5 Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

2. 5 Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang perilaku konsumen khususnya pada sebuah restoran dan kafe sudah pernah dilakukan, antara lain oleh : Samuel 2003, Mariana 2004, Soumokil 2005, Hanafi 2007, dan Uluum 2007. Samuel 2003 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Kesetian Merek Studi Kasus Restoran The Prime Steak Ribs Surabaya”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kesetiaan pelanggan restoran The Prime Steak Ribs berdasarkan tingkat kepuasan mereka. Populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen restoran The Prime Steak Ribs yang berdomisili di Surabaya dengan sampel diambil dengan cara acak sederhana berdasarkan nomor pengunjung dalam satu minggu pertama dan satu minggu terakhir dalam bulan Mei 2003. Analisis dilakukan berdasarkan data dari 100 responden yang memenuhi syarat untuk diolah lebih lanjut. Berdasarkan hasil persamaan regresi dapat diketahui bahwa kepuasan konsumen untuk beberapa atribut masih mempunyai variasi penilaian yang tinggi, hal ini berkaitan dengan segmentasi konsumen yang berbeda dengan tuntutan pelayanan yang berbeda pula. Kepuasan konsumen yang dijelaskan oleh Attributes related to the product, Attributes related to the service, Attributes related to the purchase di The Prime Steak Ribs mendapat penilaian yang cenderung baik, walaupun terdapat beberapa atribut yang mendapat penilaian kurang baik. Atribut keseringan makan di restoran The Prime Steak Ribs mempunyai nilai yang rendah dapat merupakan suatu kelemahan dalam mengukur kesetiaan merek. Terdapat hubungan pengaruh positif yang signifikan antara kepuasan konsumen dengan kesetiaan merek. Mariana 2004, melakukan penelitian tentang “Proses Keputusan Pembelian Konsumen Ke Kafe Victoria, Cilandak Town Square”. Tujuannya antara lain menganalisis proses keputusan pembelian pada Kafe Victoria, menganalisis keragaan atribut-atribut menurut tingkat kepentingan dan tingkat ketidakpuasan konsumen, dan menyusun rekomendasi kebijakan pemasaran yang sesuai berdasarkan perilaku konsumen terhadap Kafe Victoria. Penelitian ini dilakukan terhadap 50 responden. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Dari Analisis Deskriptif menghasilkan bahwa pihak yang mempengaruhi kunjungan responden terhadap Kafe Victoria adalah teman dan sebagian besar responden berkunjung pada waktu senggang. Alat promosi yang paling mempengaruhi responden dalam kunjungannya sebagian besar dipengaruhi oleh media cetak. Sedangakan atribut yang dianggap sangat penting oleh konsumen dengan skor tingkat kepentingan tertinggi adalah pelayanan pramusaji sedangkan atribut jumlah pramusaji yang melayani konsumen mendapat peringkat rata-rata skor kepentingan terendah. Atribut kualitas makanan dan minuman memberikan kepuasan terbesar, sedangkan atribut adanya potongan harga memberikan ketidakpuasan terbesar. Soumokil 2005 melakukan penelitian tentang “Analisis Perilaku Konsumen dan Kualitas Pelayanan Kafe Corica Studi Kasus: Corica Automall, Plaza Indonesia dan Jl. Sampit V, Jakarta”. Dapat diketahui bahwa penelitian ini dilakukan di tiga cabang Cafe Corica. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik umum konsumen, mengetahui proses keputusan pembelian, menjelaskan faktor-faktor dalam proses keputusan pembelian serta mengetahui kinerja Corica berdasarkan tingkat kepentingan menurut konsumen. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis faktor, Important and Performance Analysis, dan Uji Kruskal Wallis. Uji Kruskal Wallis digunakan untuk menganalisis variabel yang dipertimbangkan dan tidak dipertimbangkan oleh konsumen pada ketiga tempat tersebut secara bersama-sama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan perbedaan pribadi, konsumen kafe adalah golongan masyarakat dengan pendapatan menengah ke atas. Konsumen memilih kafe yang akan dikunjungi dan memutuskan untuk mengunjungi kafe tersebut secara mendadak. Berdasarkan pengaruh lingkungan, konsumen biasanya memilih suatu kafe karena pengaruh teman atau kenalan dan lingkungan fisik kafe seperti musik, warna, konsep kafe, interior, makanan dan minuman, serta lokasi kafe. Berdasarkan hasil analisis Important and Performance Analysis, hal-hal yang harus diperhatikan oleh pihak manajemen Corica untuk kemudian diprioritaskan kinerjanya pada masing-masing outlet adalah keragaman menu pada Corica Automall, pengetahuan pramusaji tentang menu yang disajikan pada Corica Plaza Indonesia, respon terhadap keluhan konsumen pada Corica Plaza Indonesia dan Corica Jl. Sampit V serta lokasi Corica Jl. Sampit V yang dinilai tidak memiliki lokasi yang memadai. Hanafi 2007, melakukan penelitian tentang “Analisis Keputusan Pembelian dan Positioning Produk Ayam Panggang dan Steak di Restoran Macaroni Panggang”. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis proses pengambilan keputusan dalam pembelian ayam panggang dan steak di Restoran Macaroni Panggang, menganalisis produk ayam panggang dan steak di Restoran Macaroni Panggang berdasarkan persepsi konsumen. Pada tahap awal pembelian alasan memilih ayam panggang atau steak adalah karena rasa dari ayam panggang dan steak itu sendiri. Tahap perilaku pasca pembelian yang merupakan tahap akhir dari perilaku pembelian, responden akan memilih kembali datang untuk kedua kalinya karena pengunjung merasa puas. Analisis Biplot menunjukkan bahwa Saung Mirah dan Steak 21 yang merupakan pesaing terdekat Restoran Macaroni Panggang, sehingga pihak restoran harus memperhatikan strategi penjualan atau kebijakan yang dilakukan oleh kedua restoran tersebut. Selain kedua restoran tersebut, keempat restoran lain seperti Wong Solo, Gurih 7, Obong Steak, dan Daily Steak juga merupakan pesaing bagi Restoran Macaroni Panggang. Sedangkan posisi ayam panggang Macaroni Panggang memiliki keunggulan dalam hal kehigienisan, rasa yang enak, aroma yang sangat sesuai dan banyaknya variasi menu yang tersedia. Uluum 2007, melakukan penelitian tentang “Analisis Perilaku dan Tingkat Kepuasan Konsumen di Restoran Khas Sunda Cibiuk, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat.” Tujuan dari penelitian ini adalah : 1 Mengidentifikasi karakteristik umum konsumen. 2 Menganalisis faktor-faktor pembentuk terjadinya keputusan pembelian konsumen di Cibiuk. 3 Menganalisis tingkat kepuasan konsumen berdasarkan penilaiannya terhadap tingkat kepentingan dan tingkat kinerja variabel Cibiuk. Alat analisis yang digunakan adalah metode deskriptif, analisis faktor, dan Importance and Performance Analysis IPA dan Customer satisfaction Index CSI. Konsumen Cibiuk adalah golongan menengah keatas dengan tingkat pendidikan dan pekerjaan yang baik. Pendidikan sebagian besar adalah lulusan perguruan tinggi 90 persen. Pekerjaan paling banyak adalah pegawai swasta 40 persen dengan penghasilan per bulan diatas Rp 2.500.000 73 persen. Hasil analisis faktor yang dilakukan terhadap 18 variabel membentuk terjadinya keputusan pembelian konsumen di Cibiuk. Faktor pengaruh lingkungan disusun oleh tiga variabel penciri yaitu pengaruh teman atau pacar, pengaruh keluarga atau saudara, dan pengaruh penjual. Faktor pendapatan dan promosi disusun oleh dua variabel penciri yaitu pendapatan, dan promosi penjualan. Faktor motivasi diri disusun oleh dua variabel penciri yaitu pengalaman sebelumnya dan rasa lapar. Berdasarkan hasil analisis Important Performance Analysis, hal-hal yang harus diperhatikan oleh pihak manajemen Cibiuk untuk kemudian diprioritaskan kinerjanya yaitu kebersihan dan kecepatan penyajian. Berdasarkan perhitungan Customer Satisfaction Index CSI diperoleh hasil bahwa CSI untuk variabel Cibiuk adalah sebesar 65,61 persen atau 0,6561. Jika didasarkan indeks kepuasan, nilai CSI Cibiuk tersebut masih berada pada rentang 0,51-0,65. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum indeks kepuasan konsumen Cibiuk untuk variabel-variabel yang diuji berada pada kriteria “cukup puas”.

2. 6 Perbedaan Dengan Penelitian Terdahulu