Kecamatan Pulau Laut Selatan Kependudukan
Pendidikan
Secara umum sarana dan prasarana pendidikan di Kecamatan Pulau Laut Kepulauan terdapat 12 unit sarana pendidikan setingkat TK atau sebesar 46,15 dari
sarana dan pasarana pendidkan yang ada dan memiliki sebanyak 24 kelas, 9 unit sarana pendidikan setingkat SD atau sebesar 34,62 dari sarana yang ada dan memiliki
sebanyak 54 kelas, 4 unit pendidikan setingkat SMP atau sebesar 15,38 dari sarana yang ada dan memiliki sebanyak 12 kelas serta 1 unit pendidikan setingkat SMUSMK
atau sebesar 3.85 dari sarana yang ada dan memiliki sebanyak 8 kelas Tabel 31.
Tabel 31 Distribusi jumlah sekolah, guru dan murid Kec. Pulau Laut Kepulauan
No Desa
TKPAUD SDMI
SLTPMTs SMUSMKMA
Sklh Kls
Mrd Gr
Sklh Kls
Mrd Gr
Sklh Kls
Mrd Gr
Sklh Kls
Mrd Gr
1 P. Karayaan
1 2
64 5
1 6
263 13
1 3
163 12
2 Kerayaan Utara
1 2
72 5
1 6
249 11
3 P. Kerumputan
1 2
40 3
1 6
174 13
4 P. Kerasian
2 4
131 14
1 6
385 17
1 3
164 15
5 Tlk Kemuning
2 4
75 8
1 6
321 10
6 Teluk Aru
1 2
76 5
1 6
188 9
7 Tjg Lalak Sel.
1 2
88 8
1 6
241 15
1 3
178 16
1 3
100 16
8 Tjg Lalak Utara
1 2
72 7
1 6
226 13
1 3
141 16
1 3
165 25
9 Oka-oka
1 2
30 3
1 6
91 10
Jumlah 11
22 648
58 9
54 2138
111 4
12 646
59 2
6 265
41
Sumber : Kecamatan Pulau Laut Kepulauan Dalam Angka, 2014
Untuk sarana dan prasarana pendidikan khususnya ketersediaan intitusi pendidikan dari TK hingga SLTA di Kecamatan Pulau Laut Kepulauan sekitar 100
desa yang tersebar pada 9 desa telah memiliki satuan pendidikan setingkat TK. Sedangkan untuk tingkat SD sekitar 100 desa telah tersedia tingkat satuan
pendidikan Sekolah. Untuk tingkat SLTP ketersediannya sekitar 44,44 desa telah mempunyai satuan pendidikan setingkat SLTP, jumlah ini sudah mencukupi dari total
kebutuhan satuan pendidikan setingkat SMP di Kecamatan Pulau Laut Kepulauan. Sedangkan untuk tingkat SMUSMK hanya terdapat 2 unit satuan pendidikan setingkat
SMUSMK yang terdapat di Desa Tanjung Lalak Utara dan Desa Tanjung Lalak Selatan atau masih kurang sebanyak 1 unit fasilitas pendidikan setingkat SMUSMK di
Kecamatan Pulau Laut Kepulauan.
Jumlah siswa yang terdapat di Kecamatan Pulau Laut Kepulauan sebanyak 3.693 orang siswa atau sebesar 31,63 dari total jumlah penduduk yang ada di
Kecamatan Pulau Laut Kepulauan yang terdiri dari 648 orang siswa satuan pendidikan setingkat TK, 2.138 orang siswa satuan pendidikan setingkat SD, 646 orang siswa
satuan pendidikan setingkat SMP, 261 orang siswa satuan pendidikan setingkat SMUSMK. Jumlah guru di Kecamatan Pulau Laut Kepulauan terdapat 269 orang guru
yang terdiri dari 58 orang guru TK atau 21.56 dari total guru kecamatan, 111 orang guru SD atau 41.26 dari total guru kecamatan, 59 orang guru SMP atau 21.93 dari
dari total guru kecamatan, 41 orang guru SMUSMK atau 15.24 .
Dari jumlah siswa yang ada dari tingkat TK sampai dengan tingkat SMUSMK terlihat bahwa terjadi penurunan kuantitas siswa yang melanjutkan studi ke jenjang
yang lebih tinggi terutama dari jenjang SD ke SMP dan dari SMP ke SMUSMK hal ini di sebabkan oleh beberapa faktor antara lain pertama masih kurangnya fasilitas
pendidikan yang tersedia, untuk sarana pendidikan setingkat SMP dan SMUSMK harus tersedia 1 unit4800 jumlah penduduk yang ada sehingga untuk sarana pendidikan
setingkat SMUSMK Kecamatan Pulau Laut Kepulauan masih kekurangan 1 unit sarana pendidikan setingkat SMUSMK. Kedua, kesadaran pentingnya pendidikan bagi
masyarakat masih rendah hal ini bisa dilihat dari jumlah penduduk yang melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi masih rendah. Ketiga, kemampuan ekonomi
penduduk yang belum merata, hal ini bisa di lihat dari komposisi penduduk Kecamatan Pulau Laut Kepulauan sebanyak 898 KK masuk kategori keluarga pra sejahtera dan 521
KK dalam kategori sejahtera satu atau sebesar 51.49 KK di Kecamatan Pulau Laut Kepulauan masih berada pada keluarga Pra KS dan KS 1 sehingga mempengaruhi minat
penduduk untuk mendorong anak-anak usia sekolah untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
Kesehatan
Untuk pelayanan kesehatan di Kecamatan Pulau Laut Kepulauan hanya terdapat 1 puskesmas yang berada di Desa Tanjung Lalak Utara atau 11,11 desa yang memili-
ki sarana kesehatan jenis ini, untuk puskesmas pembantu terdapat 2 unit yaitu di Desa P. Kerayaan dan P. Kerasian atau hanya tersedia 18.18 dari desa yang ada. Untuk
sarana kesehatan jenis polindes terdapat 4 unit yang tersebar di 9 desa atau 44,44 desa di Kecamatan Pulau Laut Kepulauan mempunyai fasilitas ini Tabel 32.
Tabel 32 Fasilitas Kesehatan Kecamatan Pulau Laut Kepulauan
No Desa
Puskesmas Pustu
Balai Polindes
Pengobatan 1
P. Karayaan 1
2 Kerayaan Utara
3 P. Kerumputan
1 4
P. Kerasian 1
1 5
Teluk Kemuning 1
6 Teluk Aru
1 7
Tanjung Lalak Selatan 1
8 Tanjung Lalak Utara
1 9
Oka-oka 1
Jumlah 1
2 4
Sumber: Kecamatan Pulau Laut Kepulauan Dalam Angka, 2014
Dari data di atas, Kecamatan Pulau Laut Kepulauan masih kekurangan sarana kesehatan jenis puskesmas pembantu sebanyak 7 unit, 9 unit sarana kesehatan jenis
balai pengobatan, 5 unit sarana kesehatan jenis polindes dan 9 unit sarana kesehatan jenis poskesdes, idealnya untuk satu desa minimal memiliki masing-masing 1 unit
sarana kesehatan jenis puskesmas pembantu, balai pengobatan, polindes dan poskesdes.
Kekurangan fasilitas kesehatan ini akan membawa dampak negatif pada angka harapan hidup AHH penduduk serta mendorong kasus kematian bayi baru lahir. Untuk
meningkatkan angka harapan hidup dan menekan kasus kematian bayi baru lahir maka peningkatan dan perbaikan status kesehatan penduduk, ketersediaan dan keterjangkauan
jenis obat-obatan, sarana kesehatan dan fasilitas atau tempat pelayanan kesehatan merupakan faktor penentu utama untuk mewujudkannya.
Tenaga kesehatan yang tersedia hal ini bisa dilihat dari 33 orang tenaga penolong kesehatan yang ada di Kecamatan Pulau Laut Kepulauan sebanyak 12 orang
atau 36.36 adalah dukun kampung dan 14 orang atau 42.42 yang merupakan tenaga medisbidan desa. Hal inilah yang mungkin di duga menyebabkan angka
harapan hidup rendah dan tingkat kematian menjadi tinggi di Kecamatan Pulau Laut KepulauanTabel 33.
Tabel 33 Tenaga Kesehatan Kecamatan Pulau Laut Kepulauan
No Desa
Dokter Paramedis
Dukun Bidan
Umum Kampung
Desa 1
P. Karayaan 1
2 2
2 Kerayaan Utara
1 1
1 3
P. Kerumputan 1
1 2
4 P. Kerasian
1 2
1 5
Teluk Kemuning 2
2 6
Teluk Aru 1
1 7
Tanjung Lalak Selatan 1
1 1
8 Tanjung Lalak Utara
2 2
1 1
9 Oka-oka
1 1
Jumlah 2
7 12
12 Sumber: Kecamatan Pulau Laut Kepulauan Dalam Angka 2014
Sementara untuk PDRB Kabupaten Kotabaru atas harga berlaku dan konstan Tahun 2009-2013 serta kontribusi persentase PDRB atas harga berlaku dan konstan
Tahun 2009-2013 dapat dilihat pada Lampiran 7,8,9 dan 10.
6 HASIL DAN PEMBAHASAN
6.1
Pengelolaan Sumberdaya Pesisir di Selat Sebuku
Dalam pengelolaan sumberdaya untuk pengembangan wilayah di Selat Sebuku dengan mengacu pada regulasi-regulasi terkini, maka Pemerintah Daerah sangat
berperanan sesuai dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Otonomi Daerah terkait kewenangan penyelenggaraan penataan ruang daerah kaitannya dengan
pengelolaan wilayah perairan. Penataan ruang tersebut sangat erat kaitannya dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil.
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil selanjutnya disebut PWP-PK Pasal 1 Ayat 1, disebutkan bahwa:
‖Pengelolaan Wilayah pesisir adalah suatu pengoordinasian perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan pengendalian sumberdaya pesisir dan pulau-pulau
kecil yang dilakukan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah, antar sektor, antara ekosistem darat dan laut, serta antara ilmu pengetahuan dan manajemen untuk
peningkatan kesejahteraan rakyat
‖. Sesuai dengan karakteristik sumberdaya alam di Kepulauan Kabupaten Kotabaru
yang berupa wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil maka pemanfaatan sumberdaya oleh masyarakat sebagai sumber penghidupan adalah kegiatan-kegiatan yang memanfaatkan
sumberdaya kelautan tersebut. Pada saat ini khususnya kawasan Selat Sebuku berbagai jenis pemanfaatan yang sudah dilakukan adalah perikanan tangkap dan wisata bahari.
Sementara itu Selat Sebuku juga memiliki cadangan deposit batubara sebesar 445,1 juta ton yang rencananya akan diekploitasi oleh investor pada tahun 2015.
Perikanan tangkap merupakan salah satu mata pencaharian penduduk sekitar Selat Sebuku yang memiliki luas sekitar 22.200 ha. Pelaku kegiatan ini secara umum dapat
dikelompokkan menjadi nelayan harian sebanyak 1411 nelayan. Nelayan harian menangkap ikan di Selat Sebuku dengan alat tangkap secara sederhana seperti gill net,
trammel net,
lampara dan sero rakang. Kondisi pemanfaatan ruang Selat Sebuku yang memiliki renewable resource meliputi perikanan dengan produksi 3.512 tontahun
meliputi jenis udang, ikan dan kepiting. Pengusahaan oleh nelayan secara sederhana berupa armada rata-rata dibawah 5 GT kapal balapan atau perahu tanpa motorPTM.
Kegiatan penangkapan di wilayah Selat Sebuku ini menggunakan jenis sumberdaya yang ada yaitu perairan laut di sekitar pulau pemukiman, pulau yang
berterumbu karang, pulau yang berpasir atau berbatu dan pada gosong karang. Karakteristik ekosistem yang ada di suatu wilayah akan menjadi penciri aktivitas
penangkapan yang dilakukan oleh nelayan khususnya nelayan harian. Pada pemanfaatan ruang lainnya, Selat Sebuku memiliki kegiatan utama, yaitu
wisata bahari yang dikenal dengan nama ―Pantai Gedambaan‖. Pada environmental services
melalui keberadaan wisata bahari ―Pantai Gedambaan‖ ini, terdapat jumlah kunjungan wisata sebanyak 15.300 orangtahun dengan luasan 18 ha dikelola oleh
Pemda Kotabaru. Berdasarkan letak geografis kawasan wisata bahari Selat Sebuku
merupakan wilayah yang berdekatan dengan ibu kota Kabupaten Kotabaru sekitar 14 km yang merupakan daerah potensial untuk berwisata. Saat ini sumberdaya baik
perikanan maupun pariwisata bahari belumlah optimal. Sementara non-renewable resource seperti tambang batubara dengan potensi
445,1 juta ton serta luasan 3,25 1 ha yang rencananya akan diekploitasi oleh investor tahun 2015 dengan menggunakan teknologi sea dike bendungan.
Mengingat potensi Selat Sebuku yang cukup besar dan memilki sumberdaya kelautan yang cukup lengkap, meliputi renewable resource perikanan, non renewable
resource
tambang batubara dan environmental services wisata bahari, maka untuk memanfaatkan secara optimal, efesien, berkeadilan dan berkelanjutan diperlukan suatu
penilaian sumberdaya di kawasan Selat Sebuku secara komprehensif melalui valuasi ekonomi sumberdaya.