Metode Pengambilan Sampel METODE PENELITIAN
                                                                                ML5 = penerimaan dari manfaat produksi kepitingRupiah ML6 = penerimaan dari manfaat produksi kepiting Rupiah
Manfaat tidak langsung indirect use value dengan rumus sebagai berikut:
Dimana : ML     = Total manfaat tidak langsung Rupiah
MLT1 = Persediaan Karbon Rupiah MLT2 = Penahan Intruisi Rupiah
MLT3 = Perlindungan pantai dari abrasi dan banjir Rupiah MLT4 = Daya Dukung Produksi Ikan  Rupiah
2 Terumbu karang Dalam penilaian ekonomi sumberdaya ekosistem terumbu karang jika sudah ditentukan
dan  diperoleh  nilai  dari  masing-masing  manfaat,  maka  akan  dibuat  penetapan  skor sesuai dengan yang ditetapkan oleh KLH 2007. Penilaian ekonomi terhadap ekosistem
terumbu karang di wilayah studi disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7 Metode Penentuan Nilai Ekonomi Ekosistem Terumbu Karang. No.
Jenis Manfaat Metode Valuasi Nilai Ekonomi
1 Maanfaat Langsung
Produktivitas 2
Manfaat Tidak Langsung Benefit Transfer
3 Manfaat Pilihan
CVMBenefit Transfer 4
Manfaat Keberadaan CVMBenefit Transfer
5 Manfaat Pewarisan
CVMBenefit Transfer
Sumber : KLH 2007
Manfaat langsung direct use value dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Dimana : ML   = Total manfaat langsung Rupiah
ML1 = penerimaan dari manfaat penelitian terumbu karang Rupiah ML2 = penerimaan dari manfaat udang terumbu karang Rupiah
ML3 = penerimaan dari manfaat ikan terumbu karang Rupiah
3
Manfaat tidak langsung indirect use value dengan rumus sebagai berikut:
Dimana : ML
= Total manfaat tidak langsung Rupiah MLT1  = Habitat perkembangbiakan ikan karang spawning ground Rupiah
MLT2  = Perlindungan pantai dari abrasi dan banjir Rupiah
Manfaat pilihan  indirect use value dengan rumus sebagai berikut:
Dimana : MP
= Total manfaat tidak langsung Rupiah MP1  = Keanekaragamanhayati Rupiah
MP2  = Daya dukung produksi ikan Rupiah
3 Kawasan Perairan Nilai  ekonomi  sumberdaya  perikanan  tangkap  didekati  dengan  produksinilai  produksi
yang dihasilkan di daerah penangkapan ikan. Dalam pengkajian ini, penentuan volume tangkapan  dapat  diidentifikasi  dengan  melihat  jumlah  hasil  tangkapan  ikan  volume
tangkapan yang diperoleh nelayan dalam sekali melaut dan memperbandingkan dengan hasil  tangkapan  ikan  volume  tangkapan  dengan  daerah  yang  merupakan  lokasi
perairan  Indra,  2012.  Dengan  demikian  nilai  ekonomi  perikanan  tangkap  tersebut merupakan salah satu input penentuan nilai ekonomi total kawasan Selat Sebuku.
4 Jasa-jasa lingkungan Mengukur  jasa  lingkungan,  meliputi  pengukuran  maksimisasi  asset  lingkungan.  Jasa
lingkungan  yang potensi dan prospektif di kawasan Selat sebuku adalah wisata bahari. Penilaian  kawasan  selat  berdasarkan  fungsinya  sebagai  objek  wisata  didekati  dengan
menggunakan  teknik  TCM,  yaitu  dengan  menilai  besaran  biaya  perjalanan  wisatawan untuk datang dan berkunjung di sepanjang Selat Sebuku.
5 Areal tambang batu bara Status  ketersediaan  deposit  tambang  batubara  di  Selat  Sebuku  berdasarkan  kelompok
sumberdaya  stok  tidak  terbarukan  dengan  konsep  pengukuran  ketersediaan  yang digunakan  adalah  cadangan  terbukti  proven  resource,  yaitu  sumberdaya  alam  yang
sudah diketahui dan secara ekonomis dapat dimanfaatkan dengan teknologi,  harga dan permintaan saat ini Rees, 1993 dalam Fauzi 2010.