Metapora Kontekstual 5 Ruang Lingkup Penelitian

73 penerimaan akan sebuah proposal misalnya, sehingga ‘Mereka boleh menggunakan ruangan itu.’ dapat dinyatakan dengan ‘Mereka diperkenankan menggunakan ruangan itu.’ Metafora antarpersona juga terjadi sekaligus dalam modus dan langkah. Percakapan berikut memperlihatkan tidak terjadinya kesesuaian antara modus dan langkah. k2 A: Bagaimana pal sudah bisa kita mulai ?‘Uga pal enggo banci simulai’? k2 B: Sudah kumpul semuanya? ‘Enggo kin pulung kerina’? A memulai langkah meminta informasi dikodekan dengan k2. Modus yang digunakan adalah modus pertanyaan. Seharusnya B menanggapinya dengan memberi informasi dikodekan dengan k1 yang direalisasikan dengan modus deklaratif atau minor tetapi B menanggapinya dengan langkah meminta informasi dikodekan dengan k2 yang direalisasikan modus pertanyaan. Akibatnya terbentuklah struktur percakapan yang tidak lazim, yaitu k2k2 seharusnya struktur yang lazim adalah k2k1. Ketidaklaziman ini disebut metafora antarpersona sekaligus metafora modus dan langkah. Dengan demikian, dalam berbagai peristiwa bahasa metafora, khususnya metafora antarpersona lazim dipergunakan. Hanya saja, sering tidak disadari bahwa realisasi akan sesuatu makna sering kali tidak sesuai dengan aturan gramatikal yang ada. Hal ini tidaklah mengherankan karena secara pragmatik, penutur dan petutur lebih sering bisa saling memahami makna yang dimaksud dengan realisasi-realisasi tertentu.

c. Metapora Kontekstual

Saragih 2009 menyatakan bahwa metafora kontekstual adalah pengodean atau pemahaman arti dengan perbandingan pada konteks sosial teks. Telah diuraikan terdahulu bahwa konteks sosial meliputi konteks situasi, budaya dan ideologi. Selanjutnya konteks situasi terdiri Universitas Sumatera Utara 74 dari tiga unsur yaitu medan ‘field’, pelibat ‘tenor’, dan saranacara ‘mode’. Metafora dapat terjadi karena adanya perbandingan dalam konteks sosial satu teks dengan komunitas yang lain. Metafora medan merupakan perbandingan Medan makna satu teks dengan teks yang lain baik secara eksplisit maupun implisit Saragih, 2009. Misalnya, kata sembako singkatan dari sembilan bahan pokok di mana daging susu dan telor ayam tidak termasuk di dalamnya. Kata sembako di bandingkan dengan keadaan di Malaysia, maka muncullah klausa berikut Sembako di Malaysia meliputi daging dan telor ayam. Demikian pula penutur Malaysia yang menganggap bahwa kerajaan sama dengan pemerintah sehingga mereka mengatakan kerajaan Indonesia seperti klausa berikut Kerajaan Indonesia sudah sepakat untuk tidak mengirim tenaga kerja ke Malaysia. Metafora pelibat ‘tenor’terjadi karena adanya perbandingan pelibat atau sifat pelibat dalam satu teks atau situasi dengan teks atu situasi yang lain. Metapora pelibat dapat dipahami dengan memahami konteks eksternal teks, yaitu peran atau fungsi seseorangfigurtokoh dalam satu teks atau komunitas.Tanpa mengetahui peran atau fungsi pelibat tersebut mengakibatkan seseorang tidak memahami makna satu teks yang berisikan metafora pelibat. Contoh: Cara berjalannya sekarang sudah seperti Raja Suka ‘Perdalanna gundari enggo bagi Sibayak Suka’ Sibayak Suka adalah seorang Raja di kampung Suka di Tanah karo yang terkenal pada masa dulu. Dia berjalan sangat gagah dan semua orang di kampung tersebut mengangguminya. Berkaitan dengan penutur bahasa Karo, metafora pelibat terjadi dalam acara kematian. Pelibat membandingkanmemperoyeksikan dirinya seperti orang mati sehingga dia dapat berinteraksi dengan orang mati tersebut. Universitas Sumatera Utara 75 Contoh: k1 Alm C: Uga nari ningku man impalku e kerina mami tengah adi aku enggo me malem ateku. ‘bagaimana aku mengatakannya kepada semua impalku mami tengah, karena kau sudah merasa tenang,’ k2 C: bage nge nindu mami tengah ‘begitukan yang kau katakan mami?’ a2 Alm C: persada-sada arihndu ras impalndu e kerina ‘Bersatu dan rukun kau bersama impalmu semua,’ a1 k2 C: Bage nge nindu e mami tengah….e….e. begitukan yang kau katakan mami?’ Almarhum melakukan langkah memberi informasi kepada C yang dilakonkan oleh C ditandai dengan k1. Penutur C menanggapinya dengan langkah meminta informasi ditandai dengan k2. Langkah selanjutnya adalah langkah meminta jasa ditandai dengan a2. Dalam hal ini C memperoyeksikan dirinya sebagai almarhum. Penutur C menanggapi langkah tersebut dengan meminta informasi ditandai dengan k2 yang direalisasikan dengan modus pertanyaan. Lazimnya Langkah meminta barang dan jasa ditanggapi dengan langkah memberikan barang dan jasa yang ditandai dengan a1. Konsekuensinya terbentuklah struktur percakapan k1k2 dan a2a1k2. Lazimnya struktur percakapan meminta dan memberi informasi adalah k2k1 dan meminta dan memberi barang dan jasa adalah a2a1. Dalam contoh di atas bukan hanya metafora kontekstualmetafora pelibat yang terjadi tetapi juga sekaligus terdapat metafora gramatikalmetafora modus dan langkah. Metafora sarana adalah membandingkan cara atau sarna dalam satu tek atau situasi dengan teks atau situasi. Biasanya orang mengusir hewan dengan mengatakan hus hus hus. Cara ini digunakan orang untuk mengusir orang yakni dengan membandingkan atau memetaforakan orang dengan manusia seperti yang terlihat dalam kalimat Hus hus hus jangan bermain di halaman semuanya pergi dari sini. Klausa ini dituturkan oleh seorang ibu kepada anak-anak yang bermain di halaman rumahnya. Demikian juga dengan kata copot, biasanya digunakan Universitas Sumatera Utara 76 untuk memisahkan satu bendanon manusia secara paksatidak wajar dari benda lainnya. Pemberhentian Susno Djuawadi dari jabatannya sebagai kabag Bareskrim dibandingkan dimetaforakan wartawan dengan benda sehingga wujud klausa Susno Duwadji dicopot dari jabatannya sebagai kabag Bareskrim. Lazimnya kalimat itu wujud sebagai berikut Susno Duwadji diberhentikan dari jabatannya sebagai Kabag Bareskrim.

d. Metafora Budaya