panjang 10 Km. Arah aliran mengikuti arah lereng yang pada pada umumnya melandai ke arah barat, dan bermuara di Selat Sebuku. Aliran sungai sangat dipengaruhi
oleh pasang surut laut. Pada saat pasang naik arus sungai ke arah darat, sebaliknya pada saat turun arus sungai ke arah laut. Pada musim penghujan salinitas air sungai turun
karena dipasok air tawar dan daratan. Walaupun pasokan air dan daratan kurang sehubungan dengan musim kemarau panjang, namun sungai-sungai tersebut tidak
pernah kering. Pulau Sebuku memiliki tiga sungai penting, yaitu Sungai Kanibungan, Sungai Terusan dan Sungai Sarakaman. Sementara itu, di Pulau Laut sungai yang
penting dan berpengaruh di Selat Sebuku adalah Sungai Sajakah yang memiliki lebar 30 m dan Sungai Bekambit. Sementara itu, hasil pengamatan kualitas air pada studi tahun
1996 menunjukkan kualitas air sungai di Sungai Kanibungan menunjukkan skala 2, Sungai Tarusan skala 2, Sungai Sarakaman skala 2 dan air rawa Kanibungan
– Bingkuang juga skala 2. Hal ini disebabkan air sungai telah tercampur air laut.
Konsentrasi TDS berkisar 4210 mgL- 34000 mgL dan klorida berkisar 3.000 mgL –
25.000 mgL. Konsentrasi tersebut secara alamiah telah melampaui ambang batas, berkaitan dengan kandungan TDS dan klorida. Tingginya TDS dan kandungan klorida
dalam air sungai disebabkan terjadi percampuran dengan air laut P4W LPPM IPB dan PT. BCS, 2013.
5.3.2 Litologi Permukaan Dasar Perairan Selat Sebuku
Litologi pada permukaan dasar perairan Selat Sebuku ditempati oleh sedimen yang dominan berfraksi halus berukuran 116mm dari Lanau hingga Lempung.
Sedangkan fraksi sedang hanya dijumpai pada lokasi S16B6 yakni Pasir lanauan P, berukuran pasir halus 14 - 116 mm. Lumpur L adalah penamaan umum yang
digunakan untuk sedimen Lempung lanauan yang bersifat lunak mengandung banyak air. Sedimen ini umumnya berwarna abu-abu kehijauan 5GY 41 hingga abu-abu gelap
5GY 21. Sedimen bagian atas top saat alat pengambilan sedimen grab sampler dibuka umumnya berwarna abu-abu kecoklatan 5YR 41. Warna abu-abu kecoklatan
merupakan warna ubahan jika sedimen-sedimen tersebut lama terkena udara oksidasi. Berdasarkan warna sedimen dan lokasinya memberi petunjuk bahwa warna abu-abu
kehijauan 5GY 41 merupakan sedimen lingkungan laut, sedangkan warna abu-abu gelap hingga kehitaman 5GY 21 lebih dipengaruhi oleh lingkungan rawa-mangrove.
Pada beberapa lokasi, sedimen mengandung banyak fragmen cangkang moluska yang didominasi pelecypoda bivalve. Untuk cangkang ukuran besar hingga 8 cm : gastro-
poda Murex sp. dan tritip Diadora sp.. Sedimen lempung lanauan mengandung cang- kang dimasukan dalan lumpur biogenik LCo P4W LPPM IPB dan PT. BCS, 2013.
5.3.3 Litologi Bawah Dasar Perairan Selat Sebuku
Kondisi jenis batuan di bawah pemukaan dasar perairan Selat Sebuku meliputi : 1 Lapisan penutup; adalah lapisan di atas lapisan seam batubara yang paling atas
top. Lapisan teratas adalah sedimen permukaan dasar perairan Selat Sebuku saat ini, dibawahnya alluvium dan bagian terbawah adalah sedimen dari Formasi Tanjung Tet.
Hasil deskripsi tidak terbedakan antara sedimen permukaan dasar perairan saat ini dengan alluvium yang berumur lebih tua. Kedua lapisan atas ini disebut sebagai
sedimen lumpur mud dengan ketebalan berkisar 15-50m. Lapisan atas dari seam batubara teratas pada Formasi Tanjung Tet disebut sebagai Lempung clay dan Pasir
sand. 2. Lapisan Batubara; lapisan batubara yang berada di bawah permukaan dasar