken sanga embah belo selambar.
‘Ayo Bapak Beni, dalam pertemuan ini, bertanya anak beru kita apa yang kita bicarakan saat embah belo selambar.’
k2 B: sanga ndai uga kin cakapta ‘Pada saat itu apa yang kita bicarakan?’ Pn Interro k2 B: Arihkan ras kalimbubu kaikin nari si kurang
Ph Imper a2 ‘Musyawarahkan sama kalimbubu apa lagi yang kurang’
cl D: Sungkun kalimbubunta ma bage kin? ‘tanya kalimbubu kita, RPh Interro
begitukan?’
rcl B: Bage nge sisungkun kalimbubunta ‘yalah kita Tanya Prn Decl kalimbubu kita’
k2 B: yah impal reh nina anak beru kai ngenda sicakapken, Pn Decl uga nge ma sicakapken arihta sangana embah belo selambar
entah entah side banna uga ngenda impal, kata anak beru kita apa yang akan kita bicarakan sekarang bagaimana
apakah perundingan kita waktu embah belo selambar, atau yang lainnya, bagaimana?’
k1 C: Bagenda pal, lit me cakapta pas maba embah belo selambar, RPrn Decl
e ma sicakapken uga payona man anak beru. ‘begini impal, pada saat embah belo selambar ada yang dibicarakan, jadi itulah
yang kita bicarakan dengan anak beru kita bagaimana kebenarannya’
k1f B: yah enggo merandal senina, reh nina kalimbubu cakapken kai Prn Decl siarihken sanngana embah belo selambar cakapken si tengtengna
nina. ‘baiklah, kata kalimbubu kita bicarakan apa yang kita musyawa- rahkan pada saat embah belo selambar bicarakan yang sebenarnya’ Bib13
Data no 4 di atas memperlihatkan bahwa penutur B sebagai juru bicara
pengantin perempuan bertanya menggunakan langkah dk1 karena dia sebenarnya sudah mengetahui maksud A sebagai juru bicara pengantin laki-laki yaitu untuk menanyakan segala
sesuatunya tentang perkawinan. Percakapan di atas memperlihatkan bahwa imformasi yang diinginkan B terrealisasi setelah melalui percakapan yang panjang yang
Universitas Sumatera Utara
131 dimulai dari dk1 hingga k1f dan terbentuklah struktur percakapan
dk1k2chchrchk2a2k2k2a2 clrclk2k1k1f. Struktur ini sangat kompleks karena di dalamnya terdapat dinamika langkah, yaitu klarifikasi dan respon terhadap
klarifikasi serta tantangan dan respon terhadap tantangan yang ditandai dengan panah melengkung
Percakapan di atas merupakan struktur percakapan gabungan dari tiga struktur dan merupakan struktur yang terpanjang dalam fase bertunangan. Hal ini terjadi karena juru
bicara dalam mengambil keputusan harus menanyakan terlebih dahulu pendapat para kalimbubu. Konsekuensinya terjadi pengulangan klausa. Selain itu juga ditemukan dinamika
langkah berbentuk klarifikasi dan respon terhadap klarifikasi cl dan rcl serta tantangan dan respon terhadap tantangan ch dan rch. Percakapan tersebut di atas juga
memperlihatkan banyak klausa yang memiliki fungsi ujar pernyataan dan pertanyaan yang direalisasikan dengan modus yang bersesuaian karena mereka berkedudukan yang sama sebagai
anak beru dari kedua belah pihak. 5
Struktur Percakapan Percakapan Fungsi Ujar Modus
k1B: Yah bapa Beni, ibas perjumpaan enda, tersinget-singet anak Prn Decl
berunta kaikin sicakapken sanga embah belo selambar.
‘Ayo Bapak Beni, dalam pertemuan ini, bertanya anak beru kita apa yang kita bicarakan saat embah belo selambar.’
k2 B: sanga ndai uga kin cakapta ‘Pada saat itu apa yang kita bicarakan?’ Pn Interro k2 B: Arihkan ras kalimbubu kaikin nari si kurang
Com Imper a2 ‘Musyawarahkan apa lagi yang kurang’
cl D: Sungkun kalimbubunta ma bage kin? ‘tanya kalimbubu kita, RPn Interro
begitukan?’
rcl B: Bage nge sisungkun kalimbubunta ‘yalah kita tanya kalimbubu kita’ Prn Decl
Bib14
Universitas Sumatera Utara
132 Dalam struktur percakapan no.5 di atas terdapat dinamika langkah, yaitu klarifikasi dan
respon terhadap klarifikasi. Juru bicara B memerintahkan D agar menanyakan kepada pihak kalimbubu apakah masih ada yang perlu dibicarakan. Dalam hal ini D tidak langsung bertanya
melainkan melakukan klarifikasi apakah dia perlu menanyakan perintah B kepada pihak kalimbubu. Penutur B ketika memerintah penutur D menggunakan modus imperatif karena B
dan D sama kedudukannya dalam kegiatan tersebut, yaitu sebagai anak beru pihak pengantin perempuan.
Dinamika langkah juga terdapat dalam struktur percakapan no.6 di bawah ini . Penutur B melakukan langkah tantangan terhadap penutur I namun respon yang diberikan merupakan
kalimat perintah . Hal ini terjadi karena menurut penutur I apa yang disampaikannya kepada penutur B harus mendapat persetujuan dari pihak kalimbubu seperti yang terdapat dalam
struktur percakapan berikut.
6
Struktur Percakapan Percakapan Fungsi Ujar Modus
a2 I: Arih kam. ‘Musyawarahkan Ph Imper
ch B: Payo nge catatan kami pe bage nge. RPh Decl ‘benarnya catatan kami pun seperti itu’
rch I: Ertima kam lebe senina. ‘Tunggu dulu saudara’. Ph Imper
a1 B: yah impal arihkam nina kalimbubunta, pantang unjuken 686 ribu Ph Imper a2 tantang warina e pagi pedarat 656, sisana pagi man anak beru
tambar malem mergana. ‘Ayo impal musyawarahkan kata kalimbubu kita pantang ditolak unjukan 686 ribu dan pada hari
pestanya diberikan 656 ribu selebihnya nanti untuk marga purba’ BI2.18
Pada acara bertunangan ‘nganting manok’ selain memastikan hasil musyawarah pada acara meminang ‘embah belo selambar’ juga membicarakan kegiatan apa yang harus dilakukan
pada saat pernikahan ‘mata kerja’ seperti yang dapat dilihat pada struktur percakapan no. 8 dan 9 berikut.
Universitas Sumatera Utara
133 8
Struktur Percakapan Percakapan Fungsi Ujar Modus
k2 B: I bas si e kai nari sura-sura ndu? ‘dalam hal ini apa lagi Pn Interro yang diinginkan?’
k1 A: Enda nungkun kami anak beru tambar malem mergana Pn Decl k2 Siapai lebe sicakapken entah rose entah inganta pulung
sicakapken ‘bertanya kalimbubu kita marga Purba yang mana lebih dulu dibicarakan rose atau tempat pertemuan
yang dibicarakan’
ch B: Siapai pe labo dalih sicakapken ge dage kari kerina yah RPrn Decl ‘yang mana pun tidak masalah nanti semua kita bicarakan’Bib24
9
Struktur Percakapan Percakapan Fungsi Ujar Modus
k2 A: Siapai dage lebe, inganta pulung? Pn Interro ‘yang mana lebih dulu? Tempat kita berkumpul?’
k1 B: oe... pe banci ‘ya…itupun boleh’ RPn Minor cf A: Sidang e percakapenta maka dalanta pulung ibas wari na Prn Decl
pagi e maka sidang e ibaba kami idungi kami kerina ninta sidang e. ‘Pada saat itu dibicarakan bahwa tempat kita
berkumpul dan pada saat itu diselesaikan kami semuanya.’ Bib25
10
Struktur Percakapan Percakapan Fungsi Ujar Modus
k2 A: Enda soal ngukati ngenda, me bage? Pn Minor ‘Ini tentang sarapan pagi, yakan?’
k1 B: Jam piga kin nindu senina? ‘jam berapa menurut saudara?’ RPn Interro k2 Bib27
Dalam struktur percakapan no. 10 di atas, Penutur A meminta informasi kepada penutur B ditandai dengan langkah k2 dan penutur B menanggapinya dengan melakukan
langkah meminta informasi yang ditandai dengan k2. Menurut teori k2 ditanggapi dengan k1. Dalam hal ini terjadi ketidaksesuaian langkah. Demikian juga halnya
dengan data no.8, penutur A meminta informasi kepada penutur B ditandai dengan
Universitas Sumatera Utara
134 langkah k2 dan penutur B menanggapinya dengan meminta jasa yakni memerintah A
ditandai dengan langkah a2. Dengan demikian, terjadi ketidaksesuaian langkah karena menurut teori meminta informasi ditandai dengan k2 dan ditanggapi dengan k1.
11
Struktur Percakapan Percakapan Fungsi Ujar Modus
k2 A: Ija pagi pengantin erose, i rumah entah i jenda i jambur? Pn Interro ‘Dimana besok pengantin memakai pakaian adat, di rumah
atau di sini atau di jambur ini?’ k1 B: Ertima kam lebe entisik gelah arihken kami lebe Ph Imper
a2 ‘tunggu sebentar biar kami musyawarahkan dulu’ k2 B: Enggo tasak ban anak berunta bangun mergana. enda Pn Interro
ngukati pagi-pagi bas los enda, uga ninta enggo nge tengteng jenda pagi kita ngukati ‘Sudah masak dibuat anak beru Marga
Bangun dan kita sarapan di sini pagi-pagi, di los ini, bagaimana kita bilang sama mereka apakah sudah benar kita sarapan di sini?’
k1 C: I jenda pagi pengantin rose, kerina pe kita erose i los enda, Prn Decl
man ulu emas gelah isikapkenna perwis pengantin ‘Di sini nanti pengantin berpakaian, semua kita di sini berpakaian, untuk keluarga
pengantin perempuan agar dipersiapkan pakaian pengantin’ k2f B: O..e enggo ‘ya .. sudah’ PPrn Minor
k1f B:
E..Bagenda senina, ‘e… begini saudara’jenda nge pagi
Prn Decl
kita kerina ngukati ma bage? ‘Di sini besok kita semua sarapan pagi, yakan?’
Bib29
Struktur
percakapan no.14 terdiri dari tiga struktur percakapan. Percakapan tidak hanya antara A dan B tetapi juga melibatkan penutur yang lain yaitu penutur I .Penutur I tidak
menanggapi pertanyaan penutur A sehingga penutur melakukan langkah dengan meminta imformasi kepada H. Akibatnya terdapat tiga struktur percakapan di dalam struktur tersebut.
Dinamika langkah terdapat dalam, penutur melakukan langkah tantangan dan respon terhadap tantangan ditandai dengan ch dan rch. Dalam percakapan ini juga terjadi respon tidak dijawab
ditandai dengan langkah non verbal tetapi diperhitungkan sebagai langkah yang disebut sebagai peusedo move.
Universitas Sumatera Utara
135
14
Struktur Percakapan Percakapan Fungsi Ujar Modus
k2 B: yah Jadi kai denga kin atendu? ‘jadi apa lagi Pn Interro keinginan saudara?’
ch A: ras-ras kita ngukurisa senina ‘sama-sam kita RPn Decl pikirkan saudara’
k2 A: Yah Gintar kai denga kin siman cakapken ibas Pn Interro berngi enda? ‘Ayo Gintar, apa lagi yang akan
dibicarakan malam ini?’ a2 A: Ibas sade arih kam ras kalimbubunta. ‘Dalam hal ini Ph Imper
musyawarahkan dengan kalimbubu kita’ a1 I: Nonverbal
ch A: Ertima kam senina ‘Tunggu saudara’ Ph Imper rch B: Oe ‘ya’ RPh Minor
k2 A: Uga ngenda impal lit denga kin simancakapken ‘bagaimana Pn Decl
ini impal masih ada yang mau dibicarakan?’ k1 H: Lanai nge kap kami nari lit, ‘kami rasa sudah tidak ada’ RPn Decl
k1f H: cubaka sungkun man kalimbubu purba mergana ‘coba Ph Imper a2 tanyakan kalimbubu Marga Purba’
k1 A: Uga, lenga lit jenda nari pal, ‘bagaimana, belum ada dari RPh Decl
sebelah sini impal,’ Bib37
17
Struktur Percakapan Percakapan Fungsi Ujar Modus
a2 A: e maka na arih kam ningku ndai adi i jenda pe nindu banci Ph Imper tapi adi biasana i kuta guru kinayan papagi ‘makanya musya-
warahkan kalau di sini kata saudara pun boleh, tapi kalau biasanya di kampung di Guru Kinayan’
a1 B: ei ertima kam entisik yah RPh Imper a2
k2 B: Yah uga ninta? ‘Apa kata kita?’ Pn Interro a2 B: sungkun kalimbubunta ‘tanya kalimbubu’ Ph Imper
k1 D: pagi iendesken saja nandangi kam anak beru bangun mergana RPh Decl
i jenda. ‘besok dilaksanakan saja di sini’ a1f B: Bagenda, karena utang kalimbubu kami enda, pagi iendesken Prn Decl
saja nandangi kam anak beru bangun mergana i jenda. Ma enggo banci ersikap kam, ijenda pagi endesken kami, mango
‘begini, tentang utang kalimbubu kami ini, besok disini kita laksanakan, sudah bisa saudara persiapkan, di sini besok
kita laksanakan’
a2f A: enggo merandal ‘Sudah bagus’ Bib45 PPrn Minor
Universitas Sumatera Utara
136 Struktur percakapan no. 17 terdiri dari dua struktur. Penutur A meminta imformasi
kepada B tetapi penutur B tidak memberikannya melainkan penutur B melakukan langkah meminta imformasi kepada penutur D sehingga terdapat satu struktur di dalam struktur
percakapan no.17. Ketidaksesuaian langkah juga terjadi dalam struktur tersebut karena ketika penutur A meminta barang dan jasa kepada penutur B ditandai dengan langkah a2 tetapi
penutur B menanggapinya dengan perintah ditandai dengan langkah a2. Lazimnya langkah meminta barang dan jasa ditanggapi dengan memberi barang dan jasa ditandai dengan langkah
a1.
21
Struktur Percakapan Percakapan Fungsi Ujar Modus
k2 A: sanari senina karna luah kalimbubu singalo bere-bere rikut Pn Interro sitelu sidalanaen kuja ngenda embahken kami kujenda saja ng
e pagi? ‘Satu lagi saudara tentang oleh-oleh kalimbubu singalo bere-bere dan tiga sejalan kemana diantarkan, kemari saja besok?’
ch B: oe... ertima kam entisik ‘O..Tunggu sebentar’ Ph Imper a2 B: yah Bp Beni, arihkam ras kalimbubu puang ni puang karena Ph Decl
luah singalo bere-bere kuja ngenda pagi itaruhken ku rumah entah jenda i jambur enda. ‘Ayo bpk Beni musyawarahkan dengan
kalimbubu puang ini puang tentang oleh-oleh kalimbubu singalo bere-bere kemana diantarkan, kerumah atau di sini di jambur ini?’
a2 B: Arihkam. ‘Musyawarahkan’ Ph Imper a1 D: jenda saja pagi iendesken. gelah enggo dung kerina ‘di sini Prn Decl
saja besok dilaksanakan agar sudah selesai semua’ k1 B: Ijenda pagi bandu senina ‘Disini besok buat saudara’ Prn Decl
k2f A: Oe ‘ya’ PPrn Minor k1f B: enggo pagi kita metunggung pulung endeskendu pagi man Prn Decl
kami man anak beru purba mergana endesken kami ka ku jabu puang nta ah luah e ‘Sudah besok kita kumpul semua saudara
laksanakan pemberian oleh-oleh untuk anak beru Marga Purb dan kami berikan pula ke keluarga puang kita’
k2f A: Oe ‘ya..’ RPrn Minor k1f B: man seninanta e saja pagi kam ngelapor ‘sama saudara ini saja Ph Imper
besok anda beritahu’
k2f A: Oe. Oe ‘ya…’ Bib50 RPh Minor
Percakapan no. 21 terdiri dari dua struktur percakapan dan memperlihatkan ketidaksesuaian fungsi ujar dan modus. Penutur A dalam meminta imformasi ditanggapi
Universitas Sumatera Utara
137 oleh penutur B dengan langkah perintah karena penutur B tidak dapat memberi imformasi yang
diminta penutur A. Penutur B menanyakan terlebih dahulu kepada penutur D.
23
Struktur Percakapan Percakapan Fungsi Ujar Modus
k2 A: yah, jadi kai denga akap kita rananta si lenga dung cakapken. Pn Interro ‘jadi apa lagi yang belum kita bicarakan?’
ch B: yah bas kai kapndu siperlu icakapken cakapken lebe ras bangun RPn Decl mergana. si cakapken lebe ‘dalam hal apa lagi yang kita rasa perlu
dibicarakan dengan marga bangun, kita bicarakan dulu’ rp A: Yah kai nari ‘Apa lagi?’ Pn Interro
rp A:Yah kam gia kalimbubu kami ei siajar-ajarren kita apai denga Ph Imper siketadingen si lenga icakapken kami ras anak beru bangun
mergana. ‘Ayo kalimbubu ingat-ingatkan kami apa yang ke- tinggalan yang belum dibicarakan sama anak beru Marga Bangun’
rrp B: Uga ngenda kalimbubu, kai ngenda siketadingen gelah sica- Pn Interro k2 kapken man anak beru bangun mergana. ‘bagaimana kalimbubu,
apa lagi yang ketinggalan agar kita bicarakan dengan anak beru Marga bangun?’
k1 C: Kai pe lanai bo lit, adi lit pagi si arihken ka ‘Tidak ada lagi, RPn Decl jika ada nanti kita bicarakan pula’
k2f B: Bujur ‘terimakasih’ Bib52 Minor
Dinamika percakapan terjadi dalam struktur percakapan no.23 Ketika penutur A meminta informasi penutur B tidak dapat langsung memberikan jawaban. Penutur B harus
menanyakan terlebih dahulu kepada penutur D sehingga terjadilah dinamika langkah yaitu tantangan ditandai ch serta pengulangan ditandai dengan rp dan respon terhadap pengulangan
ditandai dengan rrp. Sama halnya dengan struktur percakapan meminang ’embah belo selambar’.,
struktur percakapan bertunangan juga ditentukan oleh faktor hubungan penutur dan petutur serta konteks situasi. Struktur 14 dan 17 memperlihatkan bagaimana keputusan yang diambil
B dan A sebagai juru bicara dari kedua belah pihak calon pengantin harus melalui musyawarah sesama anak beru.
Universitas Sumatera Utara
138
13
k1B: Jadi soal acara sinen pagi situasina. ‘tentang acara kita lihat Prn Decl besok situasinya’
k1B: Macam-macam gundari acara. Lit deba bagi kena si empo Pn Interro ngerana sukut ikut sukut ras senina sipemereen ma bage?
‘Macam-macam sekarang acara. Ada pihak laki-laki berbicara sukut ikut semua senina sipemeren, yakan?’
k2A: Bage ‘begitu’ PPrn Minor k1f B: dung e si pedalan ulu emas. e sinen pagi situasina Prn Decl
‘selesai menyerahkan ulu emas, kita lihat besok situasinya’ k2fA: o e.. ‘ya..’ PPrn Minor
k1fB: banci pagi sada lebe bas kam sada ka acara bas kami. Prn Decl E makana adi man kin man. Enggo man, emakana dung
man siungkuti ka man kalimbubu k ami bage pe kalimbubundu. Si nen pagi situasina. ‘Bisa besok satu
dulu dari kalian, dan satu acara pula dari kami. Sesuah makan, baru sesudah makan kita lanjutkan pula kalimbubu kami
dan kalimbubu kalian. Kita lihat besok bagaimana situasinya’ k2f A: e enggo merandal ‘Ya,,, sudah bagus’ Bib34 PPrn Minor
Pada fase bertunangan ‘nganting manok‘ ditemukan pengembangan struktur Martin. Dikatakan pengembangan karena struktur percakapan tersebut terbentuk dari struktur
percakapan yang diajukan Martin tetapi direalisasikan dalam bentuk lain berupa penambahan atau perpindahan langkah.Menurut teori langkah k1 diikuti oleh langkah k2
tetapi struktur no13. memperlihatkan struktur yang berkembang, yaitu k1k1k2k1fk2fk1fk2f.
Demikian juga dengan struktur 22 di mana a2 seharusnya diikuti oleh a1 tetapi data memperlihatkan struktur percakapan a2a2a1. Berarti terjadi pengembangan
struktur. Dikatakan pengembangan struktur karena struktur tersebut masih berdasarkan struktur percakapan yang diajukan Martin dan terjadi dinamika langkah di dalamnya. Hal
ini sesuai dengan apa yang dikatakan Martin bahwa sembilan struktur percakapan meminta dan memberi informasi serta sembilan struktur meminta dan memberi barang
Universitas Sumatera Utara
139 atau jasa bukanlah sesuatu yang konstan melainkan dapat berkembang dan berbeda sesuai
dengan konteks situasi.
22 a2B: yah Bp Beni, arihkam ras kalimbubu puang ni puang karena Ph Decl
luah singalo bere-bere kuja ngenda pagi itaruhken ku rumah entah jenda i jambur enda. ‘Ayo bpk Beni musyawarahkan
dengan kalimbubu puang ini puang tentang oleh-oleh kalimbubu singalo bere-bere kemana diantarkan,
kerumah atau di sini di jambur ini?’
a2B: Arihkam. ‘Musyawarahkan’ Ph Imper a1: jenda saja pagi iendesken. gelah enggo dung kerina ‘di sini RPh Decl
saja besok dilaksanakan agar sudah selesai semua’Bib51
Berdasarkan analisis
data dalam acara bertunangan ‘nganting manok’ terjadi 61
struktur percakapan Lampiran 1. 24 struktur yang berbeda dan merupakan temuan penelitian ini. Temuan struktur percakapan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.3.
c. Struktur Percakapan dalam Acara Pernikahan ‘Mata Kerja’