JUMLAH PENDUDUK
KELAHIRAN
KEMATIAN
IMIGRASI EMIGRASI
TENAGA KERJA PENGANGGURAN
+
-
+
-
+
-
+
-
+ +
- -
+
KEGIATAN EKONOMI PERIKANAN LAUT
KEGIATAN EKONOMI TAMBANG BATU BARA
KEGIATAN EKONOMI WISATA BAHARI
+
+ +
PRODUKSI +
+ TINGKAT
KERUSAKAN LINGKUNGAN
-
-
-
KETERSEDIAAN LAHAN
PEMANFAATAN LAHAN
-
+ +
+ +
PENDAPATAN MASYARAKAT
+ PAD
+ PDRB
+
+ +
+
PEREKONOMIAN WILAYAH
+
+
Hubungan antar faktor digambarkan dalam bentuk diagram lingkar sebab-akibat causal loop, kemudian dilanjutkan dengan interpretasi diagram lingkar ke dalam
konsep kotak gelap black box. Dalam menyusun kotak gelap, jenis informasi dikategorikan menjadi tiga golongan yaitu peubah input, peubah output dan parameter-
parameter yang membatasi struktur system. Diagram lingkar sebab akibat causal loop model pengembangan wilayah selat sebuku berkelanjutan ditunjukkan oleh Gambar di
bawah ini.
Gambar 40 Diagram lingkar sebab akibat causal loop model pengembangan wilayah Selat Sebuku berkelanjutan
6.5.1 Struktur Model Pengembangan Wilayah Selat Sebuku Berkelanjutan
Model dinamik pengembangan wilayah Selat Sebuku di Kabupaten Kotabaru dibangun melalui logika hubungan antara komponen yang terkait dan interaksinya. Pada
dasarnya komponen-komponen yang terkait adalah pertumbuhan penduduk, sum- berdaya, lingkungan, lahan wilayah selat, daya dukung, perikanan, pertambangan, wisa-
ta bahari, pendapatan masyarakat, pendapatan wilayah dan pengembangan wilayah.
Model dinamik yang dibangun terdiri atas tiga sub model yang mewakili sumberdaya kawasan selat, yaitu 1 Sub Model Sosial Kependudukan, menggambarkan
kondisi penduduk dan tenaga kerja 2 Sub Model Ekologi Lahan, menggambarkan kondisi penggunaan ruang untuk aktivitas pemanfaatan sumberdaya dan 2. Sub Model
Kegiatan Ekonomi menggambarkan pemanfaatan sumberdaya renewable resource perikanan, non renewable resource pertambangan batubara dan environmental
service
pariwisata bahari. Perilaku model dinamik pengembangan wilayah dianalisis dengan menggunakan
powersim construktur versi 2.5 . dengan struktur model pada Gambar model
pengembangan wilayah dan formula pada lampiran 1.
a. Sub Model Sosial Kependudukan
Sumberdaya manusia adalah seluruh kemampuan atau potensi penduduk yang berada di dalam suatu wilayah tertentu beserta karakteristik atau ciri demografi, sosial
dan ekonominya yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembangunan. Karakteristik demografi merupakan aspek kuantitatif sumberdaya manusia yang dapat digunakan
untuk menggambarkan jumlah dan pertumbuhan penduduk, penyebaran dan komposisi penduduk. Parameter yang digunakan sub model populasi diestimasi menggunakan data
di bawah ini. Tabel 47 Populasi penduduk 5 kecamatan yang berhubugan langsung dengan
Selat Sebuku
No Kecamatan
Tahun 2009
2010 2011
2012 2013
1 Pulau Laut Timur 13.381
12.796 13.038
13.329 13.510
2 Pulau Laut Utara 77.503
79.639 81.142
83.033 84.175
3 Pulau Laut Selatan 8.391 8.792
8.958 9.226
9.386 4 Pulau Laut Kepulauan
10.578 10.801
11.005 11.411
11.652 5 Pulau Sebuku
6.960 7.212
7.348 7.533
7.636 Jumlah
116.813 119.240
121.491 124.532
126.359
Hasil Analisis, 2014
Gambar 41 Sub model Sosial Kependudukan Sebagaimana yang telah diuraikan pada bagian struktur model, bahwa subsistem
sosial kependudukan terdiri dari level jumlah penduduk. Jumlah penduduk dipengeruhi oleh pertambahan dan pengurangan. Asumsi yang digunakan adalah bahwa
kecenderungan data masa lalu akan terjadi pada masa yang akan datang sampai akhir tahun simulasi 2054. Tahun initial dalam model subsistem sosial kependudukan
adalah jumlah penduduk wilayah penelitian tahun 2013 yang merupakan awal pengamatan.
Dengan melihat kecenderungan dari keadaan penduduk pada masa lampau, dengan laju kelahiran sebesar 0,63 per tahun dan laju imigrasi sebesar 3,16 per
tahun serta laju laju kematian 0,13 dan laju emigrasi 1,58 maka jumlah penduduk pada tahun simulasi cenderung naik secara linier.
prtm bhn _pddk lj_ im igra si
lj_ emigrasi pen gangg ura n
fr_a ngkt n_kj
fr_im ig ras i fr_t ng_ tserap
pen duduk fr_e migrasi
lj_ klh rn t ng_ke rja
pen grn gn_pd dk lj_ kem atian