79
Adapun prosedur penelitian tindakan ini dilakukan dalam tiga tahapan yakni pra siklus, siklus I, dan siklus II.
1. Pra Penelitian Pra Siklus
Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi pada peserta didik peneliti bersama kolaborasi atau pendidik mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di
lapangan. Dari berbagai permasalahan yang teridentifikasi, peneliti dan pendidik menentukan masalah mana yang akan diupayakan pemecahannya.
Dalam mengidentifikasi masalah, dapat dilakukan melalui tiga kegiatan, di antaranya sebagai berikut.
a. Wawancara dengan pendidik
Peneliti melakukan wawancara dengan pendidik bidang studi bahasa Jerman untuk dapat mengetahui permasalahan
– permasalahan pada proses pembelajaran keterampilan berbicara yang terjadi pada peserta didik.
b. Observasi kelas
Observasi atau pengamatan merupakan tindakan yang dilakukan peneliti terhadap berbagai hal yang berhubungan dengan aktivitas pendidik dan peserta
didik pada saat proses kegiatan pembelajaran berbicara bahasa Jerman sedang berlangsung.
c. Angket peserta didik
Angket untuk mengetahui kondisi, sikap positif dan problematika peserta didik dalam pembelajaran bahasa Jerman.
80
2. Siklus I
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil observasi, angket, serta wawancara yang dilakukan peneliti dengan pendidik beserta peserta didik, peneliti mengumpulkan
permasalahan yang muncul pada saat proses pembelajaran keterampilan berbicara berlangsung. Permasalahan yang muncul di antaranya yaitu peserta didik masih
terlihat kurang percaya diri mengutarakan pendapat menggunakan bahasa Jerman, peserta didik kesulitan untuk mengutarakan kalimat dalam bahasa Jerman, peserta
didik tidak tertarik untuk mempelajari bahasa Jerman, karena bahasa Jerman dianggap sebagai mata pelajaran pilihan, kosakata yang dimiliki peserta didik
masih sedikit, sikap positif yang dimiliki oleh peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung masih rendah, dan media yang digunakan oleh pendidik
masih cenderung konvensional. Kemudian peneliti bersama pendidik mengupayakan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dengan cara merancang
pelaksanaan pemecahan masalah dalam pembelajaran bahasa Jerman melalui kartu domino. Kemudian peneliti dan pendidik melakukan persiapan tindakan. Dalam
persiapan tindakan, pendidik dan peneliti perlu melakukan berbagai persiapan berikut.
1 Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RPP keterampilan berbicara.
2 Mempersiapkan sarana dan prasarana seperti tempat, media maupun peralatan
yang dibutuhkan untuk penelitian tindakan kelas. 3
Menyiapkan instrumen penelitian berupa tes, pedoman observasi, catatan lapangan, pedoman wawancara dan dokumentasi.
81
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas merupakan implementasipenerapan isi rancangan, yaitu mengenai tindakan di kelas.
Pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan perencanaan yang sudah dibuat oleh peneliti dan pendidik. Siklus I terdiri dari empat pertemuan. Pelaksanan tindakan
pada siklus I sebanyak tiga tindakan pada pertemuan pertama hingga pertemuan ketiga, kemudian pada pertemuan keempat diadakan evaluasi siklus I berupa tes
keterampilan berbicara yang berbentuk tes dialog. Pelaksanaan tindakan tersebut mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah dikonsultasikan
kepada pendidik. Tindakan yang dilakukan peneliti dan pendidik adalah penggunaan kartu domino dalam proses pembelajaran berbicara bahasa Jerman.
Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 peserta didik, kemudian para peserta didik berdiskusi dengan kelompok masing-masing dan setelah
berdiskusi peserta didik maju ke depan kelas menyusun kartu domino tersebut, kemudian berbicara bahasa Jerman menggunakan kata bantu yang sudah tertera
pada kartu domino. Pada siklus I, tindakan yang diterapkan kepada peserta didik sesuai dengan
indikator keberhasilan, yaitu 1 peserta didik diminta untuk mengamati pendidik dalam melafalkan ujaran-ujaran yang didengar dari pendidik menggunakan bahasa
Jerman melalui bantuan kartu domino. Peserta didik dilatih untuk mengulangi pelafalan bahasa Jerman yang diucapkan oleh pendidik, sehingga hal ini dapat
mengupayakan peserta didik agar pelafalan peserta didik benar serta memperbaiki intonasi peserta didik dalam berbicara menggunakan bahasa Jerman; 2 peserta
didik diminta untuk dapat aktif bertanya, seperti bertanya bagaimana pelafalan
82
ujaran bahasa Jerman yang benar serta menanyakan maknamenggunakan ujaran. Peserta didik dilatih oleh pendidik melalui berupa pancingan pertanyaan yang
sesuai dengan tema yang diajarkan, kemudian melalui jawaban yang disampaikan oleh peserta didik, apabila terdapat kesalahan peserta didik dalam menjawab,
pendidik dapat membantu melalui bantuan kartu domino dan memperbaiki pelafalan yang sesuai dengan intonasi yang tepat; 3 peserta didik diminta untuk
bereksperimenmengexplore materi yang telah diberikan pendidik yang terdiri atas, dapat mengidentifikasi pelafalan dan intonasi ujaran, menirukan ujaran yang
didengar, memperkenalkan diri sendiri atau orang lain berdasarkan kata kunci yang tersedia, melakukan tanya jawab berdasarkan kata kunci yang tersedia,
melakukan tanya jawab antar teman secara mandiri, mencari informasi data diri orang lain untuk dipresentasikan, membuat variasi dialog sesuai tema, melakukan
dialog berdasarkan variasi dialog sesuai tema, dan melakukan tanya jawab berdasarkan kata kunci yang tersedia sesuai dengan tema. Peserta didik selama
pelaksanaan tindakan diminta untuk selalu aktif oleh pendidik agar peserta didik dapat melakukan tindakan tersebut, kata kunci yang tersedia tersebut disesuaikan
dengan kartu domino yang diberikan pada saat tindakan siklus I dilakukan. c.
Pengamatan Observasi dilakukan oleh peneliti sebagai pengamatan pada saat tindakan
sedang dilaksanakan. Observasi yaitu upaya yang dilakukan peneliti untuk mengetahui apakah ada permasalahan pada saat pembelajaran keterampilan
berbicara berlangsung. Pengamatan pada siklus I difokuskan pada peningkatan prestasi belajar keterampilan berbicara dan sikap positif peserta didik selama
proses pembelajaran sedang berlangsung. Pada tahap ini, peneliti melakukan
83
pengamatan secara tertulis menggunakan catatan lapangan harian tentang pelaksanaan tindakan. Hasil pengamatan yang ada dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan langkah yang akan ditempuh selanjutnya. Peneliti meminta pendapat dari pendidik dan peserta didik tentang pelaksanaan tindakan yang telah
berlangsung. d.
Refleksi Refleksi merupakan upaya penilaian terhadap proses tindakan yang telah
diberikan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika pendidik pelaksana sudah melakukan tindakan, kemudian pendidik dengan peneliti mendiskusikan
penerapan rancangan tindakan berikutnya. Hasil refleksi pada siklus I digunakan untuk merancang tindakan selanjutnya pada siklus II, jika hasil refleksi pada siklus
I menunjukkan hasil yang kurang memuaskan seperti kurang meningkatnya sikap positif peserta didik dan prestasi belajar keterampilan berbicara bahasa Jerman
peserta didik kelas XI IPA 1.
3. Siklus II