Hasil Wawancara Deskripsi Data Penelitian

116 Setiap kelasnya memiliki whiteboard, papan administrasi, lemari, jam dinding, kipas angin dan alat kebersihan.

b. Hasil Wawancara

Wawancara dengan pendidik dilaksanakan pada hari Jum’at, tanggal 18 Juli 2014 pukul 08.30 WIB. Pada wawancara tersebut peneliti dapat mengambil kesimpulan berupa gambaran umum dari proses belajar mengajar bahasa Jerman di kelas XI IPA 1. Pada wawancara ini, ditemukan beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran bahasa Jerman khususnya keterampilan berbicara. Berikut adalah permasalahan yang teridentifikasi dari hasil wawancara yang dilakukan dengan pendidik. 1 Peserta didik masih mengalami kesulitan dalam mengucapkan kata-kata dalam bahasa Jerman, dan menganggap pengucapan bahasa Inggris lebih mudah daripada bahasa Jerman. Berikut adalah kutipan yang diungkapkan oleh pendidik. “Ya, khususnya untuk keterampilan berbicara itu memang agak sulit ya, agak-agak susah, karena memang e..bahasa Jerman itu sendiri berbeda dengan bahasa Inggris, kadang susah itu membacanya sama dengan bahasa Inggris, nah itu padahal sebenarnya malah lebih mudah membacanya kecuali emang bener-bener tertentu saja ya misalnya siswa itu menafsirkan misalnya ketika ada umlaut.” 2 Prestasi belajar keterampilan berbicara peserta didik masih rendah daripada keterampilan yang lain. Berikut adalah kutipan yang diungkapkan oleh pendidik. “Iya, kalo prestasinya memang ya tidak sebagus disana ketika keterampilan schreiben atau menulis, atau lesen karena memang butuh e... teknik tertentu dalam pembelajaran keterampilan yang berbicara .“ 117 3 Peserta didik masih terkendala dengan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk dilatih keterampilan berbicaranya oleh pendidik. Berikut adalah kutipan yang diungkapkan oleh pendidik. “Keterampilan berbicara itu kan sebenarnya kombinasi dari empat keterampilan itu, secara spesifikasinya misalnya ketika kita berbicara memang kalo pas kita berbicara itu agak lama ya, me…makan waktu, nah itu. Jadi kadang, ketika e.. spesifikasinya akan dinilai itu adalah berbicara kalau pas latihannya itu ketika misalnya ketika ada teks gitu kan, dimana ketika übung adalah latihannya itu berbicara saya kira nggak semua sesuai, tapi ketika dinilai, ada penilaiannya itu, ya itu berlaku mungkin berlaku, kadang butuh waktu, nggak cukup, kadang nggak 100.” 4 Peserta didik kurang bersemangat untuk mengikuti pembelajaran bahasa Jerman. Berikut adalah kutipan yang diungkapkan oleh pendidik. “Ya, biasanya untuk berbicara, itu anak-anak memang kadang agak ee… kura..ng semangat karna mungkin dia merasa bahwa ketika kelas X, kelas XI itu wortschzatsnya mungkin belum banyak, jadi bingung apa yang diomongkan.” 5 Peserta didik memiliki kendala dalam penguasaan kosakata bahasa Jerman dan media ataupun teknik yang digunakan pendidik kurang bervariatif. Berikut adalah kutipan yang diungkapkan oleh pendidik. “Ya, hambatan atau kelemahan siswa dalam hal berbicara itu pertama wortschatznya kurang, kemudian juga mungkin medianya atau teknik atau medianya yang mungkin kurang tepat, jadi supaya anak itu bisa lebih unggul atau lebih lancar untuk berbicara bahasa Jerman.” 6 Peserta didik terkendala dalam segi sikap positif dan motivasi dalam pembelajaran bahasa Jerman. Berikut adalah kutipan yang diungkapkan oleh pendidik. “Ya, saya kira sih hampir sama dengan yang tadi, hambatan atau kelemahan anak dalam berbicara, itu pertama mungkin anak itu takut, karna memang kosakatanya juga masih kurang, apa yang mau diomongkan sih, walaupun ketika sudah ditunjukkan temanya ini, mereka dalam hal menyiapkan juga itu mungkin dia nggak PD 118 membuat kalimatnya, padahal sementara kita sebagai pendidik itu, apapun yang dia buat itu nggak masalah sebenarnya ketika diomongkan masalah grammar atau kosakata gampang kita nanti dibuatkan. ” 7 Kondisi dan situasi kelas tidak mendukung, dikarenakan kondisi kelas yang ramai dan peserta didik kurang peduli dengan peserta didik lain yang sedang dilatih keterampilan berbicara oleh pendidik. Berikut adalah kutipan yang diungkapkan oleh pendidik. “Iya, memang kadang tergantung dari siswanya juga, atau tergantung kelasnya juga, ya. Nah itu, kita harus apa, ngatur juga, ketika misalnya berbicara karna biasanya ketika kita mulai menilai suatu sikap itu, maka omongan orang tidak didengarkan, memang ketika seperti itu biasanya kadang tidak di depan seperti tadi, tetap pilihannya beda disitu, kemudian yang lain kadang mendengarkan, nah itu, seperti itu. Atau mungkin diberi keaktifan yang lain, nah itu. Atau mungkin untuk menyiapkan tema itu, supaya ketika jadi guru itu.“ Wawancara dengan peserta didik kelas XI IPA 1 SMAN 1 Sedayu Bantul dilaksanakan pada hari Kamis, 7 Agustus 2014. Berdasarkan hasil wawancara tersebut, peneliti memperoleh gambaran umum proses belajar mengajar bahasa Jerman. Berbagai permasalahan teridentifikasi dari wawancara dengan peserta didik. Berikut adalah permasalahan yang teridentifikasi dari hasil wawancara yang dilakukan dengan peserta didik. 1 Media yang digunakan oleh pendidik masih cenderung konvensional, yaitu memakai LCD powerpoint, gambar, serta kertas materi fotocopian. Berikut adalah kutipan yang diungkapkan oleh peserta didik. “Hm..mungkin kayak LCD, nampilin gambar-gambar gitu.” “Paling ya kayak power point.” “Ee... gambar-gambar aja.” “Mungkin cuma kerja kelompok aja dan selebaran-selebaran gitu, kertas- kertas suruh ngisi aja.” 119 2 Cara mengajar pendidik dirasa kurang menarik dan menegangkan oleh peserta didik. Berikut adalah kutipan yang diungkapkan oleh peserta didik. “Hm..kadang-kadang bikin ngantuk sih.“ “Kurang menarik sih menurut saya.“ “Menegangkan Frau.” “Jujur sih cukup membosankan mbak.” 3 Peserta didik mengalami kesulitan dalam berbicara bahasa Jerman beserta kosakata yang dikuasai oleh peserta didik masih sedikit. Berikut adalah kutipan yang diungkapkan oleh peserta didik. “Emm..kesulitannya waktu ngomongnya sama kosakata.” “Ngomongnya susah, artinya susah, terus beda banget sama bahasa Inggris. .“ 4 Peserta didik tidak berminat mempelajari bahasa Jerman. Berikut adalah kutipan yang diungkapkan oleh peserta didik. Peneliti : “Apakah kamu menyukai pelajaran bahasa Jerman? Kenapa?“ Peserta Didik : ”Nggak begitu.” Peneliti : “Kenapa?” Peserta Didik : “Soalnya susah.” 5 Masih terdapat peserta didik yang memiliki nilai dibawah rata-rata KBM. Berikut adalah kutipan yang diungkapkan oleh peserta didik. “Jelek, ya, di bawah rata-rata.” “E.. sangat-sangat jelek.“ “Kadang-kadang sih baik, tapi banyak yang kurang baiknya.” 6 Situasi dan kondisi kelas dalam pembelajaran bahasa Jerman kurang kondusif. Berikut adalah kutipan yang diungkapkan oleh peserta didik. “Kelasnya..kurang, kurang kondusif, kadang rame, ya pokoknya kurang bisa masuk ke.., kurang bisa dicerna.“ “E.. gurunya mbosenin, jadi kurang nyaman, juga kondisinya.“ “Hm...kita sih kadang-kadang, jadi kadang nyaman kadang mmm.... nggak nyaman pas ributnya, tergantung gurunya juga.“ 120 7 Fasilitas di dalam kelas dalam pembelajaran bahasa Jerman kurang memadai. Berikut adalah kutipan yang diungkapkan oleh peserta didik. “Kurang, kurang memadai, ya kurang banyaklah fasilitasnya.“ “Kurang bangeett..“ ”Kurang banget deh kayaknya kalau fasilitasnya, soalnya LCD aja masih nggak terpasang, trus cara pembelajarannya juga masih kurang menarik.“ 8 Pendidik jarang melatihkan keterampilan bahasa Jerman pada saat proses pembelajaran berlangsung. Berikut adalah kutipan yang diungkapkan oleh peserta didik. “Jarang, jarang banget.“ “Seringnya sih cuma mbaca sama nulis doang.” 9 Sikap positif peserta didik pada saat pembelajaran bahasa Jerman dirasa sangat kurang, seperti kurang jujur, disiplin dan bertanggungjawab. Berikut adalah kutipan yang diungkapkan oleh peserta didik. Peneliti : “Apakah kamu disiplin saat guru sedang menerangkan pembelajaran bahasa Jerman di kelas?“ Peserta Didik : “Ya, kadang-kadang enggak, namanya juga siswa ya, males, terus sering bosen. “ Peneliti : “Oh ya, terus apakah kamu memiliki rasa tanggung jawab ketika guru memberikan tugas bahasa Jerman kepada kamu? “ Peserta Didik : “Kalau saya sih tanggung jawabnya kurang ya, soalnya ya itu, tadi saya orangnya malas. PR-PR sering dibikin di kelas, nyontek temen. “

c. Data Angket