Struktur Percakapan dalam Acara Bertunangan ‘Nganting Manok’

129 Dalam percakapan di atas terdapat langkah da1, E memerintah B untuk menanyakan kesediaan calon pengantin perempuan meskipun dia sudah mengetahui jawabannya. Demikian juga dalam struktur percakapan berikut. A menanyakan B apakah mendengar apa yang H meskipun B duduk berdekatan dalam acara tersebut. Struktur Percakapan Percakapan Fungsi Ujar Modus dk1 A:Ei enggo begindu ei silih? ‘Sudah dengar silih?’ P Intero k2 B: Ei enggo silih. ‘Ia sudah silih’. RPn Decl.Ellips Berdasarkan analisis data dalam acara meminang ‘embah belo selambar’ terdapat 147 struktur percakapan Lampiran 1 dan 27 struktur percakapan yang berbeda yang merupakan temuan penelitian ini. Rangkuman temuan struktur percakapan dalam acara meminang ‘embah belo selambar’ dapat dilihat pada Tabel 5.1 .

b. Struktur Percakapan dalam Acara Bertunangan ‘Nganting Manok’

Di dalam acara bertunangan juga banyak ditemukan struktur per-cakapan yang panjang dan kompleks. Hal ini terjadi karena masing-masing juru bicara dari kedua belah pihak dalam memutuskan sesuatu harus menanyakan terlebih dahulu kerabat yang lain berdasarkan sangkep geluh seperti cuplikan struktur percakapan no. 4 dari upacara perkawinan bertunangan ‘nganting manok’ berikut. 4 Struktur Percakapan Percakapan Fungsi Ujar Modus dk1 B: Yah, teman senina karna kampil si isehkendu nandangi man Pn Decl kalimbubu bage pe ras puang ni puang ras anak beru purba mergana karena i sikapken enggo entabeh, ‘Ayo saudara, karena tepak yang saudara sampaikan untuk kalimbubu dan puang ni puang serta anak beru marga Purba enak rasanya, Universitas Sumatera Utara 130 dk1B: kai kin ndai tendu?apakah maksud saudara?’ Pn Interro k2 A: Nungkun nge kami anak beru tambar malem mergana. Enggo RPn Decl nge tersinget singet asem embah belo selambar siapai nge lebe sicakapken ‘kami anak beru marga Purbabertanya bahwa sudah dibicarakan pada waktu acara embah belo selambar dan yang mana lagi yang belum dibicarakan ?’ ch A: Sekali enda enggo pulung kerinana kalimbubu, ras puang Prn Decl ni puang uga kap ndu sibicaraken saja nge uga kap ndu carana? ‘Sekarang sudah kumpul semua kalimbubu begitu juga puang ni puang, bagaimana kalau kita bicarakan saja dan bagaimana pula caranya?’ rch B: Ertima kam gelah kami arihken lebe Ph Imper ‘tunggu dulu biar kami musyawarahkan.” k2 B: Yah bapa Beni, ibas perjumpaan enda, tersinget-singet anak Prn Decl a2 berunta kaikin sicakapken sanga embah belo selambar. ‘Ayo Bapak Beni, dalam pertemuan ini, bertanya anak beru kita apa yang kita bicarakan saat embah belo selambar.’ k2 B: sanga ndai uga kin cakapta ‘Pada saat itu apa yang kita bicarakan?’ Pn Interro k2 B: Arihkan ras kalimbubu kaikin nari si kurang Ph Imper a2 ‘Musyawarahkan sama kalimbubu apa lagi yang kurang’ cl D: Sungkun kalimbubunta ma bage kin? ‘tanya kalimbubu kita, RPh Interro begitukan?’ rcl B: Bage nge sisungkun kalimbubunta ‘yalah kita Tanya Prn Decl kalimbubu kita’ k2 B: yah impal reh nina anak beru kai ngenda sicakapken, Pn Decl uga nge ma sicakapken arihta sangana embah belo selambar entah entah side banna uga ngenda impal, kata anak beru kita apa yang akan kita bicarakan sekarang bagaimana apakah perundingan kita waktu embah belo selambar, atau yang lainnya, bagaimana?’ k1 C: Bagenda pal, lit me cakapta pas maba embah belo selambar, RPrn Decl e ma sicakapken uga payona man anak beru. ‘begini impal, pada saat embah belo selambar ada yang dibicarakan, jadi itulah yang kita bicarakan dengan anak beru kita bagaimana kebenarannya’ k1f B: yah enggo merandal senina, reh nina kalimbubu cakapken kai Prn Decl siarihken sanngana embah belo selambar cakapken si tengtengna nina. ‘baiklah, kata kalimbubu kita bicarakan apa yang kita musyawa- rahkan pada saat embah belo selambar bicarakan yang sebenarnya’ Bib13 Data no 4 di atas memperlihatkan bahwa penutur B sebagai juru bicara pengantin perempuan bertanya menggunakan langkah dk1 karena dia sebenarnya sudah mengetahui maksud A sebagai juru bicara pengantin laki-laki yaitu untuk menanyakan segala sesuatunya tentang perkawinan. Percakapan di atas memperlihatkan bahwa imformasi yang diinginkan B terrealisasi setelah melalui percakapan yang panjang yang Universitas Sumatera Utara 131 dimulai dari dk1 hingga k1f dan terbentuklah struktur percakapan dk1k2chchrchk2a2k2k2a2 clrclk2k1k1f. Struktur ini sangat kompleks karena di dalamnya terdapat dinamika langkah, yaitu klarifikasi dan respon terhadap klarifikasi serta tantangan dan respon terhadap tantangan yang ditandai dengan panah melengkung Percakapan di atas merupakan struktur percakapan gabungan dari tiga struktur dan merupakan struktur yang terpanjang dalam fase bertunangan. Hal ini terjadi karena juru bicara dalam mengambil keputusan harus menanyakan terlebih dahulu pendapat para kalimbubu. Konsekuensinya terjadi pengulangan klausa. Selain itu juga ditemukan dinamika langkah berbentuk klarifikasi dan respon terhadap klarifikasi cl dan rcl serta tantangan dan respon terhadap tantangan ch dan rch. Percakapan tersebut di atas juga memperlihatkan banyak klausa yang memiliki fungsi ujar pernyataan dan pertanyaan yang direalisasikan dengan modus yang bersesuaian karena mereka berkedudukan yang sama sebagai anak beru dari kedua belah pihak. 5 Struktur Percakapan Percakapan Fungsi Ujar Modus k1B: Yah bapa Beni, ibas perjumpaan enda, tersinget-singet anak Prn Decl berunta kaikin sicakapken sanga embah belo selambar. ‘Ayo Bapak Beni, dalam pertemuan ini, bertanya anak beru kita apa yang kita bicarakan saat embah belo selambar.’ k2 B: sanga ndai uga kin cakapta ‘Pada saat itu apa yang kita bicarakan?’ Pn Interro k2 B: Arihkan ras kalimbubu kaikin nari si kurang Com Imper a2 ‘Musyawarahkan apa lagi yang kurang’ cl D: Sungkun kalimbubunta ma bage kin? ‘tanya kalimbubu kita, RPn Interro begitukan?’ rcl B: Bage nge sisungkun kalimbubunta ‘yalah kita tanya kalimbubu kita’ Prn Decl Bib14 Universitas Sumatera Utara 132 Dalam struktur percakapan no.5 di atas terdapat dinamika langkah, yaitu klarifikasi dan respon terhadap klarifikasi. Juru bicara B memerintahkan D agar menanyakan kepada pihak kalimbubu apakah masih ada yang perlu dibicarakan. Dalam hal ini D tidak langsung bertanya melainkan melakukan klarifikasi apakah dia perlu menanyakan perintah B kepada pihak kalimbubu. Penutur B ketika memerintah penutur D menggunakan modus imperatif karena B dan D sama kedudukannya dalam kegiatan tersebut, yaitu sebagai anak beru pihak pengantin perempuan. Dinamika langkah juga terdapat dalam struktur percakapan no.6 di bawah ini . Penutur B melakukan langkah tantangan terhadap penutur I namun respon yang diberikan merupakan kalimat perintah . Hal ini terjadi karena menurut penutur I apa yang disampaikannya kepada penutur B harus mendapat persetujuan dari pihak kalimbubu seperti yang terdapat dalam struktur percakapan berikut. 6 Struktur Percakapan Percakapan Fungsi Ujar Modus a2 I: Arih kam. ‘Musyawarahkan Ph Imper ch B: Payo nge catatan kami pe bage nge. RPh Decl ‘benarnya catatan kami pun seperti itu’ rch I: Ertima kam lebe senina. ‘Tunggu dulu saudara’. Ph Imper a1 B: yah impal arihkam nina kalimbubunta, pantang unjuken 686 ribu Ph Imper a2 tantang warina e pagi pedarat 656, sisana pagi man anak beru tambar malem mergana. ‘Ayo impal musyawarahkan kata kalimbubu kita pantang ditolak unjukan 686 ribu dan pada hari pestanya diberikan 656 ribu selebihnya nanti untuk marga purba’ BI2.18 Pada acara bertunangan ‘nganting manok’ selain memastikan hasil musyawarah pada acara meminang ‘embah belo selambar’ juga membicarakan kegiatan apa yang harus dilakukan pada saat pernikahan ‘mata kerja’ seperti yang dapat dilihat pada struktur percakapan no. 8 dan 9 berikut. Universitas Sumatera Utara 133 8 Struktur Percakapan Percakapan Fungsi Ujar Modus k2 B: I bas si e kai nari sura-sura ndu? ‘dalam hal ini apa lagi Pn Interro yang diinginkan?’ k1 A: Enda nungkun kami anak beru tambar malem mergana Pn Decl k2 Siapai lebe sicakapken entah rose entah inganta pulung sicakapken ‘bertanya kalimbubu kita marga Purba yang mana lebih dulu dibicarakan rose atau tempat pertemuan yang dibicarakan’ ch B: Siapai pe labo dalih sicakapken ge dage kari kerina yah RPrn Decl ‘yang mana pun tidak masalah nanti semua kita bicarakan’Bib24 9 Struktur Percakapan Percakapan Fungsi Ujar Modus k2 A: Siapai dage lebe, inganta pulung? Pn Interro ‘yang mana lebih dulu? Tempat kita berkumpul?’ k1 B: oe... pe banci ‘ya…itupun boleh’ RPn Minor cf A: Sidang e percakapenta maka dalanta pulung ibas wari na Prn Decl pagi e maka sidang e ibaba kami idungi kami kerina ninta sidang e. ‘Pada saat itu dibicarakan bahwa tempat kita berkumpul dan pada saat itu diselesaikan kami semuanya.’ Bib25 10 Struktur Percakapan Percakapan Fungsi Ujar Modus k2 A: Enda soal ngukati ngenda, me bage? Pn Minor ‘Ini tentang sarapan pagi, yakan?’ k1 B: Jam piga kin nindu senina? ‘jam berapa menurut saudara?’ RPn Interro k2 Bib27 Dalam struktur percakapan no. 10 di atas, Penutur A meminta informasi kepada penutur B ditandai dengan langkah k2 dan penutur B menanggapinya dengan melakukan langkah meminta informasi yang ditandai dengan k2. Menurut teori k2 ditanggapi dengan k1. Dalam hal ini terjadi ketidaksesuaian langkah. Demikian juga halnya dengan data no.8, penutur A meminta informasi kepada penutur B ditandai dengan Universitas Sumatera Utara 134 langkah k2 dan penutur B menanggapinya dengan meminta jasa yakni memerintah A ditandai dengan langkah a2. Dengan demikian, terjadi ketidaksesuaian langkah karena menurut teori meminta informasi ditandai dengan k2 dan ditanggapi dengan k1. 11 Struktur Percakapan Percakapan Fungsi Ujar Modus k2 A: Ija pagi pengantin erose, i rumah entah i jenda i jambur? Pn Interro ‘Dimana besok pengantin memakai pakaian adat, di rumah atau di sini atau di jambur ini?’ k1 B: Ertima kam lebe entisik gelah arihken kami lebe Ph Imper a2 ‘tunggu sebentar biar kami musyawarahkan dulu’ k2 B: Enggo tasak ban anak berunta bangun mergana. enda Pn Interro ngukati pagi-pagi bas los enda, uga ninta enggo nge tengteng jenda pagi kita ngukati ‘Sudah masak dibuat anak beru Marga Bangun dan kita sarapan di sini pagi-pagi, di los ini, bagaimana kita bilang sama mereka apakah sudah benar kita sarapan di sini?’ k1 C: I jenda pagi pengantin rose, kerina pe kita erose i los enda, Prn Decl man ulu emas gelah isikapkenna perwis pengantin ‘Di sini nanti pengantin berpakaian, semua kita di sini berpakaian, untuk keluarga pengantin perempuan agar dipersiapkan pakaian pengantin’ k2f B: O..e enggo ‘ya .. sudah’ PPrn Minor k1f B: E..Bagenda senina, ‘e… begini saudara’jenda nge pagi Prn Decl kita kerina ngukati ma bage? ‘Di sini besok kita semua sarapan pagi, yakan?’ Bib29 Struktur percakapan no.14 terdiri dari tiga struktur percakapan. Percakapan tidak hanya antara A dan B tetapi juga melibatkan penutur yang lain yaitu penutur I .Penutur I tidak menanggapi pertanyaan penutur A sehingga penutur melakukan langkah dengan meminta imformasi kepada H. Akibatnya terdapat tiga struktur percakapan di dalam struktur tersebut. Dinamika langkah terdapat dalam, penutur melakukan langkah tantangan dan respon terhadap tantangan ditandai dengan ch dan rch. Dalam percakapan ini juga terjadi respon tidak dijawab ditandai dengan langkah non verbal tetapi diperhitungkan sebagai langkah yang disebut sebagai peusedo move. Universitas Sumatera Utara 135 14 Struktur Percakapan Percakapan Fungsi Ujar Modus k2 B: yah Jadi kai denga kin atendu? ‘jadi apa lagi Pn Interro keinginan saudara?’ ch A: ras-ras kita ngukurisa senina ‘sama-sam kita RPn Decl pikirkan saudara’ k2 A: Yah Gintar kai denga kin siman cakapken ibas Pn Interro berngi enda? ‘Ayo Gintar, apa lagi yang akan dibicarakan malam ini?’ a2 A: Ibas sade arih kam ras kalimbubunta. ‘Dalam hal ini Ph Imper musyawarahkan dengan kalimbubu kita’ a1 I: Nonverbal ch A: Ertima kam senina ‘Tunggu saudara’ Ph Imper rch B: Oe ‘ya’ RPh Minor k2 A: Uga ngenda impal lit denga kin simancakapken ‘bagaimana Pn Decl ini impal masih ada yang mau dibicarakan?’ k1 H: Lanai nge kap kami nari lit, ‘kami rasa sudah tidak ada’ RPn Decl k1f H: cubaka sungkun man kalimbubu purba mergana ‘coba Ph Imper a2 tanyakan kalimbubu Marga Purba’ k1 A: Uga, lenga lit jenda nari pal, ‘bagaimana, belum ada dari RPh Decl sebelah sini impal,’ Bib37 17 Struktur Percakapan Percakapan Fungsi Ujar Modus a2 A: e maka na arih kam ningku ndai adi i jenda pe nindu banci Ph Imper tapi adi biasana i kuta guru kinayan papagi ‘makanya musya- warahkan kalau di sini kata saudara pun boleh, tapi kalau biasanya di kampung di Guru Kinayan’ a1 B: ei ertima kam entisik yah RPh Imper a2 k2 B: Yah uga ninta? ‘Apa kata kita?’ Pn Interro a2 B: sungkun kalimbubunta ‘tanya kalimbubu’ Ph Imper k1 D: pagi iendesken saja nandangi kam anak beru bangun mergana RPh Decl i jenda. ‘besok dilaksanakan saja di sini’ a1f B: Bagenda, karena utang kalimbubu kami enda, pagi iendesken Prn Decl saja nandangi kam anak beru bangun mergana i jenda. Ma enggo banci ersikap kam, ijenda pagi endesken kami, mango ‘begini, tentang utang kalimbubu kami ini, besok disini kita laksanakan, sudah bisa saudara persiapkan, di sini besok kita laksanakan’ a2f A: enggo merandal ‘Sudah bagus’ Bib45 PPrn Minor Universitas Sumatera Utara 136 Struktur percakapan no. 17 terdiri dari dua struktur. Penutur A meminta imformasi kepada B tetapi penutur B tidak memberikannya melainkan penutur B melakukan langkah meminta imformasi kepada penutur D sehingga terdapat satu struktur di dalam struktur percakapan no.17. Ketidaksesuaian langkah juga terjadi dalam struktur tersebut karena ketika penutur A meminta barang dan jasa kepada penutur B ditandai dengan langkah a2 tetapi penutur B menanggapinya dengan perintah ditandai dengan langkah a2. Lazimnya langkah meminta barang dan jasa ditanggapi dengan memberi barang dan jasa ditandai dengan langkah a1. 21 Struktur Percakapan Percakapan Fungsi Ujar Modus k2 A: sanari senina karna luah kalimbubu singalo bere-bere rikut Pn Interro sitelu sidalanaen kuja ngenda embahken kami kujenda saja ng e pagi? ‘Satu lagi saudara tentang oleh-oleh kalimbubu singalo bere-bere dan tiga sejalan kemana diantarkan, kemari saja besok?’ ch B: oe... ertima kam entisik ‘O..Tunggu sebentar’ Ph Imper a2 B: yah Bp Beni, arihkam ras kalimbubu puang ni puang karena Ph Decl luah singalo bere-bere kuja ngenda pagi itaruhken ku rumah entah jenda i jambur enda. ‘Ayo bpk Beni musyawarahkan dengan kalimbubu puang ini puang tentang oleh-oleh kalimbubu singalo bere-bere kemana diantarkan, kerumah atau di sini di jambur ini?’ a2 B: Arihkam. ‘Musyawarahkan’ Ph Imper a1 D: jenda saja pagi iendesken. gelah enggo dung kerina ‘di sini Prn Decl saja besok dilaksanakan agar sudah selesai semua’ k1 B: Ijenda pagi bandu senina ‘Disini besok buat saudara’ Prn Decl k2f A: Oe ‘ya’ PPrn Minor k1f B: enggo pagi kita metunggung pulung endeskendu pagi man Prn Decl kami man anak beru purba mergana endesken kami ka ku jabu puang nta ah luah e ‘Sudah besok kita kumpul semua saudara laksanakan pemberian oleh-oleh untuk anak beru Marga Purb dan kami berikan pula ke keluarga puang kita’ k2f A: Oe ‘ya..’ RPrn Minor k1f B: man seninanta e saja pagi kam ngelapor ‘sama saudara ini saja Ph Imper besok anda beritahu’ k2f A: Oe. Oe ‘ya…’ Bib50 RPh Minor Percakapan no. 21 terdiri dari dua struktur percakapan dan memperlihatkan ketidaksesuaian fungsi ujar dan modus. Penutur A dalam meminta imformasi ditanggapi Universitas Sumatera Utara 137 oleh penutur B dengan langkah perintah karena penutur B tidak dapat memberi imformasi yang diminta penutur A. Penutur B menanyakan terlebih dahulu kepada penutur D. 23 Struktur Percakapan Percakapan Fungsi Ujar Modus k2 A: yah, jadi kai denga akap kita rananta si lenga dung cakapken. Pn Interro ‘jadi apa lagi yang belum kita bicarakan?’ ch B: yah bas kai kapndu siperlu icakapken cakapken lebe ras bangun RPn Decl mergana. si cakapken lebe ‘dalam hal apa lagi yang kita rasa perlu dibicarakan dengan marga bangun, kita bicarakan dulu’ rp A: Yah kai nari ‘Apa lagi?’ Pn Interro rp A:Yah kam gia kalimbubu kami ei siajar-ajarren kita apai denga Ph Imper siketadingen si lenga icakapken kami ras anak beru bangun mergana. ‘Ayo kalimbubu ingat-ingatkan kami apa yang ke- tinggalan yang belum dibicarakan sama anak beru Marga Bangun’ rrp B: Uga ngenda kalimbubu, kai ngenda siketadingen gelah sica- Pn Interro k2 kapken man anak beru bangun mergana. ‘bagaimana kalimbubu, apa lagi yang ketinggalan agar kita bicarakan dengan anak beru Marga bangun?’ k1 C: Kai pe lanai bo lit, adi lit pagi si arihken ka ‘Tidak ada lagi, RPn Decl jika ada nanti kita bicarakan pula’ k2f B: Bujur ‘terimakasih’ Bib52 Minor Dinamika percakapan terjadi dalam struktur percakapan no.23 Ketika penutur A meminta informasi penutur B tidak dapat langsung memberikan jawaban. Penutur B harus menanyakan terlebih dahulu kepada penutur D sehingga terjadilah dinamika langkah yaitu tantangan ditandai ch serta pengulangan ditandai dengan rp dan respon terhadap pengulangan ditandai dengan rrp. Sama halnya dengan struktur percakapan meminang ’embah belo selambar’., struktur percakapan bertunangan juga ditentukan oleh faktor hubungan penutur dan petutur serta konteks situasi. Struktur 14 dan 17 memperlihatkan bagaimana keputusan yang diambil B dan A sebagai juru bicara dari kedua belah pihak calon pengantin harus melalui musyawarah sesama anak beru. Universitas Sumatera Utara 138 13 k1B: Jadi soal acara sinen pagi situasina. ‘tentang acara kita lihat Prn Decl besok situasinya’ k1B: Macam-macam gundari acara. Lit deba bagi kena si empo Pn Interro ngerana sukut ikut sukut ras senina sipemereen ma bage? ‘Macam-macam sekarang acara. Ada pihak laki-laki berbicara sukut ikut semua senina sipemeren, yakan?’ k2A: Bage ‘begitu’ PPrn Minor k1f B: dung e si pedalan ulu emas. e sinen pagi situasina Prn Decl ‘selesai menyerahkan ulu emas, kita lihat besok situasinya’ k2fA: o e.. ‘ya..’ PPrn Minor k1fB: banci pagi sada lebe bas kam sada ka acara bas kami. Prn Decl E makana adi man kin man. Enggo man, emakana dung man siungkuti ka man kalimbubu k ami bage pe kalimbubundu. Si nen pagi situasina. ‘Bisa besok satu dulu dari kalian, dan satu acara pula dari kami. Sesuah makan, baru sesudah makan kita lanjutkan pula kalimbubu kami dan kalimbubu kalian. Kita lihat besok bagaimana situasinya’ k2f A: e enggo merandal ‘Ya,,, sudah bagus’ Bib34 PPrn Minor Pada fase bertunangan ‘nganting manok‘ ditemukan pengembangan struktur Martin. Dikatakan pengembangan karena struktur percakapan tersebut terbentuk dari struktur percakapan yang diajukan Martin tetapi direalisasikan dalam bentuk lain berupa penambahan atau perpindahan langkah.Menurut teori langkah k1 diikuti oleh langkah k2 tetapi struktur no13. memperlihatkan struktur yang berkembang, yaitu k1k1k2k1fk2fk1fk2f. Demikian juga dengan struktur 22 di mana a2 seharusnya diikuti oleh a1 tetapi data memperlihatkan struktur percakapan a2a2a1. Berarti terjadi pengembangan struktur. Dikatakan pengembangan struktur karena struktur tersebut masih berdasarkan struktur percakapan yang diajukan Martin dan terjadi dinamika langkah di dalamnya. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Martin bahwa sembilan struktur percakapan meminta dan memberi informasi serta sembilan struktur meminta dan memberi barang Universitas Sumatera Utara 139 atau jasa bukanlah sesuatu yang konstan melainkan dapat berkembang dan berbeda sesuai dengan konteks situasi. 22 a2B: yah Bp Beni, arihkam ras kalimbubu puang ni puang karena Ph Decl luah singalo bere-bere kuja ngenda pagi itaruhken ku rumah entah jenda i jambur enda. ‘Ayo bpk Beni musyawarahkan dengan kalimbubu puang ini puang tentang oleh-oleh kalimbubu singalo bere-bere kemana diantarkan, kerumah atau di sini di jambur ini?’ a2B: Arihkam. ‘Musyawarahkan’ Ph Imper a1: jenda saja pagi iendesken. gelah enggo dung kerina ‘di sini RPh Decl saja besok dilaksanakan agar sudah selesai semua’Bib51 Berdasarkan analisis data dalam acara bertunangan ‘nganting manok’ terjadi 61 struktur percakapan Lampiran 1. 24 struktur yang berbeda dan merupakan temuan penelitian ini. Temuan struktur percakapan tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.3.

c. Struktur Percakapan dalam Acara Pernikahan ‘Mata Kerja’