Kerangka Operasional METODE PENELITIAN
Untuk memudahkan identifikasi permasalaha dapat digunakan matrik identifikasi kualitatif potensi dampak pembangunan terhadap SDAL sebagaimana
terlihat pada Tabel 1. 4. Identifikasi Jenis dan Sebaran SDAL
Sumber daya alam terdapat dalam berbagai ekosistem. Ekosistem dapat dikelompokkan : padang lamun, lahan basah, terumbu karang, hutan bakau mangrove,
kawasan lindung, hutan, dan kars. Untuk keperluan valuasi perlu diketahui secara pasti dan sebaran SDAl yang dikaji sesuai ekosistemnya.
5. Identifikasi Fungsi dan Manfat SDAL Untuk keperluan Valuasi perlu juga diketahui fungsi dan manfaat SDAL
kajian.Fungsi dan manfaat SDAL dapat dibedakan ke dalam fingsi penggunaan ekstraktif seperti penebangan kayu hutan, penangkapan ikan, penggunaan non-
ekstraktif seperti keindahan untuk pariwisata, jasa lingkungan, jasa keanekaragaman hayati dan pengaruh sosialbudaya.
Kemudian, pewrlu diketahui juga pengelompokkan fungsi dan manfaat SDAL ke dalam niali penggunaannya.Masing-masing fungsi dan manfaat SDAL dibahas pada
tabel prosedur valuasi ekonomi SDAL di panduan valuasi ekonomi per ekosistem. Untuk penghitungan NET dilihat fungsi dan manfaat SDAL yang dapat dsan
penting diketahui. Sedangkan utuk penghitungan kerusakanpencemaran dan akuntansi SDAL perlu diketahui fungsi dan manfaat SDAL yang terganggu atau mengalami
perubahan dan menjadi focus perhitungan yang akan dilakukan sesuai tujuan valuasinya.
6. Penentuan Metode Valuasi Pada tahapan ini akan dapat dibuat matriks identifikasi kesesuaian antara sumber
daya alam teridentifikasi dengan metode valuasi yang tepat. Selain itu, hendaknya dicatat pula pemangku kepentingan yang mewakili SDAL tersebut. Pemilihan metode
valuasi akan dipengaruhi oleh ketersediaan harga pasar. Metode yang paling mudah adalah metode yang tersedia harga pasarnya. Namun, apabila tidak tersedia harga pasar,
maka beberapa metode yang dapast digunakan antar lain pendekatan biaya pengganti. Pada panduan valuasi ekonomi per ekosistem dibahas identifikasi pilihan metode
valuasi yang disarankan pada tabel lembar kerja penilaian ekonomi SDAL.
7. Data Kuantifikasi SDAL Seperti telah diuraikan pada tahap sebelumnya,untuk keperluan valuasi kecuali
jenis, sebaran, fungsi dan manfaat, perlu juga diketahui secara pasti kuantifikasi SDAL yang dikaji. Data tersebut di atas hendaknya meliputi suatu kurun waktu tertentu
beberapa tahun dan tingkat diskonto yang akn dipakai, sehingga dapat diketahui kuantitas total SDAL untuk menghitung NET maupun volume penambahan atau
pengurangan SDA dan luas pencemarankerusakan lingkungan yang terjadi serta kurun waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan pencemarankerusakan perhitungan nilai
kerusakan atau akuntasi SDAL sesuai fokus tujuan valuasinya.
Untuk memperoleh data yang lebih akurat, gambaran SDAL yang akan dikaji dapat digunakan teknik analisis spasial penginderaan jauh dan sistem informasi
geografis. Tingkat ketelitian data yang dibutuhkan tergantung pada tujuan valuasi ekonomi.
8. Penghitungan Nilai Ekonomi Pada tahap ini dilakukan valuasi masing-masing fungsi dan manfaat sumber
daya alam dan lingkungan yang bersangkutan. Hasil dari tahap ini merupakan perhitungan keseluruhan nilai fungsi sumber daya alam NET atau nilai kerusakan
ataupun akuntansi SDAL dalam suatu ekosistem sesuai dengan hasil identifikasi isutujuan perhitungannya.
9. Analisis Dalam tahap ini dilakukan kajian terhadap nilai yang didapat dari valuasi
ekonomi suatu ekosistem, yang selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan. Sebagai hasil kajian, sebaiknya dijabarkan juga implikasimakna dari suatu
nilai yang telah dihitung. Pada hakekatnya suatu keputusan tentang sumber daya alam seyogyanya memperhatikan trade off atas dampak suatu kegiatan pada sumber daya
alam tersebut dan bagaimana cara meminimumkan dampak yang mengikutinya.
Potensi sumberdaya alam yang terdapat di Pulau Kecil Selat Sebuku terdiri atas terumbu karang, mangrove, perikanan tangkap, perikanan budidaya dan tambang
batubara serta jasa-jasa lingkungan. 1 Ekosistem Mangrove
Hutan mangrove sebagai bagian dari ekosistem pesisir dan laut memegang peranan penting menjamin keberlanjutan biodiversitas hewan dan tumbuhan yang
terdapat didalamnya sebagai penyusun sumber daya pesisir Wahidin, L. O., et al, 2013. Dalam penilaian ekonomi sumberdaya ekosistem hutan mangrove dari masing-
masing manfaat sesuai dengan yang ditetapkan oleh KLH 2007. Dalam analisis ekonomi sumberdaya ekosistem mangrove, harus diatasi keterkaitan antara ekonomi dan
lingkungan. Keterkaitan ini sangat penting karena lingkungan alam juga merupakan unsur penting dari pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya setelah didapat nilai dari masing-
masing manfaat akan dibuat penetapan skor sesuai dengan yang ditetapkan oleh KLH 2007. Penilaian ekonomi ekosistem mangrove dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Metode Penentuan Nilai Ekonomi Ekosistem Mangrove. No.
Jenis Manfaat Metode Valuasi Nilai Ekonomi
1 Maanfaat Langsung
Produktivitas 2
ManfaatTidak Langsung nefi Benefit Transfer 3
Manfaat Pilihan CVMBenefit Transfer
4 Manfaat Keberadaan
CVMBenefit Transfer 5
Manfaata Pewarisan CVMBenefit Transfer
Sumber : KLH 2007
Manfaat langsung direct use value dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Dimana : ML = Total manfaat langsung Rupiah
ML1 = penerimaan dari manfaat kayu komersil mangrove Rupiah ML2 = penerimaan dari manfaat Kayu bakar Rupiah
ML3 = penerimaan dari manfaat atap nipah Rupiah ML4 = penerimaan dari manfaat penelitian Rupiah