Bilangan Bulat Operasi Hitung Perkalian, Pembagian, dan Campuran Pada

keinginan berhasil; 2 adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; 3 adanya harapan dan cita-cita masa depan; 4 adanya penghargaan dalam belajar; 5 adanya kegiatan yang menarik dalam belajar; 6 adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

F. Materi Pembelajaran

1. Bilangan Bulat

Bilangan-bilangan : disebut bilangan bulat negatif. Bilangan-bilangan yang lebih besar dari nol yaitu disebut bilangan bulat positif. Himpunan bilangan bulat negatif, nol, dan himpunan bilangan positif membentuk himpunan bilangan bulat. Nol 0 adalah bilangan yang tidak positif dan tidak negatif Cholik, 2005 : 2.

2. Operasi Hitung Perkalian, Pembagian, dan Campuran Pada

Bilangan Bulat Definisi perkalian : Jika bilangan asli dan bilangan bulat, maka hasil kali sebanyak suku Menghitung perkalian bilangan bulat : Dapat ditunjukkan bahwa hasil kali dua buah bilangan bulat yang sama tanda akan menghasilkan bilangan bulat positif dan hasil kali dua buah bilangan bulat yang berbeda tanda akan menghasilkan bilangan bulat negatif dengan mengamati pola berikut : berkurang 1 berkurang 3 berkurang 1 berkurang 3 berkurang 1 berkurang 3 berkurang 1 berkurang 3 berkurang 1 berkurang 3 berkurang 1 berkurang 3 berkurang 1 berkurang 3 berkurang 1 berkurang 3 berkurang 1 bertambah 1 berkurang 1 bertambah 1 berkurang 1 bertambah 1 berkurang 1 bertambah 1 berkurang 1 bertambah 2 berkurang 1 bertambah 2 berkurang 1 bertambah 2 berkurang 1 bertambah 2 Dari contoh-contoh di atas diperoleh kesimpulan : a. Bilangan bulat positif dikalikan dengan bilangan bulat positif hasilnya bilangan bulat positif. b. Bilangan bulat positif dikalikan dengan bilangan bulat negatif hasilnya bilangan bulat negatif. c. Bilangan bulat negatif dikalikan dengan bilangan bulat positif hasilnya bilangan bulat negatif. d. Bilangan bulat negatif dikalikan dengan bilangan bulat negatif hasilnya bilangan bulat positif. Sifat-sifat pada perkalian bilangan bulat adalah : 1. Sifat tertutup Untuk sembarang bilangan bulat dan , selalu merupakan bilangan bulat. Contoh : , adalah bilangan bulat , adalah bilangan bulat 2. Sifat komutatif Untuk sembarang dua buah bilangan bulat dan , . Oleh sebab itu, perkalian bilangan bulat mempunyai sifat komutatif. Contoh : 3. Sifat asosiatif Untuk sembarang tiga bilangan bulat dan , oleh sebab itu, perkalian bilangan bulat mempunyai sifat asosiatif. Contoh : [ ] [ ] 4. Sifat distributif a. Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan Untuk sembarang tiga bilangan bulat, dan , diperoleh . Contoh : [ ] dan [ ] Jadi, [ ] [ ]. b. Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan Untuk sembarang tiga bilangan bulat, dan , diperoleh . [ ] dan [ ] Jadi, [ ] [ ]. 5. Elemen identitas untuk perkalian Untuk sembarang bilangan bulat , maka dan . 1 disebut dengan elemen identitas untuk perkalian. Contoh : Perkalian suatu bilangan bulat dengan menghasilkan lawan dari bilangan tersebut. b. Operasi Hitung Pembagian dan Sifat-sifat Pembagian Bilangan Bulat Konsep Pembagian : 1 2 Definisi pembagian : Pembagian adalah operasi kebalikan dari perkalian. , dengan Operasi kebalikan ini disebut juga invers perkalian. Pembagian dengan nol : 1. Untuk sembarang bilangan bulat , maka tidak didefinisikan. Contoh : berapakah hasil dari ? Misal , maka Ternyata tidak ada satu pun pengganti yang memenuhi sehingga menjadi kalimat yang benar. 2. Untuk sembarang bilangan bulat dengan , maka Contoh : berapakah hasil dari ? Misal , maka Ternyata pengganti yang memenuhi pernyataan di atas adalah , karena selalu menghasilkan untuk sembarang bilangan bulat . Menghitung hasil pembagian bilangan bulat : 1. Bilangan bulat positif dibagi dengan bilangan bulat positif menghasilkan bilangan bulat positif. Contoh : Pengganti yang benar adalah 3, sebab . Jadi, 2. Bilangan bulat negatif dibagi dengan bilangan bulat positif menghasilkan bilangan bulat negatif. Contoh : Pengganti yang benar adalah , sebab . Jadi, 3. Bilangan bulat positif dibagi dengan bilangan bulat negatif menghasilkan bilangan bulat negatif. Contoh : Pengganti yang benar adalah , sebab . Jadi, 4. Bilangan bulat negatif dibagi dengan bilangan bulat negatif menghasilkan bilangan bulat positif. Contoh : Pengganti yang benar adalah , sebab . Jadi, Sifat-sifat Pembagian pada Bilangan Bulat : a. Bilangan bulat tidak bersifat tertutup terhadap pembagian, yaitu, hasil bagi dua bilagan bulat tidak selalu bilangan bulat. Contoh : bilangan bulat, tetapi bukan bilangan bulat. b. Pembagian bilangan bulat tidak bersifat komutatif. Contoh : tetapi c. Pembagian bilangan bulat tidak bersifat asosiatif. Contoh : Jadi, d. Membagi suatu bilangan bulat dengan menghasilkan bilangan itu sendiri. Untuk sembarang bilangan bulat , Contoh : e. Membagi suatu bilangan dengan 0 tidak terdefinisi, akan tetapi 0 dapat dibagi dengan sembarang bilangan dan menghasilkan 0. Contoh : , tetapi tidak terdefinisi. c. Operasi Hitung Campuran Dalam operasi hitung dikenal 3 macam tanda kurung yang sering digunakan untuk perhitungan, yaitu : 1. Tanda kurung kecil atau kurung biasa, yaitu 2. Tanda kurung kurawal, yaitu { } 3. Tanda kurung siku, yaitu [ ] Ketiga tanda tersebut digunakan untuk menentukan operasi hitung yang perlu didahulukan dalam suatu perhitungan. Dalam menyelesaikan suatu perhitungan, terdapat dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu : a. Tanda kurung b. Tanda operasi hitung Langkah-langkah yang ditempuh dalam perhitungan yang menggunakan tanda kurung adalah : 1. menghilangkan kurung kecil kurung biasa, 2. menghilangkan kurung kurawal, dan 3. menghilangkan kurung siku Langkah-langkah yang ditempuh dalam perhitungan yang menggunakan tanda operasi hitung adalah : 1. Operasi penjumlahan dan pengurangan sama kuat, artinya operasi yang terletak di sebelah kiri dikerjakan lebih dahulu. 2. Operasi perkalian dan pembagian sama kuat, artinya operasi yang terletak di sebelah kiri dikerjakan lebih dahulu. 3. Operasi perkalian dan pembagian lebih kuat daripada operasi penjumlahan dan pengurangan, artinya operasi perkalian dan pembagian dikerjakan lebih dahulu daripada operasi penjumlahan dan pengurangan.

G. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TSTS) MENGGUNAKAN CD PEMBELAJARAN

0 10 193

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

Peningkatan keaktifan dan hasil belajar materi pengelolaan lingkungan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) untuk siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2011-2012.

0 1 222

MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

0 0 14

PenGARUH MOdel PeMBelAJARAn kOOPeRATIF TIPe TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TeRHAdAP HASIl BelAJAR IPA

0 0 5

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA FITRA YULIA ROZI Guru IPS SMP Negeri 6 Pekanbaru fitriagmail.com ABSTRAK - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS

0 0 12