2. 2 Perilaku Konsumen 2. 3 Karakteristik Konsumen

III KERANGKA PEMIKIRAN

3. 1 Kerangka Pemikiran Teoritis

3. 1. 1 Definisi Konsumen

Menurut Sumarwan 2002 konsumen terdiri dari dua jenis yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri. Jenis konsumen individu merupakan tulang punggung perekonomian nasional, sebagian besar pabrik dan perusahaan serta sektor pertanian menghasilkan produk dan jasa untuk digunakan oleh konsumen akhir. Konsumen organisasi yang meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintah, dan lembaga lainnya sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit. Semua jenis organisasi ini harus membeli produk peralatan dan jasa-jasa lainnya untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya. Definisi konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan, Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen 3 .

3. 2. 2 Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen memiliki kepentingan khusus bagi sebagian orang, karena hasrat desire untuk mempengaruhi atau mengubah perilaku sebagian orang tersebut, termasuk mereka yang memilki kepentingan utamanya adalah pemasaran, pendidikan, dan perlindungan konsumen serta kebijakan umum Engel 3 Undang-undang Perlindungan Konsumen. http:www.unstrat.ac.idhukumuuuu_8_99.html . Diakses pada tanggal 25 Februari 2008. et al. 1994. Engel et al 1994 mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Kotler 2005 mendefinisikan perilaku konsumen dalam bentuk gambar berikut ini yang dimulai dengan bauran 4P hingga pada tahap keputusan pembelian. Gambar 1 Model Perilaku Konsumen Sumber : Kotler 2005 Sumarwan 2003 memberi pengertian bahwa perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi. Peter dan Olson 1999 menyebutkan bahwa American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian di sekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka. Stimuli Pemasaran Produk Harga Tempat Promosi Stimuli Lain Ekonomi Teknologi Politik Budaya Keputusan Pembelian Pilihan Produk Pilihan Merek Pilihan Saluran Pemasaran Pilihan Waktu Pilihan Jumlah Karakteristik Pembelian Budaya Sosial Pribadi Psikologis Proses Keputusan Pembelian Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Pembelian Hasil Kotak Hitam

3. 2. 3 Karakteristik Konsumen

Karakteristik konsumen dapat mempengaruhi pilihan restoran. Beberapa restoran mempunyai pelanggan dengan profil tertentu. Menurut Engel et al. 1994, beberapa karakteristik yang dapat mempengaruhi sikap dan persepsi terhadap proses pembelian performa restoran adalah : a. Karakteristik Demografi : Restoran yang mengerti karakteristik pelanggan inti mereka dengan variabel demografi seperti jenis kelamin, umur, tempat tinggal, pendidikan akhir, pekerjaan, status, pendapatan perbulan, sehingga tempat jual bersangkutan dapat memaksimumkan daya tariknya melalui produk dan bauran pelayanannya. Semua variabel tersebut sangat penting dalam menentukan pilihan atas suatu restoran. b. Karakteristik Psikologi : Psikologi memungkinkan pengecer membuat profil gaya hidup para pemakai yang mayoritas. Hal tersebut dilakukan dengan mengadaptasi bauran produk dan jasa restoran bersangkutan sesuai dengan aktivitas, minat, dan opini kelompok pelanggan. Setiap karakterisrik memiliki implikasi tersedia terhadap sikapnya dalam menentukan atribut apa yang menonjol dari suatu produk atau jasa.

3. 2. 4 Faktor–faktor Yang Mempengaruhi Proses Keputusan