Nilai Indeks dan Status Keberlanjutan Dimensi Teknologi

3 Harga energi dan mineral yang ekonomis 4 Pengelolaan energi, mineral dan kegeologian 5 Usaha energi secara berdaya guna, berhasil guna, berdaya saing, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan 6 Kualitas SDM dan sektor ESDM 9. Badan LH 1 Pembangunan berkelanjutan, dengan menekankan pada ekonomi hijau 2 Pelestarian fungsi lingkungan hidup 3 Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara terintegrasi dan berkelanjutan 10. Perguruan Tinggi 1 Kegiatan penelitian 2 Praktikum 11. LSM 1 Lingkungan selat yang lestari 2 Tidak terjadi konflik sosial 3 Transparansi 4 Good clean governance 5 Keamanan 6 Peningkatan Kesejahteraan masyarakat 12. Penyedia Jasa Transportasi Selat 1 Keamanan dan kemudahan berusaha di selat 2 Kemitraan dengan pedagang atau nelayan 2. Formulasi masalah Tabel 46 Formulasi masalah dalam pendekatan sistem Stakeholder Permasalahan 1. Pemerintah 1 Pemanfaatan sumberdaya selat belum optimal 2 Sarana dan prasarana belum memadai 3 Dana dan investasi terbatas 4 Peruntukan lahan wilayah selat belum jelas 5 Peningkatan kontribusi sumberdaya selat dalam pemasukan PAD masih kecil 6 Basis data potensi sumberdaya SDA dan SDM wilayah selat tersedia belum memadai 7 Belum adanya RTRW yang terintegrasi 8 Adanya ketidaksesuaian regulasi dari pemerintah mengenai zonasi pemanfaatan sumberdaya selat 2. Masyarakat Nelayan 1 Produksi perikanan laut masih rendah 2 Sarana dan prasarana yang belum memadai 3 Belum jelasnya jalur atau zonasi penangkapan ikan 4 Peningkatan keterlibatan pemerintah dalam pengelolaan usaha masih rendah 5 Peraturan perundangan yang belum memadai dalam pemanfaatan selat 6 Konflik wilayah pemanfaatan 7 Adanya pencemaran 3. Swasta 1 Belum optimalnya pemanfaatan potensi sumberdaya 2 Fluktuasi harga 3 Infrastruktur dan aksesibilitas yang belum memadai 4 Jaminan kepastian dan kelayakan usaha 3. Identifikasi sistem Identifikasi system merupakan suatu rantai hubungan antara pernyataan dari kebutuhan-kebutuhan dengan pernyataan masalah yang harus dipecahkan dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut. Tujuan identifikasi system adalah untuk memberikan gambaran tentang hubungan antara faktor-faktor yang saling mempengaruhi dalam kaitannya dengan pembentukan suatu sistem. Berikut disajikan diagram input-output sistem pengembangan wilayah selat sebuku berkelanjutanyang ditunjukkan pada diagram di bawah ini. Gambar 39 Diagram input-output INPUT LINGKUNGAN  Kebijakan pemerintah  Peraturan Perundang-Undangan Tata Ruang  RTRW Kabupaten Kotabaru   INPUT TAK TERKENDALI  Demografi, geografi dan oceanografi  Perilaku stakeholder  Stok sumberdaya alam  Permintaan dan harga pasar OUTPUT YANG DIINGINKAN  Rencana tata ruang integratif  Potensi SDA yang lestari  Kebutuhan wilayah kegiatan ekonomi yang berkelanjutan  Peningkatan pendapatan masyarakat  Peningkatan pendapatan wilayah SISTEM PENGEMBANGAN WILAYAH SELAT SEBUKU BERKELANJUTAN OUTPUT YANG TIDAK DIINGINKAN  Pemanfaatan wilayah selat yang tidak sesuai RTRW  Konflik kepentingan  Produktifitas selat rendah  Pendapatan masyarakat rendah  Pendapatan wilayah turun  Degradasi lingkungan perairan selat INPUT TERKENDALI  Jumlah dan laju pertambahan penduduk  Jumlah dan upah tenaga kerja masing-masing kegiatan usaha  Produksi masing-masing sektor kegiatan ekonomi  Teknologi yang digunakan Manajemen pengembangan wilayah Selat Sebuku berkelanjutan di Kabupaten Kotabaru