Nilai Ekonomi Ekosistem Hutan Mangrove

yang dilakukan oleh DKP Kalsel 2013 yang menyebutkan bahwa nilai fungsi ekosistem terumbu karang di selat Sebuku sebagai perlindungan dari abrasi sebesar Rp.313.845.840 per hektar C. Nilai Pilihan Penilaian fungsi fisik ekosistem terumbu karang dilakukan dengan menggunakan pendekatan Benefit Transfer dengan teknik Point Transfer.Komponen yang dinilai adalah fungsi ekologi terumbu karang sebagai manfaat pilihan keanekaragaman hayati. Nilai transfer keanekaragaman hayati didekati dengan hasil penelitian DKP 2013 yang menyebutkan bahwa manfaat pilihan terumbu karang sebagai keaneragaman hayati adalah sebesar Rp. 135.000 per hektar. Dengan demikian maka dapat dihitung bahwa nilai manfaat pilihan terumbu karang sebagai penyedia keanekaragaman hayati adalah sebesar Rp.16.003.305tahun. Penilaian terhadap manfaat ekosistem terumbu karang sebagai daerahwisata dilakukan dengan menggunakan teknik benefit transfer. Berdasarkan hasil perhitungan nilai ekonomi wisata di Kotabaru, DKP Kalsel 2013, daya dukung wisata untuk terumbu karang sebesar Rp.2.032.163.682 dan dengan total luas ekosistem terumbu karang sebesar 118,543 hektar, maka nilai ekonomi wisata terumbu karang perhektarnya mencapai Rp.17.142.840. 2. Nilai Bukan Kegunaan non use value, UV Nilai bukan kegunaan dari hutan terumbu karang yang dihitung adalahberdasarkan fungsi keberadaan ekosistem tersebut existence value, EV dimata masyarakat setempat. Nilai bukan kegunaan dari terumbu karang yang dihitung adalah berdasarkan fungsi keberadaan ekosistem tersebut existence value, EV di mata masyarakat setempat. Metode penilaian keberadaan kawasan inidilakukan dengan menggunakan teknik Benefit Transfer berdasarkan nilai ekosistem terumbu karang yang dihitung di Kecamatan Karimunjawa padatahun 2010, yaitu sebesar Rp.74.965 per hektar BPN, 2010. Penilaian fungsi ekosistem terumbu karang sebagai nilai manfaat warisan dilakukan dengan menggunakan pendekatan Benefit Transfer dengan teknik Point Transfer . Nilai transfer warisan didekati dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Suryani 2013 menyebutkan bahwa nilai fungsi ekosistem hutan mangrove untuk pewarisan sebesar Rp.2.869.135 per hektar. Dengan demikian diperoleh manfaat nilai pewarisan ekosistem terumbu karang sebesar Rp. 340.115.870 per tahun. Nilai Total Manfaat Terumbu Karang Nilai Manfaat Ekonomi Total, merupakan penjumlahan dari seluruh manfaat yang telah diidentifikasi dari ekosistem terumbu karang yang diteliti. Nilai ekonomi total total economic value terumbu karang di kawasan Selat Sebuku ditunjukan pada tabel di bawah ini. Tabel 35 Nilai Total Manfaat Terumbu Karang No Uraian Luasan 118 ha Nilai RpHa Nilai Total Rp 1 Penggunaan Langsung direct use value Manfaat Penelitian 13.336.933 1.581.000.000 Manfaat Udang 30.144.333 3.573.399.654 Manfaat Ikan Karang 38.462.903 4.559.507.865 2 Penggunaan tidak Langsung indirect use value Manfaat Habitat Ikan spawning groundnursery ground 1.100.000 130.397.300 Manfaat Perlindungan Pantai dari Abrasi 20.625.000 2.444.949.375 Keanekaragaman Hayati 135.000 16.003.305 Manfaat Daya Dukung Wisata 17.142.840 2.203.163.682 4 Manfaat nilai warisan baquest value 2.869.135 340.115.870 3 Manfaat nilai keberadaan existing value 74.965 8.886.603 Jumlah 123.891.108 14.857.423.654 Sumber : Data diolah, 2014

6.2.3 Nilai Ekonomi Kawasan Perairan

1. Manfaat Penyedia Ikan pelagis dan Demersal Penilaian kawasan perairan Selat Sebuku didekati dengan menggunakan teknik EOP, yaitu dengan menilai besaran produktivitas ikan pelagis dandemersal yang dihasilkan. Jenis-jenis ikan yang ditangkap terdiri dari: alu-alu, cucut, cumi-cumi, gerot- gerot, kembung, layur, lemuru, layang, manyung, pari, peperek, sebelah, tetengkek, teri, tembang, tenggiri, tongkol dan ikan lainnya. Perhitungan dilakukan dengan cara wawancaraterhadap 50 orang nelayan yang rata ‐rata berumur 37 tahun dengan tingkatpendidikan hingga kelas 6 SLTP 6 dan besaran keluarga 4 orang danpengalaman selama 19 tahun serta rata ‐rata pendapatannya sebesar Rp.15.284.608 juta rupiah per tahun dengan rata ‐rata hasil tangkapan sebesar 497 kg per tahun.Hasil regresi linear berganda menunjukkan pada beberapa parameter sehingga membentuk fungsi dan kurva permintaan Lampiran 20. Selanjutnya nilai ekonomi ‐ekologi ikan pelagis‐demersal di peraian Selat Sebuku dapat dihitung dengan cara mencari besaran surplus konsumen Lampiran 21 sebesar Rp.2.338.665 yang kemudian dikalikan dengan jumlah atau banyaknya nelayan di perairan Selat Sebuku tersebut, yaitu sebanyak 1.411 orang dan dibagi dengan luas perairan Selat Sebuku seluas 22.200 hektar, sehingga dapat diperoleh nilai manfaat ekonomi perairan Selat Sebuku sebagai penyedia ikan pelagis dan demersal adalah sebesar Rp.148.642 per hektar. Tabel 36 Nilai Total Manfaat Kawasan Perairan NO URAIAN Luas Wilayah 1 ha Rpth 22.200 ha Rpth 1 Penggunaan langsung direct use value: Manfaat penyedia ikan pelagis dan demersal 148.642 3.299.857.284 Jumlah 148.642 3.299.857.284 Sumber : Hasil Analisis 2014

6.2.4 Nilai Ekonomi Kawasan Pantai

1. Nilai Kegunaan Penilaian kawasan pantai berdasarkan fungsinya sebagai objek wisata didekati dengan menggunakan teknik TCM, yaitu dengan menilai besaran biaya perjalanan wisatawan untuk datang dan berkunjung di sepanjang pantai timur Pulau Laut dan pantai barat Pulau Sebuku. Perhitungan dilakukan dengan cara wawancara terhadap 50 orang wisatawan yang datang dan berkunjung yang rata ‐rata berumur 32 tahun dengan tingkat pendidikan hingga kelas 2 SLTA 11 dan besaran keluarga 4 orang serta pendapatan rata ‐rata mencapai Rp.22.260.000 per tahun. Wisawatan rata‐rata berkunjung 2 kali dalam setahun dengan biaya korbanan sebesar Rp.182.120 dan sekali berkunjung terdiri atas 2 orang dengan preferensi wisata dinyatakan menarik. Hasil regresi linear berganda menunjukkan pada beberapa parameter, sehingga membentuk fungsi dan kurva permintaan terhadap kawasan pantai untuk wisata bahari Lampiran 22. Selanjutnya nilai ekonomi ‐ekologi lingkungan pantai berdasarkan fungsinya sebagai tempat wisata dapat dihitung dengan cara mencari besaran surplus konsumen Lampiran 23 sebesar Rp.4.675.363 yang kemudian dikalikan dengan jumlah atau banyaknya pengunjung yang datang dan berkunjung, yaitu sebanyak 15.300 orang yang dihitung dari banyaknya pengunjung yang datang ke pesisir pantai Selat Sebuku dan luas kawasan pantai yang dijadikan sebagai tempat wisata pantai yang seluas 18 hektar Disbudpora Kotabaru, 2013 sehinggadapat diperoleh nilai manfaat ekonomi kawasan pantai berdasarkan fungsinya sebagai penyedia tempat wisata adalah sebesar Rp.3.974.059.347per hektar. 2. Nilai Bukan Kegunaan use value, UV Nilai bukan kegunaan dari kawasan pantai yang dihitung adalah berdasarkan fungsi keberadaan ekosistem tersebut existence value, EV di mata masyarakat setempat. Metode penilaian keberadaan kawasan ini dilakukan dengan menggunakan teknik Benefit Transfer berdasarkan nilai kawasan pantai yang dihitung di Kecamatan Karimunjawa pada tahun 2010, yaitu sebesar Rp.1.385.309 per hektar BPN dalam KLH, 2011. Tabel 37 Nilai Total Manfaat Kawasan Pantai NO URAIAN Luas Wilayah 1 ha Rpth 18 ha Rpth 1 Penggunaan langsung direct use value: Manfaat Wisata 3.974.059.347 71.533.068.251 2 Manfaat Keberadaan existence value, EV 1.385.310 24.935.571 Jumlah 3.975.444.657 71.558.003.823 Sumber : Hasil Analisis, 2014

6.2.5 Nilai Ekonomi Areal Tambang Batubara

1. Manfaat Batubara Pendekatan penilaian terhadap batubara dilakukan berdasarkan produktivitas tahunan dari tambang batubara di Selat Sebuku. Tiap Tahunnya rata-rata produksi tambang sebesar 7,42 juta Ton, dengan harga rata-rata Rp. 916.650 per ton. Setelah dikurangi biaya biaya tambang, dan depresiasi deplesi dan degradasi nilai manfaat tambang batubara mencapai Rp. 1.078.459.656.025per tahun, dengan luas kawasan tambang mencapai 3.251 hektar, maka nilai ekonomi kawasannya dapat dihitung sebesar Rp.331.731.669 per hektar.

6.2.6 Nilai Ekonomi Total Selat Sebuku

Nilai ekonomi Selat Sebuku dihitung berdasarkan pendekatan nilai total ekonomi sumberdaya pesisir dan laut yang berada di Selat Sebuku. Hasil perhitungan menunjukkan nilai manfaat ekonomi masing ‐masing ekosistem dan kawasan di sekitar Selat Sebuku adalah sebagai berikut: 1. Ekosistem hutan mangrove sebesar Rp.89.921.477 per hektar 2. Ekosistem terumbu karang sebesar Rp. 123.891.108 per hektar 3. Perairan Selat Sebuku sebesar Rp.148.642 per hektar 4. Kawasan pantai sebesar Rp.3.975.444.657 per hektar 5. Areal Tambang batubara sebesar Rp. 331.731.669 per hektar Nilai ekonomi total Selat Sebuku secara menyeluruh dapat dilihat padaTabel 38, sedangkan detail nilai ekonomi masing ‐masing ekosistem dan kawasan berdasarkan tipologi nilai ekonomi total di Selat Sebuku selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 39. Tabel 38 Nilai Ekonomi Total Selat Sebuku No Jenis Kawasan Luasan Nilai Total RpHa Ha Rp 1 Hutan Mangrove 89.921.477 6.015 540.906.453.028 2 Terumbu Karang 123.891.108 118 14.857.423.616 3 Kawasan Perairan 148.642 22.200 3.299.852.400 4 Kawasan Pantai 3.975.444.657 18 71.558.003.826 5 Areal tambang batu bara 331.731.669 3.251 1.078.459.655.919 Nilai Ekonomi Total Selat Sebuku 1.708.910.394.789 Sumber : Hasil Analisis, 2014 No Jenis Kawasan Tipologi Nilai Ekonomi TotalTEV TEV Luasan Nilai Total DUV IUV OV BV EV RPHa Ha Rp 1 Ekosistem Hutan Mangrove 89.921.477 6.015 540.906.453.028 Manfaat Kayu Komersial 643.500 Manfaat Kayu Bakar 1.582 Manfaat Daun Nipah 1.469 Manfaat Penelitian 448.355 Penangkapan kepiting 588.400 Manfaat Udang 12.015.078 Manfaat ikan 1.254.527 Manfaat Persediaan Stok Karbon 53.442.400 Penahan intruisi 1.234.194 Perlindungan pantai dari abrasi dan banjir 3.460.112 Daya Dukung Produksi Tangkapan Ikan 2.644.472 Manfaat Nilai Biodeversitas Keanekaragaman hayati 182.190 Manfaat Nilai PewarisanBequest Value 12.000.000 Manfaat nilai keberadaan existence value 2.005.197 2 Ekosistem Terumbu Karang 123.891.108 118 14.857.423.616 Manfaat Penelitian 13.336.933 Manfaat Udang 30.144.333 Manfaat ikan 38.462.903 Manfaat Spawning Ground 1.100.000 Manfaat Perlindungan Pantai dari Abrasi 20.625.000 Tabel 39 Tipologi Nilai Ekonomi Total TEV 115