2 Restoran 3 Jenis Restoran TINJAUAN PUSTAKA

Pemilihan jenis industri jasa boga baik restoran, rumah makan, atau kafe kadang-kadang harus mengikuti berbagai pertimbangan, antara lain dari segi pendapatan. Artinya konsumen dengan pendapatan tinggi dapat saja berbeda dalam memilih restoran, rumah makan, atau kafe untuk makan siangnya dengan konsumen yang berpendapatan rendah. Namun perbedaan lain dapat juga berasal dari pola perilaku konsumen itu sendiri.

2. 2 Restoran

Arief 2005 menyatakan bahwa restoran adalah suatu industri yang melayani makanan dan minuman kepada semua orang yang jauh dari rumahnya, maupun yang dekat dari rumahnya. Industri makanan dan minuman sangat berhubungan erat dengan persiapan dan penyajian dari beratus jenis makanan dan minuman yang disajikan kepada berjuta-juta manusia sepanjang hidup dan merupakan bagian dari hidup seseorang. Disebutkan bahwa industri penyajian makanan dan minuman adalah suatu industri “people to people”, yaitu industri yang berhubungan dengan manusia, suatu industri yang melayani kebutuhan orang lain yang jauh dari rumah atau kantor. Kotler 2005 menyatakan bahwa usaha restoran termasuk pada pengolahan pelayanan jasa yang bersifat campuran. Menurutnya usaha restoran merupakan suatu bentuk usaha yang dalam pelaksanaannya mengkombinasikan antara produk dan jasa. Sebagian besar masyarakat Indonesia menganggap restoran merupakan salah satu pilihan tempat singgah ketika mereka lapar. Indusri jasa makanan dan minuman selalu berubah dari tahun ke tahun, berikutnya mengikuti perkembangan zaman dan selera pembeli yang juga tidak menetap atau masyarakat selalu berubah-ubah. Maka pelayanan kepada tamu yang semakin bervariasi begitu pula menu makanannya sehingga dapat semakin besar perkembangannya. Karena keterpaduan produktivitas yang semakin besar maka diharapkan keuntungan yang besar pula. Ini diperlukan karyawan yang telah mendapatkan pelatihan yang baik untuk menunjang karir tersebut Arief, 2005.

2. 3 Jenis Restoran

Dalam persaingan dalam dunia kuliner para owner saling menonjolkan keunikkan dari restorannya. Keunikkan yang ditonjolkan misalnya dari dekorasi ruangan, menu-menu yang disajikan, pelayanan service, dan lain-lain. Namun kebanyakan dari restoran-restoran yang ada hanya menonjolkan satu keunikkan dari salah satunya saja. Sehingga para customer kurang merasakan kepuasannya. Bahkan para pengunjung harus membayar mahal untuk menikmatinya. Menurut Arief 2005 jenis-jenis restoran yang ada di luar hotel, diantaranya : a. Automat Restaurant atau Venditarian, restoran yang menggunakan mesin otomatis dan seseorang dapat mengambil makanan atau minuman sendiri dengan memasukkan sejumlah koin sesuai dengan harga makanan yang tertera. b. Cafe, sejenis restoran berfungsi sebagai tempat makan dan minum untuk umum Public Dining Place, merupakan restoran informal sejenis coffee shop hotel, namun berdiri sendiri di luar hotel, mengutamakan penjualan makanan cepat saji dan menyediakan iringan musik seperti lounge hotel. Pilihan makanan sangat terbatas dan tidak menjual minuman beralkohol dengan kadar tinggi tetapi tersedia minuman sejenis bir serta soft drink, teh, kopi, dan menu lain seperti cake, cemilan, serta rokok. c. Bistro, adalah restoran kecil, model prancis. Restoran jenis ini biasanya ada dipertokoan yang ramai dimana orang banyak melalui tempat ini. d. Canteen, restoran yang menyediakan makanan kecil. Pada awalnya restoran ini berada di bawah camp militer. Sekarang istilah kantin seringkali digunakan sebagai restoran untuk karyawan pada perusahaan atau gedung perkantoran. e. Delicatessent, restoran khusus yang menjual makanan khusus. f. Cabaret atau Nite Club, yaitu suatu restoran yang mengadakan pertunjukkan hiburan malam, disamping menjual makanan dan minuman. g. Cafetaria, Restaurant Self Service, dimana para tamu mengambil sendiri hidangan yang disukai, dan makanan diatur di meja service display, harga makanan menurut apa yang diambil atau di charge menurut jenis makanan yang diambil tamu. h. Chop Steak atau Steak House, yaitu restoran dengan spesialisasi menjual makanan yang dibakar. i. Coffee Pot, restoran kecil yang informal dengan harga yang dijangkau oleh golongan ekonomi manapun, biasanya berupa warung dan berada di tepi jalan, seperti Warung Tegal. j. Coffee Shop, yaitu restoran yang menyediakan dan menghidangkan makanan dan minuman dengan service informal, tapi lebih cepat dalam pelayanannya karena umumnya makanan sudah ready to serve dan tidak menghidangkan full course dinner atau jamuan makan resmi formal service. k. Rail Road Cathering, restoran yang berada di dalam kereta api. Tamu dapat makan di restoran atau memesan pada waiter dan waitress dan disajikan dengan menggunakan kereta dorong atau nampan. l. Drive Inn, berada di teater mobil, makanan dihidangkan dalam mobil, hanya menjual makanan yang praktis, seperti sandwich, es krim, dan sebagainya. m.Grill Restaurant, spesial restoran yang khusus menjual steak atau chops, dimana hidangan tersebut dibakar menurut selera tamu cook to order. n. Lunch Wagon atau Wagon Retaurant, restoran dorong atau mobil yang biasanya digelar menggunakan kereta dorong atau mobil, yang biasanya di tempat-tempat keramaian dengan menghidangkan makanan kecil seperti bakso, sate, mie ayam, dan sebagainya. o. Rathskller, restoran ciri khas Jerman, yang biasanya terletak di bawah tangga atau di dalam basement. p. Rotisserie, yaitu restoran dimana tempat pembakaran daging dapat dilihat oleh tamu yang memesan. q. Tavern, yaitu restoran kecil yang menjual bir dan wine. r. Common, restoran yang menghidangkan makanan untuk banyak orang dalam satu meja panjang, biasanya terdapat dalam satu lembaga. s. Specialies Restaurant, restoran khusus yang menyajikan hidangan-hidangan khas dari daerah atau negara tertentu.

2. 4 Organisasi Restoran