Konflik Pemanfaatan Lahan di Wilayah Pesisir

sekumpulan peraturan yang membangun situasi bersaing dari dua sampai beberapa orang atau kelompok dengan memilih strategi yang dibangun untuk memaksimalkan kemenangan sendiri ataupun untuk meminimalkan kemenangan lawan. Jadi, permainan game adalah suatu bentuk persaingan antara antara dua orang atau pihak atau antara dua kelompok atau grup yang saling berhadapan dan menggunakan aturan-aturan yang diketahui oleh kedua belah pihak yang saling berhadapan.Sedangkan teori permainan game theory adalah suatu pendekatan matematis untuk merumuskan situasi persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan. Teori ini dikembangkan untuk menganalisa proses pengambilan keputusan dari situasi-situasi persaingan yang berbeda-beda dan melibatkan dua atau lebih kepentingan. Dalam permainan, pihak pertama disebut dengan pemain baris sedangkan pihak kedua disebut pemain kolom. Anggapannya adalah bahwa setiap pemain individual atau kelompok mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan secara bebas dan rasional. Setiap pemain dianggap mempunyai suatu seri rencana atau suatu set strategi untuk dipilih. Strategi menunjukkan untuk setiap situasi yang timbul dalam proses permainan dipergunakan untuk memutuskan tindakan apa yang harus diambil. Economic game yang dimainkan oleh para stakeholders, dijelaskan oleh Juanda 2009 bahwa secara garis besar meliputi : 1 permainan kooperatif, yaitu para pemain dapat merundingkan suatu kontrak yang mengikat yang memungkinkan mereka merencanakan strategi bersama; 2 permainan non kooperatif, yaitu negosiasi dan pelaksanaan kontrak yang mengikat tidak mungkin dilaksanakan.

2.11 Keberlanjutan : Multi Dimentional Scalling MDS

Penilaian status keberlanjutan pengembangan wilayah pesisir dapat menggunakan alat tools Multidimentional Scalling MDS. Metode ini merupakan modifikasi dari Rapfish. Rapfish adalah multi-disciplinary rapid appraisal technique untuk mengevaluasi sustainability of fisheries. Keberlanjutan merupakan hal penting terkait dengan eksploitasi sumberdaya alam yang meliputi faktor ekologi, ekonomi dan sosial secara bersamaan. Perhitungan indeks keberlanjutan dari sumberdaya alam dapat dilakukan penilaiannya dengan menggunakan MDS. Dalam MDS ini pada umumnya dilihat keberlanjutan dari beberapa dimensi yang menyangkut berbagai aspek. Setiap dimensi ini akan memiliki atribut atau indikator yang terkait dengan keberlanjutan pembangunan kawasan. Berdasarkan indikator tersebut dilakukan analisis status masing-masing dimensi pengelolaan lingkungan apakah mendukung atau tidak terhadap keberlanjutan sumberdaya dalam suatu wilayah tertentu untuk jenis kegiatan yang spesifik. Dasar dari penentuan status ini pada akhirnya akan menjadi barometer dalam penentuan kebijakan yang harus dilakukan guna terjaminnya keberlanjutan pengelolaan suatu kawasan. Penggunaan teknik MDS mempunyai berbagai keunggulan diantaranya adalahsederhana, mudah dinilai, cepat serta biaya yang diperlukan relatif murah.Selain itu, teknik ini dapat menjelaskan hubungan dari berbagai aspek keberlanjutan, dan juga mendefenisikan pembangunan kawasan yang fleksibel. Penggunaan analisis MDS ini bisa mencakup berbagai aspek seperti ekologi, ekonomi dan sosial sehingga dari sini akan diperoleh gambaran yang jelas mengenai kondisi saat tersebut. Menurut Kavanagh 2001 dalam Fauzi dan Anna 2005 ada lima tahapan yang harus dilalui dalam prosedur RAP indeks keberlanjutan sumberdaya, yakni: 1. Menganalisis data yang diteliti, baik data statistik maupun data yang berasal dari studi literatur maupun data yang berasal dari hasil pengamatan di lapang kondisi eksisting. 2. Membuat skoring yang mengacu pada literatur yang sudah ada, untukkeperluan ini biasanya menggunakan program excell. 3. Melakukan analisis multi dimentional scalling MDS dengan menggunakan software SPSS, sehingga dari sini akan dapat ditentukan ordinasi dan nilai stress melalui ALSCAL algoritma. 4. Melakukan rotasi, sehingga akan dapat ditentukan posisi sumberdayanya pada Ordinasi bad dan good. Untuk keperluan ini biasanya digunakan excell dan visual basic . 5. Melakukan analisis sensitifitas analisis leverage dan analisis montecarlo sehingga dapat memperhitungkan aspek ketidakpastiannya. Penilaian terhadap setiap dimensi dilakukan dengan membuat atribut penilaian yang dinilai dengan skala ordinal. Model yang digunakan yang telah dikembangkan dalam perikanan yaitu model RAPFISH oleh University of British Columbia Kanada pada tahun 1998. Penggunaan metode MDS yang telah dimodifikasi untuk pengelolaan tambang batubara di Indonesia telah dilakukan oleh Mukhlis 2008, Sinaga 2010 dan Sujiman 2010 di Kalimantan Timur.Sementara untuk pemanfaatan sumberdaya pesisir metode MDS dimodifikasi oleh Putera 2013 dan Nur 2011. 2.12 Pendekatan Sistem Dinamik 2.12.1 Sistem Pendekatan sistem merupakan cara pandang yang bersifat menyeluruh holistic yang memfokuskan pada integrasi dan keterkaitan antar komponen. Pendekatan sistem dapat mengubah cara pandang dan pola berpikir dalam menangani permasalahan dengan menggunakan model yang merupakan penyederhanaan dari sebuah sistem Hartrisari, 2007. Penggunaan metodologi Sistem Dinamik lebih ditekankan kepada tujuan-tujuan peningkatan pengertian kita tentang bagaimana tingkah laku sistem muncul dari struktur kebijaksanaan dalam sistem itu. Pengertian ini sangat penting dalam perancangan kebijaksanaan yang efektif. Persoalan yang dapat dengan tepat dimodelkan menggunakan metodologi Sistem Dinamik adalah masalah yang mempunyai sifat dinamis berubah terhadap waktu dan struktur fenomenanya mengandung paling sedikit satu umpan balik feedback structure. Pendekatan sistem menurut Reichle 1970 dalam Mukhlis 2008 adalah suatu cara untuk mengerti dan mengenali proses-proses yang terjadi dalam ekosistem, karena komponen-komponen dalam ekosistem saling berhubungan. Melakukan analisis dari setiap komponen dalam sistem dengan pendekatan sistem menurut Patten 1972 dalam Mukhlis 2008 adalah: 1 mengidentifikasi sifat-sifat makro dari suatu sistem, yang merupakan perwujudan karena adanya interaksi didalam dan diantara subsistemnya, 2 menjelaskan interaksi atau proses-proses yang berpengaruh terhadap sistem secara keseluruhan yang diakibatkan karena adanya berbagai masukan, dan 3 menduga dan meramal apa yang mungkin terjadi pada sistem apabila beberapa faktor yang ada dalam sistem berubah. Apabila dihubungkan dengan persoalan yang terjadi dalam ekosistem yang komplek, maka menurut Jeffer 1978 dalam Mukhlis pendekatan sistem adalah alat strategi penelitian yang secara luas menggunakan beberapa konsep dan teknik matematik, secara sistematis dan ilmiah untuk memecahkan permasalahan yang komplek. Oleh karena itu, metode pendekatan sistem dapat digunakan sebagai dasar pemikiran untuk memecahkan permasalahan yang rumit, seperti kompleksitas permasalahan ekosistem alam. Menurut Eriyatno 1998 pendekatan sistem diartikan sebagai metode pengkajian permasalahan yang dimulai dari penentuan tujuan, kemudian dilakukan analisis kebutuhan sehingga dapat menghasilkan suatu model operasional dari sistem tersebut. Lebih lanjut menurut Eriyatno 2003 pendekatan sistem adalah cara penyelesaian persoalan yang dimulai dengan dilakukannya identifikasi terhadap adanya sejumlah kebutuhan-kebutuhan sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem yang dianggap efektif. Pendekatan sistem umumnya ditandai dengan dua hal, yaitu : 1 mencari semua faktor penting yang ada dalam mendapatkan solusi yang baik untuk menyelesaikan masalah dan 2 membuat satu model kuantitatif untuk membantu keputusan secara rasional. Penelitian ini berkaitan dengan data kuantitatif dan aspek kualitatif yang akan mempengaruhi proses pengambilan kebijakan, sehingga metode pendekatan sistem merupakan basis sarana untuk mengembangkan kerangka dasar analisis. Setiap komponen yang terkait, akan dianalisis secara lengkap agar lebih mampu menampilkan gambaran yang mendekati kondisi riil di lapangan. Hal itu dilakukan agar permasalahan yang komplek tetap dapat diurai, tetapi kerangka awal penelitian dengan basis tujuan dengan pendekatan sistem akan tetap terjaga, karena terdapat tahapan-tahapan yang harus dilalui. Sistem adalah suatu agregasi atau kumpulan obyek-obyek yang terangkai dalam interaksi dan saling bergantungan yang teratur pembatas sistem yang jelas seperti Gambar 12. Gambar 12 Rangkaian Sistem Muhammadi et.al, 2001 Setelah memasukan aspek tujuan, Muhammadi et al. 2001 memberikan pengertian tentang sistem sebagai sekumpulan elemen-elemen yang berada dalam keadaan yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan yang sama.

2.12.2 Model

Untuk menggambarkan tentang apa yang tersirat dalam suatu sistem perlu dibuat model. Menurut Muhammadi, et al.2001 model adalah suatu bentuk yang dibuat untuk