Tabel 5. Aspek, Variabel dan Sumber Data Penelitian
No Aspek
Variabel Sumber data
I
1 2
3
4
Sosial Demografi Demografi
Ketenagakerjaan
Pendidikan Kesehatan
Jumlah Penduduk, Kepadatan, Umur, Pertumbuhan dan Penyebaran Penduduk
Jumlah TK per sektor, Angkatan Kerja, Rasio Ketergantungan
Angka Partisipasi Penduduk, Angka Melek Huruf, Jumlah Murid, Guru, Fasilitas Pendidikandan
Rasionya
Angka Kelahiran, Angka Kematian, Angka Harapan Hidup, Rasio penduduk dengan tenaga medis, Rasio
penduduk dengan fasilitas kesehatan BPS, BAPPEDA
BPS, DISNAKER BPS, DIKNAS
BPS, DINKES II
1 2
3
Ekonomi PDRB
Pertanian Tanaman Pa- ngan, Kelautan dan Peri-
kanan, Peternakan, Per- kebunan dan Kehutanan
Pariwisata PDRB Kabupaten per sektor, PDRB Kecamatan,
PDRB per kapita Sumbangan Sektor Pertanian, Jumlah tenaga kerja
sektor
kelautan dan
perikanan beserta
penyebarannya, produksi, produktivitas pengolahan dan pemasaran hasil kelautan dan perikanan
Tempat pariwisata bahari, jumlah kunjungan dan wahana
BPS, BAPPEDA BPS,
DKP, DISTAN
DISPAR, DKP
III Data Biofisik
Kondisi Biofisik Wilayah Penelitian DKP, BAPPEDA,
P2O LIPI Jakarta
IV
1 2
3
PETA-PETA
Peta Administrasi Peta RUTR Kecamatan
Peta Penggunaan Lahan
Peta Saranaprasarana
Peta Potensi SDA Administrasi desa-desa pesisir
Tata Ruang Penggunaan LahanKawasan
Peta sarana jalan, peta sarana pendidikan, peta sarana perhubungan laut, peta sarana kesehatan, peta sarana
peribadatan
Peta kemampuan dan pemanfaatan lahankawasan, peta tanah, peta pesisir dan laut serta potensi desa
PEMDES, BAPPEDA
BAPPEDA BAPPEDA, BPN
BAPPEDA
BPN, BAPPEDA, DKP
V PERATURAN-
PERATURAN Data Peraturan dan Kebijakan PEMDA, Renstra
Kabupaten dan Renstra Pesisir BAPPEDA, DKP,
BAGIAN HUKUM SETDA
4.6.1 Analisis Valuasi Ekonomi
Menurut KLH 2007, bahwa dalam melakukan valuasi ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan SDAL memiliki tahapan-tahapan Gambar 17 di bawah ini.
Gambar 17 Grafik tahapan valuasi ekonomi SDAL Tahapan yang dilakukan dalam melakukan valuasi ekonomi sumber daya alam dan
lingkungan SDAL secara umum adalah sebagai berikut :
1. Penentuan DaerahWilayah yang Divaluasi Langkah awal ini penting untuk mengetahui potensial SDAL yang dapat
divaluasi. Selain itu, langkah ini diperlukan untuk mengenal nara sumber setempat yang dapat memberikan gambaran tentang fungsi SDAL terkait dengan sumber daya ekonomi
masyarakat di tempat yang bersangkutan, terutama untuk mendapatkan gambaran macam manfaat nilai tanpa penggunaan, karena nilai ini sangat spesifik daerah.
2. Penentuan tujuan Penetapan tujuan ini penting terkait dengan hasil akhir yang ingin dicapai.
Tujuan ini akan menentukan jenis SDAL yang akan dijadikan objek perhitungan valuasi. Setelah ditetapkan jenis ekosistem , maka dapat ditetapkan batas kajian , baik
batas ekosistem maupun batasan dam metoda valuasi. Perhitungan akan dilakukan sesuai dengan keperluan, misalnya untuk mengetahui Nilai Ekonomi Total NET, biaya
ganti kerugian,atau akuntasi SDAL. Khusus untuk perhtungan NET langsung dilanjutkan ketahapan 4.
3. Identifikasi Permasalahan Tahapan ini diarahkan untuk mengetahui permasalahan yang penting dan
gambaran cara menghitung. Sebaiknya perhatian lebih difokuskan pada isu penting dan yang diprioritaskan, baru selanjutnya dikembangkan kajiannya.
Penentuan DaerahWilayah Yang Divaluasi Penentuan Tujuan
Identifikasi Permasalahan Identifikasi Jenis dan Sebaran SDAL
Identifikasi Fungsi dan Manfaat SDAL Penentuan Metode Valuasi
Data Kuantifikasi SDAL Perhitungan Nilai Ekonomi Valuasi
Analisis
Untuk memudahkan identifikasi permasalaha dapat digunakan matrik identifikasi kualitatif potensi dampak pembangunan terhadap SDAL sebagaimana
terlihat pada Tabel 1. 4. Identifikasi Jenis dan Sebaran SDAL
Sumber daya alam terdapat dalam berbagai ekosistem. Ekosistem dapat dikelompokkan : padang lamun, lahan basah, terumbu karang, hutan bakau mangrove,
kawasan lindung, hutan, dan kars. Untuk keperluan valuasi perlu diketahui secara pasti dan sebaran SDAl yang dikaji sesuai ekosistemnya.
5. Identifikasi Fungsi dan Manfat SDAL Untuk keperluan Valuasi perlu juga diketahui fungsi dan manfaat SDAL
kajian.Fungsi dan manfaat SDAL dapat dibedakan ke dalam fingsi penggunaan ekstraktif seperti penebangan kayu hutan, penangkapan ikan, penggunaan non-
ekstraktif seperti keindahan untuk pariwisata, jasa lingkungan, jasa keanekaragaman hayati dan pengaruh sosialbudaya.
Kemudian, pewrlu diketahui juga pengelompokkan fungsi dan manfaat SDAL ke dalam niali penggunaannya.Masing-masing fungsi dan manfaat SDAL dibahas pada
tabel prosedur valuasi ekonomi SDAL di panduan valuasi ekonomi per ekosistem. Untuk penghitungan NET dilihat fungsi dan manfaat SDAL yang dapat dsan
penting diketahui. Sedangkan utuk penghitungan kerusakanpencemaran dan akuntansi SDAL perlu diketahui fungsi dan manfaat SDAL yang terganggu atau mengalami
perubahan dan menjadi focus perhitungan yang akan dilakukan sesuai tujuan valuasinya.
6. Penentuan Metode Valuasi Pada tahapan ini akan dapat dibuat matriks identifikasi kesesuaian antara sumber
daya alam teridentifikasi dengan metode valuasi yang tepat. Selain itu, hendaknya dicatat pula pemangku kepentingan yang mewakili SDAL tersebut. Pemilihan metode
valuasi akan dipengaruhi oleh ketersediaan harga pasar. Metode yang paling mudah adalah metode yang tersedia harga pasarnya. Namun, apabila tidak tersedia harga pasar,
maka beberapa metode yang dapast digunakan antar lain pendekatan biaya pengganti. Pada panduan valuasi ekonomi per ekosistem dibahas identifikasi pilihan metode
valuasi yang disarankan pada tabel lembar kerja penilaian ekonomi SDAL.
7. Data Kuantifikasi SDAL Seperti telah diuraikan pada tahap sebelumnya,untuk keperluan valuasi kecuali
jenis, sebaran, fungsi dan manfaat, perlu juga diketahui secara pasti kuantifikasi SDAL yang dikaji. Data tersebut di atas hendaknya meliputi suatu kurun waktu tertentu
beberapa tahun dan tingkat diskonto yang akn dipakai, sehingga dapat diketahui kuantitas total SDAL untuk menghitung NET maupun volume penambahan atau
pengurangan SDA dan luas pencemarankerusakan lingkungan yang terjadi serta kurun waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan pencemarankerusakan perhitungan nilai
kerusakan atau akuntasi SDAL sesuai fokus tujuan valuasinya.
Untuk memperoleh data yang lebih akurat, gambaran SDAL yang akan dikaji dapat digunakan teknik analisis spasial penginderaan jauh dan sistem informasi
geografis. Tingkat ketelitian data yang dibutuhkan tergantung pada tujuan valuasi ekonomi.