Nilai stress dan koefisien determinan R
2
untuk dimensi ekologi adalah 0,1502286 dan 0,9376389 artinya goodness of fit dalam MDS dan atribut atau factor-
faktor yang dinilai pada dimensi ekologi mampu menerangkan dan memberikan kontribusi 93 terhadap keberlanjutan sistem yang dikaji. Hasil evaluasi pengaruh galat
memperlihatkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata nilai indeks keberlanjutan hasil ordinasi Rap-Sebuku dengan hasil analisis Monte Carlo nilai stress 5 baik sebaran
maupun pengaruh galat pada taraf 95 .
Pada atribut-atribut sensitive tersebut, penataan kawasan, daya dukung kawasan dan tingkat kerusakan lingkungan berperan sangat dominan di wilayah Selat Sebuku,
sehingga mempengaruhi keberlanjutan dimensi ekologi. Dampak langsung dari perubahan ketiga atribut tersebut adalah tingkat produktivitas optimal sumberdaya yang
dihasilkan.
6.4.2 Indeks dan Status Keberlanjutan Dimensi Ekonomi
Hasil analisis ordinasi Rap-Sebuku terhadap 9 atribut dimensi ekonomi menunjukkan bahwa nilai indeks keberlanjutan dimensi ekonomi sebesar 50,59 dengan
kategori cukup berkelanjutan, ditunjukkan pada Gambar 32. Berdasarkan hasil analisis tersebut nilai indeks keberlanjutan dimensi ekonomii terdiri dari wilayah Selat Sebuku
Utara Luar adalah 57,66, Selat Sebuku Utara Dalam sebesar 53,09, Selat Sebuku Tengah sebesar 46,86, Selat Sebuku Selatan Dalam sebesar 49,99 dan Selat Sebuku
Selatan Luar sebesar 45,33.
Gambar 32 Nilai indeks dan status keberlanjutan dimensi ekonomi
Gambar 33 Nilai sensitivitas atribut dimensi ekonomi yang dinyatakan dalam perubahan RMS skala keberlanjutan 0 -100
Hasil analisis leverage terhadap 9 atribut dimensi ekonomi diperoleh 4 atribut yang sensitif terhadap keberlanjutan dimensi ekonomi, yaitu 1 kontribusi terhadap
PAD dan PDRB, 2 pendapatan masyarakat, 3 akses terhadap sumberdaya, dan 4 pengembangan usaha lokal ditunjukkan pada gambar tersebut diatas.
Nilai stress dan koefisien determinan R
2
untuk dimensi ekonomi adalah 0,1915047 dan 0,9322574 artinya goodness of fit dalam MDS dan atribut atau faktor-
faktor yang dinilai pada dimensi ekonomi mampu menerangkan dan memberikan kontribusi 93 terhadap keberlanjutan sistem yang dikaji. Hasil evaluasi pengaruh galat
memperlihatkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata nilai indeks keberlanjutan hasil ordinasi Rap-Sebuku dengan hasil analisis Monte Carlo nilai stress 5 baik sebaran
maupun pengaruh galat pada taraf 95 .
Ketersediaan sarana prasarana dan akses sumberdaya dalam jumlah yang memadai dan terjangkau serta modal yang cukup adalah sangat penting dalam
meningkatkan produktifitas serta pendapatan masyarakat pesisir pada umumnya. Sebaliknya tingkat pendapatan yang rendah sangat berpengaruh terhadap kemampuan
modal dan penyediaan sarana produksi yang tepat sehingga berdampak pada penurunan produktivitas sehingga cenderung pendapatan daerah juga kecil. Selain itu usaha-usaha
lokal yang belum berkembang berdampak pula terhadap perolehan pendapatan yang rendah dan dapat mempengaruhi keputusan masyarakat pesisir untuk beralih ke profesi
lain yang mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi, atau mencari sumber pendapatan di luar kawasan Selat Sebuku yang memberikan pendapatan lebih baik, pada akhirnya
dapat berakibat terganggunya sistem produksi sumberdaya selat untuk mencapai pemenuhan kebutuhan hidup secara berkelanjutan.