Game Theory METODE PENELITIAN

4. Informasi yang benar-benar tersedia bagi aktor-aktor didalam sistem yang harus digunakan dalam pemodelan keputusan-keputusannya. 5. Struktur kaidah pembuatan keputusan didalam model haruslah sesuai cocok dengan praktek-praktek manajerial. 6. Model haruslah robust dalam kondisi-kondisi ekstrim. Model dinamis pada perubahan penggunaan lahan sangat penting untuk pengelolaan lingkungan terpadu dalam kaitannya dengan sosial ekonomi dan biofisik . Model secara eksplisit membahas hirarkis organisasi system penggunaan lahan, konektivitas spasial antara lokasi dan stabilitas. Model dinamis cocok untuk analisis skenario dansimulasi perubahan penggunaan lahan yang berbedaskenario model sehingga dapat mengidentifikasi kritis bidang perubahan penggunaan lahan. Skenario dapat digunakan untuk mengevaluasi dampak dari perubahan tingkat makro atau perubahan karakteristik demografi. Skenario lain dapat digunakan untuk mengevaluasi efek dari kondisi tingkat lokal, seperti perlindungan cagar alam di wilayah sekitarnya. Kemungkinan untuk mensimulasikan skenario yang berbeda membuat model dinamis yang dapat digunakan untuk pengelolaan sumber daya alam Verburg, 2002.

2.12.3 Simulasi

Simulasi merupakan salah satu kegiatan dalam analisis sistem yang berguna dalam pendekatan masalah berdasarkan model-model, dan merupakan sarana untuk mengevaluasi dan merancang kemudian menetapkan suatu sistem. Simulasi juga bertujuan untuk memahami, membuat analisis dan peramalan perilaku gejala dalam proses untuk masa yang akan datang. Menurut Soerianegara 1978 dalam Mukhlis 2008 terdapat beberapa keuntungan dengan simulasi. Simulasi dapat menciptakan sistem baru yang diduga akan lebih baik dari keadaan sistem sesungguhnya yang sedang diteliti, dan apabila eksperimentasi tidak dapat dilakukan karena sesuatu hal misalnya sangat rumit dan membutuhkan waktu singkat, biaya yang tersedia terbatas, tetapi dibutuhkan model, maka dengan mendapatkan beberapa data yang penting dapat diperoleh model yang dikehendaki melalui simulasi. Berdasarkan hal tersebut, Eriyatno 2003 memberikan definisi tentang simulasi, yaitu suatu aktifitas, dimana pengkaji dapat menarik kesimpulan-kesimpulan tentang perilaku dari sistem, melalui penelaahan perilaku model yang selaras, dimana hubungan sebab dan akibatnya sama dengan atau seperti yang ada pada sistem yang sebenarnya. Tahapan untuk melakukan simulasi menurut Muhammadi et al. 2001 adalah 1 Penyusunan konsep, 2 Pembuatan model, 3 Memasukan data dalam program komputer, 4 Validasi pengujian model. Penyusunan konsep terkait erat dengan masalah yang akan disimulasikan, harus dengan jelas, termasuk ruang lingkup dan menelaah masalah yang penting yang terkait dengan model yang akan dibuat. Identifikasi dari variabel-variabel yang berperan dalam sistem yang dapat menimbulkan gejala atau proses dan saling berinteraksi, saling berketergantungan harus betul-betul sudah didapat dan dikenali. Hal ini penting karena model tersebut harus mewakili sistem yang nyata tetapi harus tetap dalam ruang lingkup yang telah didefinisikan dan yang akan disimulasikan dengan menggunakan bantuan komputer. Tahapan Simulasi menurut Soerianegara 1978 terdiri atas tiga tahap yaitu; a merumuskan batasan masalahspesifikasi masalah secara kualitatif; b proses pengumpulan data dan memberikan spesifikasi kuantitatif dari sistem setelah dilakukan analisis; c sintesis sistem, yaitu proses pemecahan masalah. Simulasi dilakukan dengan kaidah telaahan hubungan sebab akibat antar variabel, yang dapat menimbulkan perilaku gejala dalam model yang didisain.Langkah berikutnya adalah melakukan validasi, yang bertujuan untuk mencocokan menganalisis hasil simulasi dengan kenyataan yang ditirukan. Jika simpangan kesalahan hasil simulasi terhadap proses gejala yang sedang diamati sangat kecil, maka dikatakan model yang digunakan sudah tepat, tetapi jika yang terjadi sebaliknya maka perlu ada revisi dan pembenaran datanya di lapangan.

2.13 Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang dapat dijadikan referensi untuk mendukung penelitian ini, antara lain pada Tabel 3berikutdi bawah ini : Tabel 3. Penelitian Terdahulu No Peneliti topik organisasi Metode Hasil penelitian 1. 2 3. Pourebrahim, et al .,2010. Integration of spatial suitability analysis for land use planning in coastal areas;case ofKuala Langat District, Selangor, Malaysia Johnson, M.F.,et al. 2011. Setting priorities for pro- tected area plan- ning in a conflict zone – Afghanis- tan ’s National Pro- tected Area System Plan Furst, C., et al., 2012. Integrated land use and regio- nal resource mana- gement-A cross- disciplinary dia- logue on future perspectives for a sustainable deve- lopment of regional resources ANP, Analisis Spasial I ArcGis, Analisis Kesesuaian ArcGisTeknik MCE Spasial Analisis Ekoregional spasial analysis- ranking Pemodelan distribusi Fauna spasial analysis observasi identifikasi Zona Prioritas ArcGis9.3 Landscape Modeling, Discuss 1. Indikator pembangunan meliputi; kepadatan penduduk, aksesibilitas jalan utama, tingkat kesehatan, jarak dari pantai, jarak ke sekolah, kawasan rawan bencana, jarak ke kawasan industri dan perencanaan eksisting. 2. Terdapat 4 tipe pemanfaatan lahan yang utama yakni; kawasan wisata, pemukiman, kawasan industri dan kawasan konservasi 1. Terbagi atas 29 wilayah yang termasuk dalam keanekeragaman biologi yang sangat tinggi 2. Prioritas utama terletak dibagian timur dan timur laut termasuk kawasan hutan bagian timur afganistan mulai dari batas Propinsi Padakhshan di utara hingga Propinsi Paktika di tenggara 1. Dalam pengelolaan sumberdaya wilayah dalam skala luas sangat bergantung pada perubahan iklim dan dan persepsi dari para pengambilan kebijakan 2. Koordinasi lintas sektoral menjadi sangat penting mengingat perbedaan sumberdaya dan karakteristik wilayah seperti perencanaan yang lahir dari perbedaan fokus kebijakan seperti; perlindungan lingkungan dan hutan 3. Pentingnya penilaian sumberdaya alam dan jasa lingkungan dengan berbagai pendekatan