58
diinginkan, sehingga peserta didik menjadi terampil dalam melakukan suatu kegiatan dalam suatu pembelajaran.
8. Kriteria Penilaian Sikap Positif dan Keterampilan Peserta Didik
a. Kriteria Penilaian Sikap Positif Peserta Didik
Dalam kurikulum 2013, terdapat penilaian yang terperinci dan menyeluruh, penelitian tersebut dinilai dari segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Menurut
Martiyono 2014: 59 secara umum, objek sikap yang perlu dinilai dalam proses pembelajaran adalah sikap positif terhadap materi pelajaran, gurupengajar, proses
pembelajaran, dan sikap positif berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan suatu materi pelajaran. Penilaian tersebut bertujuan untuk
mengetahui tingkat ketercapaian keberhasilan peserta didik agar sesuai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Penilaian peserta didik dapat dilihat dalam berbagai
aspek sehingga dapat memudahkan pendidik dalam menilai sikap positif peserta didik. Menurut Sudjana 2010: 31 sikap positif dapat dilihat dalam beberapa hal
saat proses pembelajaran berlangsung maupun saat selesainya pelajaran. Sikap positif selama proses pembelajaran berlangsung dapat dilihat dalam hal sebagai
berikut. 1 Kemauannya untuk menerima pelajaran dari pendidik.
2 Perhatiannya terhadap apa yang dijelaskan oleh pendidik. 3 Keinginannya untuk mendengarkan dan mencatat uraian pendidik.
4 Penghargaannya terhadap pendidik itu sendiri. 5 Hasratnya untuk bertanya kepada pendidik.
59
Sedangkan sikap positif peserta didik setelah pelajaran selesai dapat dilihat dalam hal sebagai berikut.
1 Kemauannya mempelajari bahan pelajaran lebih lanjut. 2 Kemauannya untuk menerapkan hasil pelajaran dalam praktek kehidupannya
sesuai dengan tujuan dan isi yang terdapat dalam mata pelajaran tersebut. 3 Senang terhadap pendidik dan mata pelajaran yang diberikannya.
Untuk mengukur atau mengetahui aktivitas peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran, pendidik dapat mengidentifikasi aktivitas peserta didik selama
mengikuti kegiatan belajar-mengajar dengan menggunakan instrumen yang sudah dibuat berdasarkan indikator-indikator dari aktivitas peserta didik selama mengikuti
pembelajaran bahasa Jerman. Fadlillah 2014, 211 menyatakan bahwa instrumen yang digunakan untuk melakukan penilaian sikap positif adalah observasi, penilaian
diri, dan penilaian antar peserta didik, dan penilaian antar-peserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian ratting scale yang disertai rubrik. Kemudian
menurut Endrayanto dan Harumurti 2014: 151 untuk melakukan penilaian sikap positif, pendidik dapat menggunakan teknik penilaian yang meliputi observasi,
penilaian diri, penilaian antarsiswa temansebaya, dan catatan anektodal. Selanjutnya Martiyono, dkk 2014: 59 memaparkan penilaian sikap positif dapat
dinilai menggunakan instrumen observasi, penilaian diri, penilaian antarteman, dan jurnal.
Menurut Salvia, dkk dalam Endrayanto dan Harumurti, 2014: 149 mengatakan karakteristik sikap positif peserta didik dapat diukur antara lain sebagai
berikut.
60
1 Durasi adalah sikap atau perilaku yang mempunyai awal dan akhir yang
berlainan dapat dinilai berdasarkan durasi yakni waktunya sikap atau perilaku tersebut berlangsung.
2 Latensi adalah lamanya waktu yang diberikan untuk melaksanakan atau
mengerjakan suatu tugas dari mulainya sikap atau perilaku pada saat melaksanakannya.
3 Frekuensi mengacu pada intensitas sikap yang muncul, berlaku pada sikap pada
awal dan akhir yang berbeda-beda. Munculnya sikap dihitung dalam periode tertentu, kemudian frekuensi itu dikonversi menjadi angka.
4 Intensitas sikap dapat diukur menggunakan skala peringkat. Penggunaan
instrumen dapat dilakukan jika sikap peserta didik dapat diukur atau diobservasi dengan jelas.
Pengukuran sikap positif peserta didik selama proses pembelajaran dapat menggunakan skala sikap. Menurut Sudjana 2010: 80 skala sikap digunakan
untuk mengukur sikap seseorang terhadap obyek tertentu. Dalam hal ini, peneliti menggunakan penilaian menurut Fadlillah yaitu menggunakan skala penilaian
ratting scale dengan cara mengamati bagaimana intensitas sikap peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Indikator sikap positif yang dipilih dalam
penilaian peserta didik, di antaranya yaitu santun, disiplin, tanggung jawab, peduli toleran, dan aktif.
Dalam penilaian sikap aktif peserta didik baik aktif maupun tidak aktif terdapat penyusunan indikator sikap aktif peserta didik. Seperti yang dinyatakan
oleh Sudjana 2010 : 61 sikap aktif peserta didik dapat dilihat dalam hal, 1 turut
61
serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, 2 terlibat dalam pemecahan masalah, 3 bertanya kepada peserta didik lain atau kepada pendidik apabila tidak
memahami persoalan yang dihadapinya, 4 berusaha mencari berbagai informasi yang diperoleh untuk pemecahan masalah, 5 melaksanakan diskusi kelompok, 6
menilai kemampuan dirinya dan hasil yang diperolehnya, 7 kesempatan menggunakanmenerapkan apa yang diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau
persoalan yang dihadapinya, dan 8 kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang
dihadapinya. Kemudian ada 3 indikator sikap aktif yang dipilih oleh peneliti agar peserta
didik dapat dikatakan aktif. Indikator tersebut dipilih karena pengamatan tersebut sesuai dengan silabus pada sekolah dan memudahkan peneliti serta pendidik dalam
mengamati aktivitas yang dilakukan peserta didik selama proses pembelajaran sedang berlangsung. Indikator-indikator tersebut adalah jika peserta didik, 1 turut
serta dalam melaksanakan tugas belajarnya. Peserta didik dapat dikatakan memiliki sikap aktif untuk turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, apabila peserta
didik mengikuti pembelajaran dengan menggunakan kartu domino dan bersedia maju ke depan untuk berbicara bahasa Jerman menggunakan kartu domino; 2
bertanya kepada peserta didik lain atau kepada pendidik apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi. Peserta didik yang bertanya kepada pendidik hanya satu
kali, maka peserta didik belum dapat dikatakan memiliki sikap aktif. Keaktifan peserta didik akan terlihat jika peserta didik bertanya pada pendidik lebih dari 3 kali
bertanya dalam satu tatap muka dan pertanyaan tersebut disesuaikan dengan tema
62
pembelajaran; dan 3 melaksanakan diskusi. Keaktifan peserta didik akan terlihat ketika peseta didik dalam melaksanakan diskusi aktif untuk menggunakan kartu
domino, serta berdiskusi sesuai dengan tema pembelajaran yang diajarkan oleh pendidik. Indikator tersebut untuk selanjutnya dijadikan penilaian peneliti dan akan
menentukan sikap aktif peserta didik dari setiap pertemuan dalam proses pembelajaran bahasa Jerman.
Hasil belajar peserta didik dan proses belajar mengajar tidak hanya dapat dinilai melalui tes, baik tes dalam bentuk uraian maupun objektif, tetapi juga dapat
dinilai oleh alat-alat nontes atau bukan tes. Alat-alat bukan tes yang sering digunakan antara lain ialah kuesioner dan wawancara, skala skala penilaian, skala
sikap dan skala minat, observasi atau pengamatan, studi kasus, dan sosiometri. Sudjana, 2014: 67. Sistem penilaian sikap positif peserta didik berdasarkan
indikator yang telah dipaparkan yaitu dapat dilakukan melalui hasil observasi yang dilakukan oleh pendidik dan peneliti selama proses pembelajaran berlangsung.
Peneliti menggunakan teknik observasi, karena merupakan salah satu teknik atau metode yang dapat digunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data
penilaian belajar peserta didik. Observasi juga dapat dilakukan secara berkelanjutan dengan cara mendengarkan atau melihat, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Menurut Shermis Divesta dalam Endrayanto dan Harumurti, 2014: 152 kesimpulan penilaian pendidik berdasarkan observasi mencakup pengetahuan
teknis yang dimiliki pendidik untuk mengartikan pesan atau informasi sikap atau perilaku peserta didik yang berlandaskan pada konsep-konsep psikologi dan
informasi menyeluruh mengenai segi personal, sosial, dan kontekstual.
63
Menurut Endrayanto dan Harumurti 2014: 121 penilaian terhadap sikap positif peserta didik dapat dilakukan secara langsung oleh peneliti dan pendidik,
yaitu untuk melihat bagaimana sikap positif peserta didik di kelas, peneliti mengamati secara langsung, apakah peserta didik dapat mengaplikasikan
pengetahuan yang dilaksanakan untuk melaksanakan tugas kinerja, kemudian peneliti dan pendidik dapat menilai ketika peserta didik melakukan unjuk kerja
seperti berdiskusi maupun bertanya dengan pendidik maupun ke sesama peserta didik. Pendidik dan peneliti juga dapat menilai bagaimana sikap positif seperti
santun, disiplin, tanggung jawab, peduli, toleran dan aktif yang ditunjukkan oleh peserta didik.
Kemudian peneliti menggunakan skala penilaian dari rentang angka 0 hingga 4, keterangannya yaitu sebagai berikut.
1 Angka 0 menunjukkan sikap positif peserta didik yang sangat kurang. Hal tersebut ditandai dengan sikap peserta didik yang tetap kurang peduli pada saat
pendidik sedang mengajar, membuat gaduh di kelas serta tidak aktif di kelas. 2 Angka 1 menunjukkan sikap positif peserta didik yang kurang konsisten. Hal ini
ditandai dengan peserta didik sudah memiliki sikap positif, namun pada pertemuan selanjutnya sikap positif peserta didik kembali menjadi kurang, pada
pertemuan selanjutnya kembali bersikap positif. Hal tersebut menandakan sikap positif peserta didik kurang konsisten.
3 Angka 2 menunjukkan sikap positif peserta didik yang mulai konsisten. Peserta didik mulai menunjukkan tanda-tanda konsisten dalam meningkatkan sikap
64
positif, seperti tampak memperhatikan pendidik pada saat menerangkan pelajaran, selalu bertanya, dan mulai menunjukkan sikap positif yang lainnya.
4 Angka 3 menunjukkan sikap positif peserta didik yang konsisten. Peserta didik menunjukkan peningkatan sikap positif setiap pertemuan, namun hanya tetap
sikap positifnya tidak mengalami peningkatan, dan tidak mengalami penurunan sikap positif.
5 Angka 4 menunjukkan sikap positif peserta didik yang selalu konsisten. Sikap positif tersebut ditandai dengan meningkatnya sikap positif peserta didik secara
terus menerus pada setiap pertemuan.
b. Kriteria Penilaian Keterampilan Peserta Didik