Tanggung Jawab Pendidik Keterbatasan Penelitian

226

2. Produk

Tolak ukur keberhasilan produk ditunjukkan dengan adanya peningkatan prestasi belajar keterampilan berbicara bahasa Jerman. Hasil evaluasi keterampilan berbicara peserta didik pada siklus II lebih memuaskan dibandingkan hasil evaluasi keterampilan berbicara pada siklus I, dimana rerata skor siklus I sebesar 10,69 dan meningkat pada siklus II menjadi 12,17. Dengan demikian, peningkatan nilai keterampilan berbicara sebesar 13,63. Apabila dikalkulasikan dengan nilai interval 1-100, rerata nilai peserta didik sebesar 82,00. Prestasi belajar keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik pada siklus II menunjukkan keberhasilan karena seluruh peserta didik mempunyai nilai diatas KKM sebesar 66.

D. Tanggung Jawab Pendidik

Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 hingga siklus 2 sudah dilaksanakan oleh peneliti. Berbagai tindakan tersebut sudah menunjukkan dampak positif dalam pembelajaran prestasi belajar keterampilan berbicara bahasa Jerman dan perubahan sikap positif peserta didik. Pelaksanaan tindakan-tindakan ini pada akhirnya tidak terlepas dari kekurangan serta kendala-kendala yang ada dan hal ini dapat menjadi tanggung jawab pendidik terhadap hasil yang nantinya akan dicapai oleh peserta didik. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, pendidik mempertimbangkan untuk tetap menerapkan kartu domino di kelas XI IPA 1, untuk dilakukan secara berkelanjutan agar mencapai hasil yang lebih optimal. Semua proses yang dilakukan pada tindakan tersebut tentunya dapat diterapkan, untuk kemudian dipertahankan oleh pendidik pada pembelajaran bahasa Jerman SMA N 1 Sedayu Bantul. 227

E. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian dalam upaya peningkatan keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas XI IPA 1 SMA N 1 Sedayu Bantul melalui kartu domino adalah sebagai berikut. 1. Peneliti merupakan peneliti pemula, sehingga peneltian ini jauh dari sempurna. 2. Mundurnya waktu penelitian dikarenakan adanya libur Idul Fitri sehingga peserta didik baik kelas X, XI maupun kelas XII harus belajar di rumah dan membuat pelaksanaan tindakan menjadi mundur dua minggu. 3. Keterbasan waktu yang digunakan dalam penggunan media ini pada pembelajaran bahasa Jerman. 4. Keterbatasan tenaga peneliti dalam melakukan penelitian, sehingga mempengaruhi kesempurnaan penelitian. 5. Tidak adanya observer lain yang membantu penelitian ini menyebabkan peneliti sering kerepotan sendiri dalam mencatat segala situasi dan kondisi yang terjadi di dalam kelas selama penelitian tindakan kelas ini berlangsung. 6. Terdapat modifikasi dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan kartu domino. Hal tersebut dilakukan karena menyesuaikan kebutuhan peserta didik. 228

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Dalam upaya untuk meningkatkan prestasi belajar keterampilan berbicara peserta didik kelas XI IPA 1 SMA N 1 Sedayu, Bantul melalui kartu domino yang dilaksanakan peneliti secara kolaboratif dengan pendidik, didapatkan perubahan positif pada indikator keberhasilan proses dan keberhasilan produk. Berikut keberhasilan proses dan keberhasilan produk peserta didik dalam upaya untuk meningkatkan prestasi belajar keterampilan berbicara peserta didik. 1. Indikator Keberhasilan Proses Keberhasilan proses dilihat dari peningkatan sikap positif peserta didik dalam sikap santun, peduli, disiplin, tanggung jawab, toleran, serta aktif baik terhadap pendidik maupun selama proses proses pembelajaran bahasa Jerman berlangsung. Pada pelaksanaan siklus I presentase rata-rata sikap positif peserta didik sebesar 75,87 sedangkan pada pelaksanaan siklus II presentase rata-rata sikap positif peserta didik sebesar 87,68 sehingga peningkatannya terhitung sebesar 15,56. Sikap positif peserta didik pada siklus II juga menunjukkan keberhasilan yang optimal karena rata-rata sikap positif peserta didik mencapai lebih dari 75. Sikap positif peserta didik dapat dikatakan meningkat jika peserta didik dapat disiplin seperti tidak membuat ramai di kelas, peduli dengan cara memperhatikan penjelasan pendidik maupun peserta didik yang lain. Pendidik cukup berperan tegas dalam mengkondisikan sikap positif peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu peserta didik juga memperhatikan