Penggunaan Kartu Domino Transkip Wawancara Guru

414

6. Penggunaan Kartu Domino

P :Apakah sebelumnya kartu domino pernah digunakan dalam pembelajaran bahasa Jerman? G :Ya, pernah ya tapi biasanya saya kelas XII, karna kelas XII kebetulan wortschatz nya sudah banyak jadi dalam hal game ya, untuk pelajaran tertentu atau materi tertentu itu ya, menggunakan seperti itu. P :Bagaimana pendapat ibu mengenai pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jerman menggunakan kartu domino? G :Ya itu identik sekali, karna kebetulan saya pernah menggunakan untuk kelas XII ya,nah itu karna ada punkte-punktenya jadi memang bagi siswa dalam hal berbicara bahasa Jerman. P :Apakah menurut ibu dengan digunakannya kartu domino dapat meningkatkan prestasi keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik? G :Iya, betul dibandingkan dengan yang manual tidak ada media sama sekali. P :Bagaimana harapan serta saran ibu dengan diterapkannya kartu domino pada pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jerman? G :Ya, harapannya semua anak bisa bicara, karna dengan kartu domino dimana dalam kartu itu terdapat punkte-punktenya, anak minimal dipacu untuk berbicara bahasa Jerman. P :Oh ya, terima kasih ibu atas waktunya. G :Sama-sama. = = = = = = = = = Wawancara 2 Agenda : Wawancara tentang sikap positif peserta didik Pelaksanaan : Jum’at, 8 Agustus 2014 Waktu : 11.15 WIB Responden : Guru bahasa Jerman SMA N 1 Sedayu Bantul Keterangan: P: Peneliti, G: Guru P :Selamat siang bu, saya ingin wawancara tentang e..bagaimana ibu mengolah kelas sama peserta didik dan juga sikapnya peserta didik di kelas. G :Oh ya, silahkan mbak Lita. P :Apakah peserta didik memiliki sikap jujur selama mengikuti pembelajaran bahasa Jerman di kelas?mohon berikan contohnya? G :Ya, insya Allah anak-anak saya dalam pembelajaran bahasa Jerman, dalam menilai sikap jujur, insya Allah mungkin ya, sebagian besar sudah jujur ya, penerapannya atau aplikasinya saya terapkan misalnya contohnya ketika pembelajaran mungkin jam pertama itu ada anak yang terlambat maka dia harus ngomong dalam bahasa Jerman alasannya kenapa terlambat, seperti itu. Kemudian ketika misalnya ulangan, nah ya itu, ulangan itu juga kejujuran itu harus ditegakkan, contohnya ketika misalnya pada dijam terakhir misalnya ya itu, melatih anak dalam berbicara apa yang dia mampu. 415 P :Apakah peserta didik bersikap santun kepada ibu ketika ibu memberikan pelajaran bahasa Jerman di kelas? G :Ya, Alhamdulillah mereka santun ya, memang agak lebih mudah, karena saya ngajar di bidang jurusan IPA ya, yang kurikulum 2013, karna lebih mudah dikendalikan dalam hal sikap santun itu, nah itu. Jadi tidak ada yang, apa ya tidak sopan. Mereka rata-rata bersikap santun. P :Menurut ibu, sudahkah para peserta didik memiliki sikap disiplin di dalam kelas, ketika ibu sedang menerangkan materi bahasa Jerman?Contohnya seperti apa ya bu? G :Iya, kalo sikap disiplin, kebetulan saya juga menerapkan anak untuk lebih disiplin, yaitu sikap, contohnya ketika ada PR, maka ketika ada yang tidak mengerjakan PR dia harus keluar dari kelas dan mengerjakan 2 kali lipat, jadi untuk pembelajaran ketika misalnya ntah dia jam pertama atau mungkin juga jam istirahat diberi toleransi waktu cuma 5 menit. P :Menurut ibu, bagaimana rasa kepedulian peserta didik dengan ibu ataupun dengan peserta didik yang lain ketika proses pembelajaran sedang berlangsung? G :Ya untuk peserta didik ini ketika misalnya anak-anak itu mengerjakan tugas dalam kelompok, saya kira mereka sedikit atau pembelajaran buat mereka ketika ia ingin membantu terhadap temannya yang mungkin kurang bisa itu ketika di kelompok tersebut, mungkin anak yang kurang bisa atau anak yang sudah bisa membantu anak yang kurang pinter. P :Apakah peserta didik memiliki rasa tanggung jawab pada saat proses kegiatan pembelajaran sedang berlangsung? Mohon bu berikan contohnya? G :Ya, Alhamdulillah mereka punya rasa tanggung jawab juga, ketika misalnya contohnya tadi saya katakan ketika ada PR ya, maka harus dikumpulkan, itu harus dikumpulkan. Ketika ada yang tidak maka, karna ada aturan mainnya, ketika pertama kali saya mengajar anak itu, saya tunjukkan aturan mainnya belajar bahasa Jerman, termasuk dalam hal sikap, nah ya itu, karna kurikulum 2013 itu ada penilaian sikap, jadi e.. anak dijamin untuk memiliki rasa tanggung jawab terhadap pelajaran apapun termasuk belajar bahasa Jerman, karna ketika misalnya ada contohnya ada soal, maka harus dikerjakan, ada tugas harus mengerjakan juga. P :Bagaimana cara ibu menilai sikap dan perilaku peserta didik di dalam kelas? G :Ya, biasanya kami para guru karna kurikulum 2013 juga ada penilaian sikap, maka ketika kita proses pembelajaran mengajar sambil mengapalkan nama anak juga sambil melihat sikap yang ada di kelas ketika pembelajaran, baik sikap ketika pembelajaran atau ketika sikap dalam proses atau tugas mengerjakan. P :Oh ya, terima kasih bu. G :Sama-sama mbak Lita. = = = = = = = = = 416 Wawancara 3 Agenda : Wawancara Refleksi Siklus I Pelaksanaan : Jum’at, 29 Agustus 2014 Waktu : 09.15 WIB Responden : Guru bahasa Jerman SMA N 1 Sedayu Bantul Keterangan: P: Peneliti, G: Guru P :Assalammua’laikum Wr.Wb, bu. G :Wa’alaikumsalam Wr. Wb mbak Lita P :Saya ingin mewawancarai ibu setelah dilaksanakan e..siklus I di dalam kelas, apakah ibu ada waktu? G :Iya silahkan, kebetulan saya ada jam kosong mbak. P :Oh ya, bagaimana menurut Frau is mengenai prestasi belajar dan keaktifan peserta didik setelah pelaksanaan siklus I? G :Ya, Alhamdulillah ada perubahan yang berbeda ketika sebelum siklus I yaitu ketika pra siklus ya, itu anak-anak dalam hal bidang sprechen ya, masih takut-takut, atau malu-malu ya, Alhamdulillah ketika siklus I ada perubahan, walaupun belum sebanyak yang diharapkan. P :Apa saja hal yang menurut Frau Is kurang dalam pelaksanaam siklus I dalam menggunakan kartu domino? G :Iya, mungkin e...kekurangannya dalam hal domino itu, satu misalnya waktu karna permainan, jadi menghabiskan waktu lama ya, kemudian yang kedua itu, siswa mungkin agak rame ya, karna permainan. P :Hambatan apa saja yang Frau Is temui ketika melaksanakan pembelajaran keterampilan dengan kartu domino? G :Iya, hambatannya, e.. untuk yang pertama tadi dengan kekurangannya disitu yaitu, waktunya lama, jadi kita bagaimana mengalokasikan waktu supaya misalnya contohnya 2 jam, ketika dengan kartu domino itu cukup, nah ya itu, kemudian bagaimana meningkatkan e..maunya anak supaya tidak mengganggu pelajaran. P :Apakah ada perubahan perilaku seperti perilaku jujur, disiplin, serta santun pada peserta didik setelah Frau Is menerapkan kartu domino ini? G :Ya, Alhamdulillah ada perubahan yang berbeda ketika sebelum dilakukan dengan pembelajaran dengan domino itu, karna apa, dengan domino itu, anak-anak akan jujur atau santun ketika dia mengungkapkan sesuatu ketika mendapatkan kartu itu, bagaimana dia akan mengungkapkannya. P :E.. menurut Frau Is masihkah perlu diadakan siklus lanjutan atau tidak setelah melaksanakan siklus 1 ini? G :Iya, perlu sekali, karna e..belum maksimal dan setelah siklus I walaupun belum maksimal atau belum sebanyak yang kita diharapkan, minimal dia sudah berani berbicara karena mungkin Aussprachennya masih belum jelas. P :Oh ya, oke bu terima kasih atas waktunya. Assalammua’laikum , bu G :Sama-sama mbak Lita, Warrahmatullullahhiwabarokatuh. = = = = = = = = = 417 Wawancara 4 Agenda :Wawancara tentang Refleksi Siklus II: Pelaksanaan : Jum’at, 3 Oktober 2014 Waktu : 09.40 WIB Responden : Guru bahasa Jerman SMA N 1 Sedayu Bantul Keterangan: P: Peneliti, G: Guru P :Selamat siang bu, saya ingin mewawancarai ibu lagi tentang refleksi siklus II, apakah ibu ada waktu untuk wawancara ini? G :Ya, silahkan mbak Lita, kebetulan saya Jum’at itu, jam ketiga kosong. P :Bagaimana pendapat Frau Is mengenai prestasi belajar dan keaktifan peserta didik setelah pelaksanaan siklus II? G :Alhamdulillah, e.. pada siklus II ini ada perubahan yang sangat signifikan dari siklus I, anak sudah lebih giat untuk berbicara, kemudian anak e.. Aussprachenya juga sudah lebih bagus dan keaktifannya lebih aktif lagi dibandingkan siklus I. P :Bagaimana perilaku dan sikap peserta didik setelah dilaksanakannya siklus II ini? G :Iya, perilaku dan sikap pada siklus II ini, mereka sudah lebih berani untuk mengungkapkan sesuatu atau sudah berani dalam berbicara dalam bahasa Jerman, kemudian sudah lebih santun atau untuk mengungkapkan sesuatu dan mereka sudah lebih disiplin dalam pembelajaran bahasa Jerman, terutama pada sprechen. P :Apakah setelah dilaksanakan siklus II ini ada perubahan sikap dan perilaku dibandingkan dari siklus yang pertama? G :Iya, yang jelas ada perubahan sikap dan perilaku dibandingkan siklus yang pertama, karna mereka sudah belajar dari siklus I ya, kemudian mereka berlatih lagi ya, dalam terutama dalam bidang sprechen, akhirnya ada perubahan yang signifikan sekali dibandingkan dengan siklus I. P :E.. lalu apakah ada hambatan yang ditemui setelah melaksanakan siklus yang ke-2 ini? G :Ya Alhamdulillah pada siklus yang kedua ini, sudah tidak ada, karna mereka sudah berlatih ketika siklus yang pertama. Mereka sudah lebih baik, dan Aussprachenya juga lebih bagus dibanding siklus yang pertama. P :Masihkah diperlukan siklus lanjutan setelah pelaksanaan siklus II ini? G :Ya, Alhamdulillah karna siklus kedua lebih bagus dibandingkan siklus yang pertama, saya kira siklus kedua ini sudah maksimal. P :Apakah harapan Frau Is setelah diterapkan kartu domino dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jerman? G :Iya, harapan saya keterampilan berbicara dengan kartu domino ini mungkin perlu dilanjut ya, karna ternyata membantu siswa untuk lebih berani lagi dalam bidang sprechen . P :Oke bu,terima kasih atas waktunya ya bu. G :Sama-sama mbak Lita. = = = = = = = = = 418

D. Transkip Wawancara Peserta Didik