No Peneliti topik
organisasi Metode
Hasil penelitian 2.  Pemusatan  aktivitas  sektor  unggulan  :  Kota
Semarang, Kendal dan Kabupaten Semarang. 3.  Karakteristik  tipologi  wilayah  berdasarkan
potensi  sumberdaya  wilayah  di  kawasan strategis  ada tiga  kelompok  tipologi  wilayah :
1  Tipologi  I  :  wilayah  Kota  Semarang  dan Kota  Salatiga  ;  2  Tipologi  II  :  Kabupaten
Semarang  dan  Kabupaten  Kendal  dan  ;  3 Tipologi III Kabupaten Demak dan Kabupaten
Grobogan.  Pola  interaksi  spasial  yang  ada  di Kawasan  Kedungsepur  belum  menunjukkan
adanya  keseimbangan  interaksi  antarwilayah dalam kawasan.
3  KERANGKA PENELITIAN
3.1 Kerangka Teori
Pengembangan    di  wilayah  pesisir  merupakan  suatu  proses  perubahan  untuk meningkatkan  taraf  hidup  masyarakat  tidak  terlepas  dari  aktivitas  pemanfaatan
sumberdaya  alam  pesisir  dan  laut.  Realitas  wilayah  pesisir  yang  dinamis  memerlukan suatu pengelolaan khusus  yang dapat mengakomodasikan berbagai kepentingan pihak-
pihak  terkait,  sekaligus  memperhatikan  potensi  dan  kemampuan  lingkungan  sebagai ekosistem  yang  berkelanjutan  tanpa  mengurangi  hak  manusia  dan  komunitas  lainnya
untuk hidup.
Pemanfaatam  sumberdaya  alam  di  perairan  Selat  Sebuku  serta  aktiftas pendukungnya,  pastilah  tumpang  tindih  dengan  fungsi  ekologis  pesisir  dan  laut
sekitarnya  yang  terkait  dengan  daya  dukung  lingkungan.  Dalam  konteks  ini,  perairan Selat  Sebuku  merupakan  sistem  pesisir  yang  didominasi  oleh  arus  pasang  surut
tidally-dominated  coastal  systems.    Ini  merupakan  inti  dari  landasan  pertama kebijakan pengelolaan Selat Sebuku yaitu landasan ideal di mana daerah aliran sungai di
Pulau  Laut  dan  Pulau  Sebuku  yang  bermuara  ke  Selat  Sebuku,  serta  pesisir  dan  laut merupakan  satu  kesatuan  karena  memiliki  banyak  keterkaitan  langsung  direct  inter-
linkages
antar  faktor  penyusunnya  yaitu  ekosistem,  ekonomi  dan  komunitas  serta institusi  yang  terkait  dengannya.    Dalam  konteks  ini,  adanya  tekanan  akibat  aktifitas
pemanfaatan  di  perairan  Selat  Sebuku,  maka  aliran  ekologis  perairan  pesisir  secara terintegrasi menjadi sangat menarik untuk diketahui dan dianalisis.
Daerah  aliran  sungai,  pesisir  dan  laut  yang  mengalir  dalam  kerangka  sistem Selat Sebuku merupakan sumber ekonomi yang berbasis sumberdaya resources-based
economy ,  sehingga  paradigma  yang  digunakan  adalah  pelestarian  fungsi  ekosistem
daerah aliran sungai, pesisir dan laut dalam menyediakan aliran sumberdaya resources flows
yang kemudian menjadi input utama bagi produktivitas ekonomi lokal.   Dengan demikian  dapat  meningkatkan  pertumbuhan  ekonomia  sehingga  terwujudnya
pengembangan wilayah. Secara  diagramatik,  paradigma  ini  dapat  digambarkan  seperti  yang  disajikan
pada  Gambar  13.  Berdasarkan  diagramtik  tersebut  dapat  dilihat  bahwa  aliran  manfaat dan biaya dari pemanfaatan sumberdaya Selat Sebuku tidak dapat dilepaskan dari aliran
proses  ekologis  dan  fungsi  lingkungan  yang  kemudian  menghasilkan  barang  dan  jasa bagi  manusia,  dari  hulu  sampai  hilir.    Dalam  konteks  ini  maka  pelestarian  fungsi  dan
proses  ekosistem  yang  menopang  pertumbuhan  ekonomi  kawasan  sekitar  Sistem  Selat Sebuku  menjadi  agenda  penting.  Selain  itu,  manfaat  langsung  dan  tidak  langsung  dari
aktifitas  pemanfaatan  sumberdaya  alam  dalam  konteks  jangka  panjang  keberlanjutan lingkungan menjadi faktor lain dalam human system tersebut. Untuk itu, interaksi akibat
tumpang  tindih  antar  aktivitas  dan  stakeholder  serta  fungsi  ekologis  untuk  manfaat ekonomi menjadi perhatian utama dalam kajian ini.