Nilai indeks dan Status Keberlanjutan Multi-Dimensi

3. Identifikasi sistem Identifikasi system merupakan suatu rantai hubungan antara pernyataan dari kebutuhan-kebutuhan dengan pernyataan masalah yang harus dipecahkan dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut. Tujuan identifikasi system adalah untuk memberikan gambaran tentang hubungan antara faktor-faktor yang saling mempengaruhi dalam kaitannya dengan pembentukan suatu sistem. Berikut disajikan diagram input-output sistem pengembangan wilayah selat sebuku berkelanjutanyang ditunjukkan pada diagram di bawah ini. Gambar 39 Diagram input-output INPUT LINGKUNGAN  Kebijakan pemerintah  Peraturan Perundang-Undangan Tata Ruang  RTRW Kabupaten Kotabaru   INPUT TAK TERKENDALI  Demografi, geografi dan oceanografi  Perilaku stakeholder  Stok sumberdaya alam  Permintaan dan harga pasar OUTPUT YANG DIINGINKAN  Rencana tata ruang integratif  Potensi SDA yang lestari  Kebutuhan wilayah kegiatan ekonomi yang berkelanjutan  Peningkatan pendapatan masyarakat  Peningkatan pendapatan wilayah SISTEM PENGEMBANGAN WILAYAH SELAT SEBUKU BERKELANJUTAN OUTPUT YANG TIDAK DIINGINKAN  Pemanfaatan wilayah selat yang tidak sesuai RTRW  Konflik kepentingan  Produktifitas selat rendah  Pendapatan masyarakat rendah  Pendapatan wilayah turun  Degradasi lingkungan perairan selat INPUT TERKENDALI  Jumlah dan laju pertambahan penduduk  Jumlah dan upah tenaga kerja masing-masing kegiatan usaha  Produksi masing-masing sektor kegiatan ekonomi  Teknologi yang digunakan Manajemen pengembangan wilayah Selat Sebuku berkelanjutan di Kabupaten Kotabaru JUMLAH PENDUDUK KELAHIRAN KEMATIAN IMIGRASI EMIGRASI TENAGA KERJA PENGANGGURAN + - + - + - + - + + - - + KEGIATAN EKONOMI PERIKANAN LAUT KEGIATAN EKONOMI TAMBANG BATU BARA KEGIATAN EKONOMI WISATA BAHARI + + + PRODUKSI + + TINGKAT KERUSAKAN LINGKUNGAN - - - KETERSEDIAAN LAHAN PEMANFAATAN LAHAN - + + + + PENDAPATAN MASYARAKAT + PAD + PDRB + + + + PEREKONOMIAN WILAYAH + + Hubungan antar faktor digambarkan dalam bentuk diagram lingkar sebab-akibat causal loop, kemudian dilanjutkan dengan interpretasi diagram lingkar ke dalam konsep kotak gelap black box. Dalam menyusun kotak gelap, jenis informasi dikategorikan menjadi tiga golongan yaitu peubah input, peubah output dan parameter- parameter yang membatasi struktur system. Diagram lingkar sebab akibat causal loop model pengembangan wilayah selat sebuku berkelanjutan ditunjukkan oleh Gambar di bawah ini. Gambar 40 Diagram lingkar sebab akibat causal loop model pengembangan wilayah Selat Sebuku berkelanjutan

6.5.1 Struktur Model Pengembangan Wilayah Selat Sebuku Berkelanjutan

Model dinamik pengembangan wilayah Selat Sebuku di Kabupaten Kotabaru dibangun melalui logika hubungan antara komponen yang terkait dan interaksinya. Pada dasarnya komponen-komponen yang terkait adalah pertumbuhan penduduk, sum- berdaya, lingkungan, lahan wilayah selat, daya dukung, perikanan, pertambangan, wisa- ta bahari, pendapatan masyarakat, pendapatan wilayah dan pengembangan wilayah. Model dinamik yang dibangun terdiri atas tiga sub model yang mewakili sumberdaya kawasan selat, yaitu 1 Sub Model Sosial Kependudukan, menggambarkan kondisi penduduk dan tenaga kerja 2 Sub Model Ekologi Lahan, menggambarkan kondisi penggunaan ruang untuk aktivitas pemanfaatan sumberdaya dan 2. Sub Model Kegiatan Ekonomi menggambarkan pemanfaatan sumberdaya renewable resource perikanan, non renewable resource pertambangan batubara dan environmental service pariwisata bahari. Perilaku model dinamik pengembangan wilayah dianalisis dengan menggunakan powersim construktur versi 2.5 . dengan struktur model pada Gambar model pengembangan wilayah dan formula pada lampiran 1.