dan dinamika kelembagaan menjadi bagian yang sangat penting untuk ditingkatkan dan diberdayakan.
6.4.4 Nilai Indeks dan Status Keberlanjutan Dimensi Teknologi
Kondisi teknologi saat ini berperan sangat penting dalam menentukan status keberlanjutan kawasan Selat Sebuku. Hasil analisis ordinasi Rap-Sebuku menunjukkan
bahwa nilai indeks keberlanjutan dimensi teknologi adalah 51,95 yang berarti bahwa dimensi teknologi dalam sistem pengembangan wilayah Selat Sebuku berstatus cukup
berkelanjutan, ditunjukkan pada Gambar 36. Berdasarkan hasil analisis tersebut nilai indeks keberlanjutan dimensi Teknologi terdiri dari wilayah Selat Sebuku Utara Luar
adalah 60,72, Selat Sebuku Utara Dalam sebesar 41,65, Selat Sebuku Tengah sebesar 48,93, Selat Sebuku Selatan Dalam sebesar 53,87 dan Selat Sebuku Selatan Luar
sebesar 54,60.
Gambar 36 Nilai indeks dan status keberlanjutan dimensi teknologi
Hasil analisis leverage menunjukkan bahwa dari 5 atribut yang dianalisis terdapat 3 atribut yang memiliki sensitivitas tinggi, yaitu 1 teknologi pemanfaatan non-renewable
resource dan 2 teknologi pemanfaatan renewable resource dan 3 kepelabuhanan
ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Gambar 37 Nilai sensitivitas atribut dimensi teknologi yang dinyatakan dalam perubahan RMS skala keberlanjutan 0 -100
Nilai stress dan koefisien determinan R
2
untuk dimensi teknologi adalah 0,1874802 dan 0,9258291 artinya goodness of fit dalam MDS dan atribut atau faktor-
faktor yang dinilai pada dimensi teknologi mampu menerangkan dan memberikan kontribusi 92 terhadap keberlanjutan sistem yang dikaji. Hasil evaluasi pengaruh galat
memperlihatkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata nilai indeks keberlanjutan hasil ordinasi Rap-Sebuku dengan hasil analisis Monte Carlo nilai stress 5 baik sebaran
maupun pengaruh galat pada taraf 95 .
Teknologi akan menjadi determinan utama didalam memanfaatkan sumberdaya alam yang ada di kawasan Selat Sebuku. Peningkatan produktifitas pemanfaatan
sumberdaya alam sangattergantung pada tingkat teknologi yang digunakan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, daerah maupun swasta. Disamping itu unsur
kepelabuhanan juga sangat berperan penting dalam pengadaan sarana aktifitas ekonomi yang sangat mendukung kelancaran produktiftas yang dihasilkan.
6.4.5 Nilai indeks dan Status Keberlanjutan Multi-Dimensi
Nilai indeks dan status keberlanjutan ke tiga dimensi pengembangan wilayah Selat divisualisasikan dalam bentuk kitediagram yang ditunjukkan pada Gambar 38.
Gambar 38 Kite diagram keberlanjutan multi-dimensi Pengembangan wilayah Selat Sebuku
Berdasarkan hasil penilaian bobot tingkat kepentingan setiap dimensi terhadap kinerja kawasan Selat Sebuku menunjukkan bahwa bobot dimensi ekologi 50,70,
ekonomi 50,59, sosial kelembagaan 52,74 dan teknologi 51,95, dengan memperlihatkan bahwa ke empat dimensi pengembangan wilayah Selat Sebuku rata-rata berada pada
nilai indeks 51,50 pada skala keberlanjutan 0-100, sehingga berstatus cukup berkelanjutan.
6.4.6 Nilai Stress dan Koefisien Determinasi Multidimensi
Ketepatan konfigurasi dari suatu titik yang mencerminkan data aslinya dapat diukur dengan melihat nilai stress dari hasil analisis ordinasi Rap-Sebuku terhadap
setiap dimensi yang dianalisis. Kemampuan setiap atribut untuk menjelaskan dan memberikan kontribusi terhadap keberlanjutan sistem yang dikaji dengan melihat nilai
koefisien determinasi R
2
setiap dimensi yang dianalisis. Nilai stress dan koefisien determinasi setiap dimensi, dapat dilihatpada Tabel 43.
Tabel 43 Nilai stress dan koefisien determinasi multidimensi
DIMENSI NILAI
STRESS R
2
Squared Correlation
= RSQ
NILAI KEBERLANJUTAN
MONTECARLO
EKOLOGI 0,1502286
0,9376389 50,70
50,19 EKONOMI
0,1915047 0,9322574
50,59 50,10
SOSIAL KELEMBAGAAN 0,1544965
0,9241215 52,74
56,83 TEKNOLOGI
0,1874802 0,9258291
51,95 51,56
Rata-rata 0,1709275
0,929962 51,50
52,17
Sumber : Hasil analisis, 2014 Tabel 58 memperlihatkan bahwa nilai stress rata-rata dimensi adalah 0,1709275 dan
nilai R
2
rata-rata adalah 0,929962. Didalam keberlanjutan, nilai stress dikatakan baik apabila nilainya 0,25 Malhotra, 2006, berarti nilai goodness of fit dalam MDS yang
menyatakan bahwa konfigurasi atribut dapat mencerminkan data aslinya. Sedangkan nilai R
2
sebesar 0,929962 menunjukkan bahwa atribut atau faktor yang dinilai pada setiap dimensi mampu menerangkan dan memberikan kontribusi 92,996 terhadap
keberlanjutan sistem yang dikaji. Menurut Kavanagh 2001, nilai R
2
yang baik apabila 80 atau mendekati 100.
6.4.7 Pengaruh Galat
Evaluasi pengaruh galat Error acak dengan menggunakan analisis Monte Carlo
bertujuan mengetahui: a pengaruh kesalahan pembuatan skor atribut, bpengaruh variasi pemberian skor, c stabilitas proses analisis MDS yang berulang-
ulang, d kesalahan pemasukan atau hilangnya data missing data, dan e nilai stress dapat diterima apabila 20. Hasil analisis Monte Carlo dan nilai stress multidimensi
memperlihatkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata nilai indeks keberlanjutan hasil Rap-Sebuku
dengan hasil analisis Monte Carlo nilaistress 5 baik pada nilai sebaran maupun pengaruh galat pada taraf 95.Dapat dipastikan bahwa kesalahan pembuatan
skor, pengaruh variasi skor, stabilitas proses analisis MDS yang berulang-ulang