Siklus II Prosedur Penelitian

83 pengamatan secara tertulis menggunakan catatan lapangan harian tentang pelaksanaan tindakan. Hasil pengamatan yang ada dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan langkah yang akan ditempuh selanjutnya. Peneliti meminta pendapat dari pendidik dan peserta didik tentang pelaksanaan tindakan yang telah berlangsung. d. Refleksi Refleksi merupakan upaya penilaian terhadap proses tindakan yang telah diberikan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika pendidik pelaksana sudah melakukan tindakan, kemudian pendidik dengan peneliti mendiskusikan penerapan rancangan tindakan berikutnya. Hasil refleksi pada siklus I digunakan untuk merancang tindakan selanjutnya pada siklus II, jika hasil refleksi pada siklus I menunjukkan hasil yang kurang memuaskan seperti kurang meningkatnya sikap positif peserta didik dan prestasi belajar keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas XI IPA 1.

3. Siklus II

Penelitian siklus II merupakan perbaikan dari siklus I dikarenakan penelitian pada siklus I, keterampilan berbicara peserta didik masih belum optimal, walaupun sudah terjadi peningkatan namun belum seluruh peserta didik mengalami peningkatan dalam prestasi belajar keterampilan berbicara bahasa Jerman. Selain itu, sikap positif peserta didik pada pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jerman kurang tercapai secara optimal, untuk itu perlu dilakukan pengupayaan kembali agar sikap positif dan prestasi belajar keterampilan berbicara peserta didik 84 dapat meningkat dengan baik. Berikut 4 tahapan penting yang dilakukan peneliti dalam penelitian tindakan kelas. a. Perencanaan Pada tahapan ini, peneliti kembali melakukan diskusi dengan pendidik tentang hasil refleksi pada siklus I. Peneliti dan pendidik mengumpulkan permasalahan yang masih muncul dan diupayakan kembali agar masalah tersebut dapat terselesaikan. Kemudian masalah tersebut diidentifikasi serta dianalisis oleh pendidik dan peneliti. Kemudian merencanakan kembali tindakan pada siklus II agar dapat diperbaiki tindakan pada siklus I, sehingga keberhasilan peningkatan yang optimal dapat tercapai. Kemudian peneliti mengkonsultasikan RPP serta media kartu domino kembali kepada pendidik yang akan digunakan pada tindakan siklus II. Pendidik meminta untuk sedikit memodifikasi penggunaan kartu domino pada saat pelaksanaan tindakan. b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan. Tindakan pada siklus II ini masih menggunakan kartu domino, tindakan tersebut terdiri dari pertemuan pertama hingga pertemuan ketiga kemudian diakhiri pertemuan keempat yaitu pelaksanaan evaluasi siklus II berupa tes keterampilan berbicara berbentuk tes monolog. Selama pelaksanaan tindakan pada siklus II ini, peneliti dan pendidik mengupayakan adanya peningkatan sikap positif peserta didik di dalam kelas seperti: 1 peserta didik diminta untuk dapat mengasosiasi berupa melakukan diskusi bagaimana ujaran-ujaran untuk memperkenalkan diri sendiri dan orang lain, mendiskusikan data orang lain untuk dipresentasikan, mendiskusikan ujaran-ujaran 85 untuk melakukan dialog sesuai dengan konteks; 2 peserta didik diminta untuk aktif mengkomunikasikan suatu kegiatan selama proses pembelajaran berlangsung seperti memperkenalkan diri sendiri atau orang lain berdasarkan kata kunci, melakukan tanya jawab berdasarkan kata kunci yang tersedia, dan melakukan dialog singkat dengan lancar yang mencerminkan kecakapan berkomunikasi dengan santun dan tepat. Pendidik tetap melatih ujaran-ujaran yang dirasa sulit diucapkan oleh peserta didik, agar ketika peserta didik diminta berpresentasi berbicara menggunakan bahasa Jerman, peserta didik tidak kesulitan untuk berbicara bahasa Jerman. Pendidik juga meminta peserta didik menggunakan kartu domino sebagai media pembantu selama pelaksanaan tindakan siklus II berlangsung, sehingga selain peserta didik tidak kesulitan berbicara, peserta didik terbantu untuk berbicara menggunakan kartu domino tersebut. Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini mengalami sedikit modifikasi berdasarkan hasil diskusi dengan pendidik. c. Pengamatan Peneliti juga melakukan pengamatan pada siklus II, hasil dari pengamatan pada siklus II dituangkan kembali pada catatan harian lapangan agar dapat menjadi bahan refleksi antara peneliti dengan peserta didik. Pada pengamatan ini peneliti menitikberatkan pada peningkatan prestasi belajar keterampilan berbicara bahasa Jerman dan peserta didik terhadap pendidik maupun proses kegiatan belajar mengajar bahasa Jerman. d. Refleksi Pada tahapan ini peneliti kembali mendiskusikan hasil tindakan dan evaluasi siklus II pada pendidik. Kemudian dari hasil tersebut dapat ditentukan kembali 86 apakah hasil yang didapat mengalami peningkatan atau tidak, apakah perlu ada perbaikan serta apakah tujuan pada siklus II ini sudah tercapai atau tidak. Apabila tujuan pembelajaran belum tercapai secara optimal maka peneliti harus mencari penyebab mengapa tujuan pembelajaran tidak tercapai hingga hal ini dapat menjadi catatan khusus selanjutnya dapat menjadi pertimbangan untuk melanjutkan tindakan berikutnya hingga muncul perubahan yang dipandang lebih baik atau lebih signifikan.

D. Instrumen Penelitian