Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan Pertama

semaksimal mungkin. Peneliti membagikan soal dan mempersilahkan siswa untuk mulai mengerjakan soal. Siswa diberi waktu 60 menit untuk menyelesaikan soal-soal. Pada saat waktu yang telah ditentukan sudah berakhir, peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaan mereka.

c. Tahap Analisis Data Hasil Belajar Siswa

Peneliti mengkoreksi hasil pekerjaan siswa dan memberi nilai, setelah itu peneliti mulai menghitung tingkat kesukaran, daya pembeda soal, validitas dan reliabilitas. Hasil perhitungan dapat dilihat pada analisis data.

D. Laporan Pelaksanaan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama

Penelitian pada pertemuan pertama dilaksanakan di kelas VII C. Penelitian ini dilaksanakan pada Selasa, 18 Agustus 2015 pukul 10.50 – 12.20 2 jam pelajaran. Pada penelitian ini, peneliti menerapkan pendekatan pembelajaran konstruktivisme dengan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS :

a. Persiapan

Peneliti terlebih dahulu melakukan persiapan sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran yang menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dengan tujuan supaya pada saat penelitian segala sesuatu sudah siap dan dapat melakukan penelitian dengan semaksimal mungkin. Hal-hal yang dipersiapakan antara lain : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, bahan ajar yang berupa Lembar Kerja Siswa LKS, dan Lembar Observasi.

b. Pelaksanaan Kegiatan

1 Kegiatan Awal Di awal pertemuan, peneliti terlebih dahulu memperkenalkan diri dan menyampaikan tujuan peneliti melakukan penelitian di kelas VII C. Pada kegiatan awal, peneliti mengucapkan salam, menanyakan kehadiran siswa dan menanyakan kesiapan belajar siswa, setelah itu, peneliti mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang sudah pernah dipelajarinya, yaitu mengenai materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Kegiatan selanjutnya yaitu peneliti mengadakan pre test. Pre test tersebut diadakan sebelum peneliti melanjutkan ke materi berikutnya. Peneliti memberikan soal pre test dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa mengenai materi yang sudah pernah diajarkan oleh guru. Soal-soal pre test tersebut berkaitan dengan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Bentuk soal pre test tersebut berupa uraian yang terdiri dari 5 soal. Siswa diberi waktu 20 menit untuk menyelesaikan soal pre test. Pada saat waktu sudah habis, peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaan mereka.

2 Kegiatan Inti

Peneliti menanyakan kepada siswa mengenai soal pre test tersebut, apakah masih ada yang perlu dibahas atau ada yang ingin bertanya sebelum dilanjutkan ke materi operasi hitung perkalian bilangan bulat ? Siswa menjawab melanjutkan materi saja, kemudian peneliti melanjutkan ke materi operasi hitung perkalian bilangan bulat. Peneliti menjelaskan terlebih dahulu mengenai konsep perkalian. Peneliti bertanya jawab dengan siswa untuk memancing siswa agar mereka mau aktif ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Peneliti menanyakan kepada siswa berapakah hasil dari ? Konsep yang benar bagaimana pada saat kalian di SD dahulu ? Siswa menjawab dengan serentak bahwa , kemudian peneliti bertanya lagi, adakah yang mempunyai jawaban lain ? ternyata mereka menjawab tidak ada, setelah itu, peneliti menanyakan apakah bisa ditulis seperti ini ? siswa menjawab bisa. Peneliti bertanya lagi, konsep yang benar dari yang mana ? Apakah atau ? Hampir semua siswa memilih untuk menjawab pilihan pertama yaitu . Peneliti menekankan bahwa konsep perkalian yang benar dari , kemudian peneliti menjelaskan bahwa walaupun hasil yang diperoleh sama tetapi kalian harus paham mengenai konsep dasar dari perkalian. Kegiatan yang selanjutnya yaitu peneliti menyampaikan kepada siswa untuk membentuk kelompok. Peneliti menjelaskan petunjuk mengenai kegiatan yang akan dilakukan nanti dengan kelompoknya. Peneliti menyampaikan kepada mereka, pada saat mereka sudah berada dalam kelompok, peneliti akan membagikan Lembar Kerja Siswa LKS. Peneliti berharap dengan bantuan LKS tersebut, kalian mampu untuk membentuk atau mengkonstruksi sendiri pengetahuan mengenai suatu konsep dan prinsip dasar tentang operasi hitung perkalian pada bilangan bulat. Pada saat siswa sudah mendapatkan LKS, mohon utntuk segera didiskusikan dengan teman sekelompoknya dengan waktu yang telah ditentukan, setelah itu dari masing-masing kelompok perwakilan 2 orang untuk berkunjung atau bertamu ke kelompok lain dengan maksud untuk mendiskusikan atau melengkapi soal-soal yang belum terselesaikan dan kelompok yang tetap tinggal dalam kelompok bertugas untuk memberi informasi atau mendiskusikan dengan kelompok lain yang bertamu ke kelompoknya. Pada waktu yang telah ditentukan, peneliti meminta siswa untuk kembali ke kelompoknya masing-masing untuk membahas soal-soal yang terdapat pada LKS. Peneliti meminta salah satu dari perwakilan beberapa kelompok untuk maju menuliskan hasil pekerjaan mereka, kemudian peneliti membahas bersama dengan siswa lain, kalau ada yang mau menambahkan atau membetulkan pekerjaan teman yang masih salah, peneliti persilahkan maju ke depan kelas. Dengan demikian, mereka semua dapat saling bertukar pikiran dan saling melengkapi. 3 Kegiatan Akhir Peneliti mengajak siswa untuk membuat rangkuman mengenai materi yang baru saja dibahas. Peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan yang memunculkan ide siswa untuk membuat suatu kesimpulan. Peneliti menayakan kepada siswa mengenai pendapat siswa tentang pembelajaran yang telah berlangsung, mengenai pemahaman siswa terhadap materi, apakah siswa merasa terbantu untuk memahami materi dengan penerapan pendekatan konstruktivisme yang menggunakan model kooperatif tipe TSTS. Peneliti juga meminta siswa untuk menuliskan refleksi pada selembar kertas tentang pembelajaran yang telah berlangsung, kritik dan saran. Hal tersebut akan peneliti gunakan sebagai bahan koreksi untuk diri peneliti.

2. Pertemuan Kedua

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TSTS) MENGGUNAKAN CD PEMBELAJARAN

0 10 193

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

Peningkatan keaktifan dan hasil belajar materi pengelolaan lingkungan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) untuk siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2011-2012.

0 1 222

MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

0 0 14

PenGARUH MOdel PeMBelAJARAn kOOPeRATIF TIPe TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TeRHAdAP HASIl BelAJAR IPA

0 0 5

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA FITRA YULIA ROZI Guru IPS SMP Negeri 6 Pekanbaru fitriagmail.com ABSTRAK - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS

0 0 12