Diskripsi Siswa Pembahasan HASIL PENELITIAN, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

Fasilitas pendukung belajar mengajar yang ada di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten antara lain : ruangan kelas yang terdiri dari 12 ruangan, perustakaan, laboratorium bahasa, laboratorium komputer, laboratorium IPA, ruang audiovisual, ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang tamu, ruang tata usaha, ruang auditorium, lapangan sepak bola, voley, basket, bulu tangkis, tenis meja, kantin sekolah, taman, dan kamar mandi.

B. Diskripsi Siswa

Penelitian ini dilakukan di 1 kelas, yaitu kelas VII C. Selain itu, peneliti melakukan uji coba soal di kelas VII A dan VII D. Di kelas VII masing-masing kelas jumlah siswanya 32. Berikut ini adalah jumlah siswa laki-laki dan perempuan pada kelas yang saya gunakan untuk penelitian dan uji coba soal : Tabel 4. 1 Jumlah Siswa Jumlah siswa kelas VII C No. Keterangan Jumlah 1. Laki-laki 18 2. Perempuan 14 Jumlah 32 Jumlah siswa kelas VII A No. Keterangan Jumlah 1. Laki-laki 16 2. Perempuan 16 Jumlah 32 Jumlah siswa kelas VII D No. Keterangan Jumlah 1. Laki-laki 19 2. Perempuan 13 Jumlah 32

C. Laporan Pelaksanaan Uji Coba Soal Evaluasi Hasil Belajar

1. Uji Coba Soal Evaluasi Hasil Belajar Pertama

Uji coba soal yang pertama dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2015 pada pukul 07.00 – 08.00 di kelas VII A SMP Pangudi Luhur 1 Klaten.

a. Tahap Persiapan

Pada tahap awal peneliti telebih dahulu mempersiapkan soal-soal yang akan diberikan di kelas VII A dengan melihat dari refrensi soal-soal pada buku matematika kelas VII SMP semester 1. Peneliti menyusun soal-soal yang terdiri dari dua bentuk soal yaitu pilihan ganda yang terdiri dari 15 soal dan uraian terdiri dari 3 soal. Soal-soal tersebut kemudian dikonsultasikan ke dosen pembimbing dan dosen pembimbing memeriksa soal-soal, kemudian dosen pembimbing mengatakan bahwa soal-soal tersebut sudah cukup baik dan mengijinkan untuk diberikan ke kelas yang akan digunakan untuk uji coba soal.

b. Tahap Pelaksanaan

Peneliti melaksanakan uji coba soal evaluasi hasil belajar yang pertama di kelas VII A SMP Pangudi Luhur I Klaten dengan materi operasi hitung perkalian, pembagian, dan campuran pada bilangan bulat. Peneliti memberikan petunjuk bahwa di meja tidak boleh ada buku, yang boleh ada di meja hanya alat tulis saja, siswa dalam mengerjakan soal tidak boleh bekerjasama dengan teman, dikerjakan langsung di lembar soal dan dikerjakan semaksimal mungkin. Peneliti membagikan soal dan mempersilahkan siswa untuk mulai mengerjakan soal. Siswa diberi waktu 60 menit untuk menyelesaikan soal-soal. Pada saat waktu yang telah ditentukan sudah berakhir, peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaan mereka.

c. Tahap Analisis Data Hasil Belajar Siswa

Peneliti mengkoreksi hasil pekerjaan siswa dan memberi nilai, setelah itu peneliti mulai menghitung tingkat kesukaran, daya pembeda soal, validitas dan reliabilitas. Hasil perhitungan dapat dilihat pada analisis data.

2. Uji Coba Soal Evaluasi Hasil Belajar Kedua

Uji coba soal yang kedua dilaksanakan pada tanggal 01 September 2015 pada pukul 07.00 – 08.00 di kelas VII D SMP Pangudi Luhur 1 Klaten.

a. Tahap Persiapan

Uji coba yang kedua ini dilakukan karena berdasarkan hasil uji coba yang pertama masih terdapat beberapa soal yang tidak valid. Berdasarkan hasil uji validitas butir soal, untuk soal pilihan ganda masih terdapat 8 soal yang tidak valid dan pada soal uraian terdapat 1 soal yang tidak valid, kemudian peneliti memperbaiki soal-soal yang tidak valid tersebut untuk diuji cobakan kembali. Berdasarkan pendapat dari dosen pembimbing, soal-soal yang telah diujicobakan di kelas sebelumnya sebenarnya sudah cukup baik, hanya saja mungkin secara redaksional atau penyusunan kalimatnya perlu diperbaiki lagi sehingga siswa dapat memahami soal dengan baik dan tidak menimbulkan pemikiran yang multi tafsir. Pada soal-soal yang digunakan untuk uji coba sebelumnya terdapat soal yang memuat variabel, yaitu soal pilihan ganda nomor 6, 7, dan 8 dan uraian nomor 1. Sebagai contoh soal yang memuat variabel yaitu pada soal nomor 7 : Berapakah nilai yang memenuhi ? Pada kelas yang peneliti gunakan untuk penelitian, soal tersebut sudah peneliti berikan dan di buku pegangan yang peneliti gunakan juga ada soal yang seperti itu, sehingga dalam penyusunan soal uji coba post test, peneliti menggunakan soal tersebut, akan tetapi hasilnya justru tidak valid karena siswa cenderung coba-coba dalam menentukan nilai dari tersebut karena siswa memang belum sampai pada materi persamaan linear. Oleh sebab itu, soal tersebut perlu diperbaiki lagi dan juga perlu untuk diganti menjadi soal perhitungan perkalian dan pembagian bilangan bulat. Soal tersebut kemudian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan sudah bisa digunakan untuk uji coba soal lagi.

b. Tahap Pelaksanaan

Peneliti melaksanakan uji coba soal tes evaluasi belajar yang kedua di kelas VII D SMP Pangudi Luhur I Klaten dengan materi operasi hitung perkalian, pembagian, dan campuran pada bilangan bulat. Peneliti memberikan petunjuk bahwa di meja tidak boleh ada buku, yang boleh ada di meja hanya alat tulis saja, siswa dalam mengerjakan soal tidak boleh bekerjasama dengan teman, dikerjakan langsung di lembar soal dan dikerjakan semaksimal mungkin. Peneliti membagikan soal dan mempersilahkan siswa untuk mulai mengerjakan soal. Siswa diberi waktu 60 menit untuk menyelesaikan soal-soal. Pada saat waktu yang telah ditentukan sudah berakhir, peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaan mereka.

c. Tahap Analisis Data Hasil Belajar Siswa

Peneliti mengkoreksi hasil pekerjaan siswa dan memberi nilai, setelah itu peneliti mulai menghitung tingkat kesukaran, daya pembeda soal, validitas dan reliabilitas. Hasil perhitungan dapat dilihat pada analisis data.

D. Laporan Pelaksanaan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama

Penelitian pada pertemuan pertama dilaksanakan di kelas VII C. Penelitian ini dilaksanakan pada Selasa, 18 Agustus 2015 pukul 10.50 – 12.20 2 jam pelajaran. Pada penelitian ini, peneliti menerapkan pendekatan pembelajaran konstruktivisme dengan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS :

a. Persiapan

Peneliti terlebih dahulu melakukan persiapan sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran yang menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dengan tujuan supaya pada saat penelitian segala sesuatu sudah siap dan dapat melakukan penelitian dengan semaksimal mungkin. Hal-hal yang dipersiapakan antara lain : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, bahan ajar yang berupa Lembar Kerja Siswa LKS, dan Lembar Observasi.

b. Pelaksanaan Kegiatan

1 Kegiatan Awal Di awal pertemuan, peneliti terlebih dahulu memperkenalkan diri dan menyampaikan tujuan peneliti melakukan penelitian di kelas VII C. Pada kegiatan awal, peneliti mengucapkan salam, menanyakan kehadiran siswa dan menanyakan kesiapan belajar siswa, setelah itu, peneliti mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang sudah pernah dipelajarinya, yaitu mengenai materi operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Kegiatan selanjutnya yaitu peneliti mengadakan pre test. Pre test tersebut diadakan sebelum peneliti melanjutkan ke materi berikutnya. Peneliti memberikan soal pre test dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa mengenai materi yang sudah pernah diajarkan oleh guru. Soal-soal pre test tersebut berkaitan dengan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Bentuk soal pre test tersebut berupa uraian yang terdiri dari 5 soal. Siswa diberi waktu 20 menit untuk menyelesaikan soal pre test. Pada saat waktu sudah habis, peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaan mereka.

2 Kegiatan Inti

Peneliti menanyakan kepada siswa mengenai soal pre test tersebut, apakah masih ada yang perlu dibahas atau ada yang ingin bertanya sebelum dilanjutkan ke materi operasi hitung perkalian bilangan bulat ? Siswa menjawab melanjutkan materi saja, kemudian peneliti melanjutkan ke materi operasi hitung perkalian bilangan bulat. Peneliti menjelaskan terlebih dahulu mengenai konsep perkalian. Peneliti bertanya jawab dengan siswa untuk memancing siswa agar mereka mau aktif ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Peneliti menanyakan kepada siswa berapakah hasil dari ? Konsep yang benar bagaimana pada saat kalian di SD dahulu ? Siswa menjawab dengan serentak bahwa , kemudian peneliti bertanya lagi, adakah yang mempunyai jawaban lain ? ternyata mereka menjawab tidak ada, setelah itu, peneliti menanyakan apakah bisa ditulis seperti ini ? siswa menjawab bisa. Peneliti bertanya lagi, konsep yang benar dari yang mana ? Apakah atau ? Hampir semua siswa memilih untuk menjawab pilihan pertama yaitu . Peneliti menekankan bahwa konsep perkalian yang benar dari , kemudian peneliti menjelaskan bahwa walaupun hasil yang diperoleh sama tetapi kalian harus paham mengenai konsep dasar dari perkalian. Kegiatan yang selanjutnya yaitu peneliti menyampaikan kepada siswa untuk membentuk kelompok. Peneliti menjelaskan petunjuk mengenai kegiatan yang akan dilakukan nanti dengan kelompoknya. Peneliti menyampaikan kepada mereka, pada saat mereka sudah berada dalam kelompok, peneliti akan membagikan Lembar Kerja Siswa LKS. Peneliti berharap dengan bantuan LKS tersebut, kalian mampu untuk membentuk atau mengkonstruksi sendiri pengetahuan mengenai suatu konsep dan prinsip dasar tentang operasi hitung perkalian pada bilangan bulat. Pada saat siswa sudah mendapatkan LKS, mohon utntuk segera didiskusikan dengan teman sekelompoknya dengan waktu yang telah ditentukan, setelah itu dari masing-masing kelompok perwakilan 2 orang untuk berkunjung atau bertamu ke kelompok lain dengan maksud untuk mendiskusikan atau melengkapi soal-soal yang belum terselesaikan dan kelompok yang tetap tinggal dalam kelompok bertugas untuk memberi informasi atau mendiskusikan dengan kelompok lain yang bertamu ke kelompoknya. Pada waktu yang telah ditentukan, peneliti meminta siswa untuk kembali ke kelompoknya masing-masing untuk membahas soal-soal yang terdapat pada LKS. Peneliti meminta salah satu dari perwakilan beberapa kelompok untuk maju menuliskan hasil pekerjaan mereka, kemudian peneliti membahas bersama dengan siswa lain, kalau ada yang mau menambahkan atau membetulkan pekerjaan teman yang masih salah, peneliti persilahkan maju ke depan kelas. Dengan demikian, mereka semua dapat saling bertukar pikiran dan saling melengkapi. 3 Kegiatan Akhir Peneliti mengajak siswa untuk membuat rangkuman mengenai materi yang baru saja dibahas. Peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan yang memunculkan ide siswa untuk membuat suatu kesimpulan. Peneliti menayakan kepada siswa mengenai pendapat siswa tentang pembelajaran yang telah berlangsung, mengenai pemahaman siswa terhadap materi, apakah siswa merasa terbantu untuk memahami materi dengan penerapan pendekatan konstruktivisme yang menggunakan model kooperatif tipe TSTS. Peneliti juga meminta siswa untuk menuliskan refleksi pada selembar kertas tentang pembelajaran yang telah berlangsung, kritik dan saran. Hal tersebut akan peneliti gunakan sebagai bahan koreksi untuk diri peneliti.

2. Pertemuan Kedua

Penelitian pada pertemuan kedua dilaksanakan pada Rabu, 19 Agustus 2015 pukul 07.40 – 08. 20 1 jam pelajaran. Pada penelitian ini, peneliti menerapkan pendekatan pembelajaran konstruktivisme dengan model kooperatif tipe TSTS. Pada pertemuan ini, peneliti membahas mengenai sifat-sifat pada operasi hitung perkalian bilangan bulat.

a. Persiapan

Peneliti terlebih dahulu melakukan persiapan sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran yang menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS. Hal-hal yang dipersiapakan untuk pelaksanaan penelitian pada pertemuan yang kedua antara lain : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, bahan ajar yang berupa Lembar Kerja Siswa LKS mengenai materi sifat-sifat operasi hitung perkalian pada bilangan bulat, dan Lembar Observasi untuk melihat keterlaksanaan pembelajaran. Peneliti perlu mencermati kebenaran soal-soal pada LKS yang telah disusun agar tidak rancu ketika diselesaikan oleh siswa. Peneliti juga berusaha menghubungi teman untuk meminta tolong menjadi observer.

b. Pelaksanaan Penelitian

1 Kegiatan Awal Pada kegiatan awal, peneliti mengucapkan salam, menanyakan kehadiran siswa dan menanyakan kesiapan belajar siswa, kemudian peneliti mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang sudah pernah dipelajari sebelumnya, yaitu mengenai materi operasi hitung perkalian pada bilangan bulat.

2 Kegiatan Inti

Peneliti menyampaikan tujuan kompetensi yang akan dicapai pada pembelajaran matematika di pertemuan yang kedua ini. Peneliti memulai dengan meminta siswa untuk memberikan contoh bentuk perkalian bilangan bulat. Siswa merespon pertanyaan peneliti dengan menyebutkan berbagai macam perkalian bilangan bulat, yang meliputi perkalian bilangan bulat dengan tanda yang sama dan perkalian bilangan bulat dengan tanda yang berbeda. Peneliti juga meminta siswa untuk menyebutkan sifat-sifat pada operasi hitung yang mereka ketahui. Siswa menjawab komutatif, asosiatif, distributif, tertutup, identitas. Dari contoh perkalian yang sudah mereka sebutkan, peneliti membuat pertanyaan lagi, misalnya : Pertanyaan I : Berapakah hasil dari Apakah merupakan bilangan bulat ? Siswa menjawab bahwa merupakan bilangan bulat. Apakah merupakan bilangan bulat ? Siswa menjawab bahwa merupakan bilangan bulat. Apakah juga merupakan bilangan bulat ? Siswa menjawab bahwa juga merupakan bilangan bulat. Jika bilangan bulat dikalikan dengan bilangan bulat hasilnya bilangan bulat, sifat apakah yang bisa kalian simpulkan dari contoh di atas ? Pertanyaan II : Berapakah hasil dari dan ? Apakah hasil dari sama dengan hasil dari ? Jika hasil yang diperoleh sama antara dengan , maka berdasarkan contoh di atas, sifat apa yang bisa kalian simpulkan ? Pertanyaan III : Berapakah hasil dari dan Apakah hasil yang diperoleh dari perkalian antara dan sama ? Siswa menjawab sama. Jika hasil dari perkalian dan sama, maka sifat apa yang bisa kalian simpulkan ? Pertanyaan IV : Berapakah hasil dari dan ? Apakah hasil perkalian sama dengan hasil perkalian ? Apakah bentuk bisa juga dinyatakan ke dalam bentuk ? Kesimpulan apakah yang bisa kalian dapatkan dari contoh di atas ? Peneliti meminta siswa untuk membentuk kelompok. Anggota kelompok ditentukan berdasarkan tempat duduk. Setiap kelompok terdiri dari 4 siswa yang terdiri dari 2 bangku depan dan belakang. Pada saat siswa sudah berkumpul dengan kelompoknya, peneliti membagikan LKS. Peneliti meminta siswa untuk mendiskusikan soal-soal yang terdapat pada LKS dengan anggota kelompoknya dalam waktu 10 menit, setelah itu peneliti meminta perwakilan 2 siswa dari masing-masing kelompok untuk bertamu ke kelompok lain dengan tugas mendiskusikan hasil pekerjaannya atau melanjutkan mengerjakan soal yang belum sempat dibahas dengan anggota kelompoknya, sedangkan siswa yang tetap dalam kelompoknya bertugas memberikan informasi ke teman yang bertamu ke kelompoknya. Kegiatan tersebut dilakukan dalam waktu 10 menit. Peneliti memberi instruksi kepada siswa untuk kembali ke kelompoknya masing-masing. Peneliti meminta beberapa siswa untuk maju ke depan kelas untuk menuliskan hasil pekerjaannya, kemudian peneliti membahasnya bersama dengan siswa. Peneliti mengatakan kepada siswa bahwa jika ada yang masih belum jelas boleh ditanyakan kepada peneliti, lalu ada beberapa siswa yang bertanya. Di akhir pelajaran peneliti memberikan PR berupas soal-soal latihan yang belum sempat dikerjakan untuk dikerjakan di rumah yang dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya. 3 Kegiatan Akhir Pada akhir pelajaran peneliti memancing siswa dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan supaya siswa dapat membuat rangkuman mengenai materi yang sudah dibahas pada hari itu, kemudian siswa menyimpulkan tentang apa yang sudah dipelajarinya. Kesimpulan yang siswa ambil yaitu : sifat-sifat pada operasi hitung perkalian adalah tertutup, komutatif, asosiatif, distributif dan memiliki unsur identitas dan siswa juga menjelaskan mengenai sifat-sifat tersebut. Peneliti juga mengajak siswa untuk melakukan refleksi. Peneliti menanyakan kepada siswa mengenai pembelajaran hari itu, apakah sudah bisa memahami materi atau belum, apakah dengan berdiskusi itu lebih membuat siswa nyaman ketika belajar dan apakah dengan bertukar pikiran antar teman, siswa semakin kaya akan pengetahuan. Beberapa siswa mengatakan pembelajaran hari ini menyenangkan, tidak membuat bosan, lebih bisa memahami materi.

3. Pertemuan Ketiga

Penelitian pada pertemuan ketiga dilaksanakan pada Jumat, 21 Agustus 2015 pukul 10.50 – 12.20 2 jam pelajaran. Pada penelitian ini, peneliti menerapkan pendekatan pembelajaran konstruktivisme dengan model kooperatif tipe TSTS. Pada pertemuan ini, peneliti membahas mengenai operasi hitung pembagian pada bilangan bulat.

a. Persiapan

Suatu hal yang dilakukan peneliti sebelum melaksanakan kegiatan penelitian yaitu persiapan. Persiapan tersebut dilakukan supaya dalam pelaksanaan penelitian dapat berlangsung sesuai dengan apa yang telah direncanakan berkaitan dengan kegiatan pembelajaran di kelas yang menerapkan pembelajaran pendekatan konstruktivisme dengan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS. Ada beberapa hal yang perlu dipersapkan terlebih dahulu sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan. Hal-hal yang dipersiapkan untuk pelaksanaan penelitian pada pertemuan yang ketiga antara lain : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, bahan ajar yang berupa Lembar Kerja Siswa LKS mengenai materi operasi hitung pembagian pada bilangan bulat, dan Lembar Observasi untuk melihat keterlaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti juga perlu mencermati kebenaran soal-soal pada LKS yang telah disusun agar tidak menimbulkan multi tafsir sehingga dapat diselesaikan oleh siswa dengan baik. Peneliti juga berusaha menghubungi teman untuk meminta tolong menjadi observer. Dalam kegiatan penelitian ini, observer bertugas untuk mencermati keterlaksanaan kegiatan pembelajaran dengan mengisi pada lembar observasi yang telah dipersiapkan oleh peneliti dengan memberikan tanda cek berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

b. Pelaksanaan Penelitian

1 Kegiatan Awal Pada kegiatan awal, peneliti mengucapkan salam, menanyakan kehadiran siswa dan menanyakan kesiapan belajar siswa, kemudian peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan PR dan mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya, yaitu mengenai materi sifat- sifat pada operasi hitung perkalian. 2 Kegiatan Inti Peneliti melanjutkan ke materi berikutnya yaitu mengenai konsep pembagian pada operasi hitung bilangan bulat. Peneliti memberikan pertanyaan- pertanyaan kepada siswa, antara lain : Pertanyaan I : Apakah kalian masih ingat dengan materi perkalian bilangan bulat ? Misalnya : Contoh 1 : Berapakah hasil dari Jika , maka Berapakah hasil dari Berapakah hasil dari ? Contoh 2 : Berapakah hasil dari ? Jika , maka Berapakah hasil dari ? Berapakah hasil dari ? Pertanyaan II : Dari dua contoh tersebut buatlah kesimpulan mengenai materi pembagian jika dihubungkan dengan perkalian bilangan bulat kerjakanlah pada LKS yang nanti dibagikan. Pertanyaan III : a Bilangan bulat positif dikalikan dengan bilangan bulat positif hasilnya bilangan bulat .................. b Bilangan bulat positif dikalikan dengan bilangan bulat negatif hasilnya bilangan bulat .................. c Bilangan bulat negatif dikalikan dengan bilangan bulat positif hasilnya bilangan bulat .................. d Bilangan bulat negatif dikalikan dengan bilangan bulat negatif hasilnya bilangan bulat .................. Pertanyaan IV : Bagaimanakah dengan operasi hitung pembagian pada bilangan bulat ? Silahkan nanti kalian jawab pada LKS Peneliti membagi kelompok dengan cara berhitung dari 1 sampai dengan 8, sehingga membentuk kelompok yang masing-masing anggotanya 4 siswa. Peneliti kemudian membagi tempat duduk mereka sesuai dengan nomor kelompoknya, kemudian peneliti mempersilahkan siswa untuk bergabung dengan anggota kelompoknya berdasarkan tempat yang telah ditentukan. Pada saat siswa sudah berkumpul dengan kelompoknya, peneliti kemudian membagikan Lembar Kerja Siswa LKS. Setiap siswa mendapatkan LKS sehingga semua siswa dapat bekerja sama dan tidak hanya salah satu orang saja yang mengerjakan. Peneliti meminta siswa untuk berdiskusi dengan kelompoknya masing- masing dan menyelesaikan soal-soal pada LKS dengan baik. Pada saat waktu yang telah ditentukan untuk berdiskusi dengan temannya tersebut sudah berakhir, maka peneliti meminta dua orang dari perwakilan masing-masing kelompok untuk bertamu ke kelompok lain dengan tugas mendiskusikan dengan kelompok lain atau dapat juga melanjutkan soal yang belum selesai dibahas dengan anggota kelompoknya dan siswa yang tetap pada kelompoknya bertugas untuk mendiskusikan hasil pekerjaannya dengan siswa yang datang ke kelompoknya, kemudian setelah selesai, peneliti meminta siswa untuk kembali ke kelompoknya masing-masing untuk mencocokkan antara hasil dari teman yang bertamu ke kelompok lain dan dengan teman yang memberi informasi ke kelompok lain. Peneliti menunjuk beberapa siswa dari perwakilan kelompok untuk menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis, kemudian dibahas bersama-sama dengan siswa. Peneliti juga mempersilahkan siswa jika ada yang ingin mengoreksi hasil pekerjaan temannya yang sudah ditulis di papan tulis atau ingin menambahkan. 3 Kegiatan Akhir Di akhir pembelajaran, peneliti mengajak siswa untuk membuat rangkuman mengenai materi yang sudah dipelajarinya. Peneliti memberikan pertanyaan- pertanyaan kepada siswa agar siswa mampu untuk membuat kesimpulan. Peneliti juga meminta siswa untuk membuat sebuah refleksi mengenai pembelajaran matematika ? apakah siswa dapat memahami materi atau masih binggung dengan materi pembagian bilangan bulat ?

4. Pertemuan Keempat

Penelitian pada pertemuan kedua dilaksanakan pada Selasa, 25 Agustus 2015 pukul 10. 50 – 12.20 2 jam pelajaran. Pada penelitian ini, peneliti menerapkan pendekatan pembelajaran konstruktivisme dengan model kooperatif tipe TSTS. Pada pertemuan ini, peneliti membahas mengenai sifat-sifat pada operasi hitung pembagian bilangan bulat dan operasi hitung campuran pada bilangan bulat.

a. Persiapan

Persiapan merupakan hal yang penting sebelum melakukan kegiatan penelitian. Pada tahap persiapan ini seorang peneliti akan mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan untuk mengajar, seperti halnya : 1. RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Peneliti terlebih dahulu menyusun RPP sebelum melakukan penelitian. Tujuan penyusunan RPP yaitu supaya apa yang akan dilakukan pada penelitian sudah terlebih dahulu dirancang bersama dengan alokasi waktunya, sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan rencana. 2. LKS Lembar Kerja Siswa LKS juga perlu dipersiapkan terlebih dahulu supaya tujuan dari apa yang ingin diteliti dapat terpenuhi. Dalam penelitian ini, peneliti ingin menerapkan suatu pendekatan pembelajaran konstruktivisme. Peneliti menerapkan pendekatan konstruktivisme dengan menggunakan LKS. Dalam penyusunan LKS ini, peneliti menggunakan soal- soal dengan meninta siswa untuk mengisi titik-titik yang belum terisi jawaban, kemudian siswa diminta untuk menyimpulkan sendiri berdasarkan contoh yang diberikan, kemudian dari contoh dan kesimpulan yang telah dibuat, siswa juga diminta untuk mengerjakan latihan-latihan soal agar mereka dapat mengembangkan sendiri kemampuannya melalui latihan soal. Dalam hal ini, LKS disusun supaya siswa mampu menemukan suatu konsep dan prinsip penting dan dapat membentuk atau mengkonstruks pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan yang pernah didapatkan dahulu dengan bantuan LKS. 3. Lembar pengamatan Lembar pengamatan disusun supaya observer dapat mengamati keterlaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, apakah sudah baik atau ada yang masih perlu diperbaiki.

b. Pelaksanaan Kegiatan

1 Kegiatan Awal Pada kegiatan awal, peneliti terlebih dahulu mengucapkan salam, menanyakan kabar siswa dan menanyakan kesiapan belajar siswa, kemudian sebagai kegiatan apersepsi, peneliti mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang sudah pernah dipelajari sebelumnya, yaitu mengenai materi operasi hitung pembagian pada bilangan bulat. Peneliti juga menyampaikan mengenai materi yang akan dipelajari serta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut.

2 Kegiatan Inti

Peneliti mengajak siswa untuk menyebutkan contoh bentuk operasi hitung pembagian pada bilangan bulat. Peneliti menanyakan kembali berkaitan dengan sifat- sifat pada operasi hitung perkalian bilangan bulat dan meminta siswa untuk menyebutkan serta menjelaskannya. Siswa menyebutkan macam-macam sifat pada operasi hitung, antara lain : a. Tertutup Pertanyaan I : Sifat tertutup itu yang seperti apa? Adakah yang bisa memberikan contoh ? Jawaban : Sifat tertutup itu yang kalau bilangan bulat dioperasikan dengan bilangan bulat akan menghasilkan bilangan bulat juga. Contohnya : 4 adalah bilangan bulat, adalah bilangan bulat, dan hasilnya juga bilangan bulat. Pertanyaan II : Pada operasi apa saja yang memiliki sifat tertutup ? Jawaban : Penjumlahan, pengurangan, dan perkalian pada bilangan bulat. Pertanyaan III : Apakah pada pembagian bilangan bulat berlaku sifat tertutup ? Contoh : Bagaimana dengan Nanti coba kalian diskusikan dengan kelompok masing-masing. b. Komutatif Pertanyaan I : Sifat komutatif itu yang seperti apa? Adakah yang bisa memberikan contoh ? Jawaban : Sifat komutatif itu yang dengan dan bilangan bulat. Contoh : Pertanyaan II : Pada operasi apa saja yang memiliki sifat komutatif ? Jawaban : Pada penjumlahan dan perkalian bilangan bulat. Pertanyaan III : Apakah pada pembagian bilangan bulat berlaku sifat komutatif ? Contoh : Bagaimana dengan Apakah hasilnya akan sama ? Nanti coba kalian diskusikan dengan kelompok masing-masing. c. Asosiatif Pertanyaan I : Sifat asosiatif itu yang seperti apa? Adakah yang bisa memberikan contoh ? Jawaban : Sifat asosiatif itu yang dengan , dan bilangan bulat. Contoh : Pertanyaan II : Pada operasi apa saja yang memiliki sifat asosoatif ? Jawaban : Pada penjumlahan dan perkalian bilangan bulat. Pertanyaan III : Apakah pada pembagian bilangan bulat berlaku sifat asosiatif ? Contoh : Bagaimana dengan Apakah hasilnya akan sama ? Nanti coba kalian diskusikan dengan kelompok masing-masing dan sifat-sifat yang lain nanti bisa kalian coba sendiri. Pada saat peneliti sudah selesai memberi pengantar sebelum siswa mengerjakan soal-soal, kemudian peneliti membentuk kelompok dengan cara siswa menghitung dari 1 sampai 8, sehingga masing-masing kelompok terdiri dari 4 anggota. Peneliti juga menentukan tempat dari kelompok 1 sampai 8 supaya siswa tidak saling berebut tempat dan supaya tidak memakan waktu yang cukup lama. Siswa pun kemudian duduk pada tempat yang sudah ditentukan oleh peneliti. Peneliti membagikan Lembar Kerja Siswa dan meminta siswa yang sudah mendapatkan LKS untuk mulai mengerjakan dan mendiskusikan dengan teman kelompoknya. Siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan teman selama 20 menit. Peneliti juga menekankan agar semua anggota kelompok ikut berpartisipasi, jika ada yang mengalami kesulitan jangan langsung tanya ke peneliti tetapi didiskusikan dengan teman sekelompoknya terlebih dahulu. Pada saat waktu yang telah ditentukan sudah berakhir, peneliti memberi instruksi ke siswa untuk melakukan pembelajaran kooperatif tipe TSTS, yaitu 2 siswa berkunjung ke kelompok lain untuk mendiskusikan hasil pekerjaannya dan melanjutkan soal yang masih belum terselesaikan dengan kelompoknya, dan 2 siswa yang tetap pada tempatnya untuk memberikan informasi pada kelompok lain yang berkunjung ke kelompoknya. Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan kelompok lain selama 10 menit, setelah itu, peneliti meminta perwakilan dari beberapa kelompok untuk maju menuliskan hasil pekerjaan yang diperolehnya, dan peneliti juga memberi kesempatan pada kelompok yang maju tadi untuk menambahkan jika ada yang dirasa kurang, serta peneliti juga meminta kepada kelompok lain jika ingin mengoreksi pekerjaan teman yang sudah dituliskan di papan tulis. Dengan demikian, peneliti berharap agar siswa mampu aktif dan menjadi semua ikut memperhatikan. Peneliti memberi kesempatan untuk siswa bertanya jika masih ada yang belum jelas. Peneliti juga mengumumkan bahwa ini adalah pertemuan terakhir sebelum test, jadi manfaatkan waktu yang ada untuk bertanya, setelah itu ada siswa yang mulai bertanya dan peneliti menjawabnya. 3 Kegiatan Akhir Kegiatan berikutnya yaitu membuat kesimpulan dan refleksi. Dalam mengambil kesimpulan dan refleksi dilakukan secara lisan dengan memberi pertanyaan dan siswa menjawabnya.

E. Analisis Data

1. Keterlaksanaan Kegiatan

Tabel 4. 2 Analisis Keterlaksanaan Kegiatan

a. Pertemuan Pertama

Observer ke - Jumlah Skor Skor Total Presentase 1 109 140 77,86 2 104 140 74,29 3 102 140 72,86 I

b. Pertemuan Kedua

Observer ke - Jumlah Skor Skor Total Presentase 1 126 140 90,00 2 121 140 86,43 3 110 140 78,57 II

c. Pertemuan Ketiga

Observer ke - Jumlah Skor Skor Total Presentase 1 119 140 85,00 2 118 140 84,29 3 117 140 83,57 III

d. Pertemuan Keempat

Observer ke - Jumlah Skor Skor Total Presentase 1 128 140 91,43 2 121 140 86,43 3 111 140 79,29 IV

2. Hasil Tes Kemampuan Awal

Keterangan : C-1 adalah siswa dengan nomor urut 1 dan seterusnya. Tabel 4. 3 Hasil Tes Kemampuan Awal No. Kode Nilai Keterangan 1. C-1 40 Kurang Sekali 2. C-2 - - 3. C-3 60 Cukup 4. C-4 100 Baik Sekali 5. C-5 76 Baik 6. C-6 64 Cukup 7. C-7 64 Cukup 8. C-8 48 Kurang Sekali 9. C-9 68 Cukup 10. C-10 60 Cukup 11. C-11 56 Kurang 12. C-12 68 Cukup 13. C-13 36 Kurang Sekali 14. C-14 44 Kurang Sekali 15. C-15 28 Kurang Sekali 16. C-16 100 Baik Sekali 17. C-17 52 Kurang Sekali 18. C-18 84 Baik 19. C-19 32 Kurang Sekali 20. C-20 60 Cukup 21. C-21 84 Baik 22. C-22 96 Baik Sekali 23. C-23 56 Kurang 24. C-24 28 Kurang Sekali 25. C-25 76 Baik 26. C-26 60 Cukup 27. C-27 28 Kurang Sekali 28. C-28 84 Baik 29. C-29 36 Kurang Sekali 30. C-30 - - 31. C-31 96 Baik Sekali 32. C-32 72 Cukup Tabel 4. 4 Presentase Kategori Nilai Tes Kemampuan Awal No. Kategori Jumlah Siswa Presentase 1. Baik Sekali 4 13,33 2. Baik 5 16,67 3. Cukup 9 30,00 4. Kurang 2 6,67 5. Kurang Sekali 10 33,33 Gambar 4. 1 Diagram Presentase Kategori Nilai Kemampuan Awal

3. Hasil Uji Coba Soal Evaluasi Belajar

a. Uji Coba Soal Evaluasi Belajar Pertama

Uji coba ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas dan reliabilitas soal. Pada uji coba yang pertama ini, peneliti menggunakan kelas VII A karena berdasarkan informasi yang peneliti dapatkan dari guru, kelas VII A memiliki kemampuan yang hampir sama atau hampir setara dengan kelas VII C untuk mata pelajaran Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali matematika. Berikut ini adalah hasil dari uji coba pertama pada kelas VII A : Tabel 4. 5 Hasil Nilai Uji Coba Soal Evaluasi Belajar Pertama No. Kode Nilai Keterangan 1. A-1 58 Kurang 2. A-2 53 Kurang Sekali 3. A-3 55 Kurang 4. A-4 48 Kurang Sekali 5. A-5 65 Cukup 6. A-6 78 Baik 7. A-7 60 Cukup 8. A-8 53 Kurang Sekali 9. A-9 60 Cukup 10. A-10 48 Kurang Sekali 11. A-11 45 Kurang Sekali 12. A-12 85 Baik 13. A-13 53 Kurang Sekali 14. A-14 78 Baik 15. A-15 83 Baik 16. A-16 58 Kurang 17. A-17 65 Cukup 18. A-18 75 Cukup 19. A-19 70 Cukup 20. A-20 - - 21. A-21 75 Cukup 22. A-22 55 Kurang 23. A-23 45 Kurang Sekali 24. A-24 80 Baik 25. A-25 70 Cukup 26. A-26 75 Cukup 27. A-27 68 Cukup 28. A-28 45 Kurang Sekali 29. A-29 58 Kurang 30. A-30 35 Kurang Sekali 31. A-31 73 Cukup 32. A-32 80 Baik Validitas masing-masing soal pilihan ganda pada uji coba pertama : 1 Uji Validitas dengan tingkat signifikasi 5 Tabel 4.6 Validitas Uji Coba Soal Pilihan Ganda Pertama No. Soal N r Keterangan 1 0,355 0,602 Valid 2 0,355 Valid 3 0,355 Tidak Valid 4 0,355 0,424 Valid 5 0,355 0,595 Valid 6 0,355 0,276 Tidak Valid 7 0,355 0,080 Tidak Valid 8 0,355 -0,160 Tidak Valid 9 0,355 0,412 Valid 10 0,355 0,209 Tidak Valid 11 0,355 0,345 Tidak Valid 12 0,355 0,405 Valid 13 0,355 0,578 Valid 14 0,355 0,259 Tidak Valid 15 0,355 0,296 Tidak Valid 2 Uji Reliabilitas : dan taraf signifikasi 5 didapat Oleh karena maka dapat disimpulkan bahwa soal-soal tersebut realibel. Validitas masing-masing soal uraian pada uji coba pertama : 3 Uji Validitas dengan tingkat signifikasi 5 Tabel 4. 7 Validitas Uji Coba Soal Uraian Pertama No. Soal n r Keterangan 1a 0,355 0,561 Valid 1b 0,355 0,257 Tidak Valid 1c 0,355 0,478 Valid 2a 0,355 0,636 Valid 2b 0,355 0,548 Valid 3 0,355 0,710 Valid 4 Uji Reliabilitas : dan taraf signifikasi 5 didapat Oleh karena maka dapat disimpulkan bahwa soal-soal tersebut realibel.

b. Uji Coba Soal Evaluasi Belajar Kedua

Pada uji coba yang kedua ini, peneliti menggunakan kelas VII D yang juga merupakan kelas dengan tingkat kemampuan hampir setara dengan kelas VII C pada mata pelajaran matematika. Berikut ini hasil uji coba yang kedua pada kelas VII D. Tabel 4. 8 Hasil Nilai Uji Coba Soal Evaluasi Belajar Kedua No. Kode Nilai Keterangan 1. D-1 45 Kurang Sekali 2. D-2 55 Kurang 3. D-3 50 Kuramg Sekali 4. D-4 78 Baik 5. D-5 48 Kurang Sekali 6. D-6 50 Kurang Sekali 7. D-7 43 Kurang Sekali 8. D-8 63 Cukup 9. D-9 53 Kurang 10. D-10 63 Cukup 11. D-11 70 Baik 12. D-12 63 Cukup 13. D-13 75 Baik 14. D-14 45 Kurang Sekali 15. D-15 50 Kurang Sekali 16. D-16 65 Cukup 17. D-17 73 Cukup 18. D-18 78 Baik 19. D-19 55 Kurang 20. D-20 58 Kurang 21. D-21 88 Baik Sekali 22. D-22 75 Baik 23. D-23 53 Kurang Sekali 24. D-24 50 Kurang Sekali 25. D-25 53 Kurang Sekali 26. D-26 58 Kurang 27. D-27 73 Cukup 28. D-28 48 Kurang Sekali 29. D-29 58 Kurang 30. D-30 58 Kurang 31. D-31 63 Cukup 32. D-32 28 Kurang Sekali Validitas masing-masing soal pilihan ganda pada uji coba kedua : 1 Uji Validitas dengan tingkat signifikasi 5 Tabel 4. 9 Validitas Uji Coba Soal Pilihan Ganda Kedua No. Soal n r Keterangan 1 0,349 0,339 TidakValid 2 0,349 0,359 Valid 3 0,349 0,053 Tidak Valid 4 0,349 0,466 Valid 5 0,349 0,410 Valid 6 0,349 0,381 Valid 7 0,349 0,075 Tidak Valid 8 0,349 0,595 Valid 9 0,349 0,402 Valid 10 0,349 0,704 Valid 11 0,349 0,607 Valid 12 0,349 0,042 Tidak Valid 13 0,349 0,256 Tidak Valid 14 0,349 0,470 Valid 15 0,349 0,325 Tidak Valid 2 Uji Reliabilitas : dan taraf signifikasi 5 didapat Oleh karena maka dapat disimpulkan bahwa soal-soal tersebut realibel. Validitas masing-masing soal uraian pada uji coba kedua : 3 Uji Validitas dengan tingkat signifikasi 5 Tabel 4.10 Validitas Uji Coba Soal Evaluasi Belajar Uraian Pertama No. Soal N r Keterangan 1a 0,349 Tidak Valid 1b 0,349 Valid 1c 0,349 Valid 2a 0,349 Valid 2b 0,349 Valid 3 0,349 Valid 4 Uji Reliabilitas : dan taraf signifikasi 5 didapat Oleh karena maka dapat disimpulkan bahwa soal-soal tersebut realibel.

4. Hasil Tes Evaluasi Belajar

Keterangan : C-1 adalah siswa dengan nomor urut 1 dan seterusnya. Tabel 4. 11 Hasil Tes Evaluasi Belajar No. Kode Nilai Keterangan 1. C-1 48 Kurang Sekali 2. C-2 83 Baik 3. C-3 85 Baik 4. C-4 88 Baik Sekali 5. C-5 75 Cukup 6. C-6 63 Cukup 7. C-7 75 Cukup 8. C-8 75 Cukup 9. C-9 40 Kurang Sekali 10. C-10 88 Baik Sekali 11. C-11 60 Cukup 12. C-12 68 Cukup 13. C-13 33 Kurang Sekali 14. C-14 83 Baik 15. C-15 68 Cukup 16. C-16 100 Baik Sekali 17. C-17 68 Cukup 18. C-18 73 Cukup 19. C-19 33 Kurang Sekali 20. C-20 80 Baik 21. C-21 73 Cukup 22. C-22 80 Baik 23. C-23 73 Cukup 24. C-24 43 Kurang Sekali 25. C-25 73 Cukup 26. C-26 43 Kurang Sekali 27. C-27 55 Kurang 28. C-28 73 Cukup 29. C-29 43 Kurang Sekali 30. C-30 48 Kurang Sekali 31. C-31 90 Baik Sekali 32. C-32 83 Baik Tabel 4. 12 Presentase Kategori Nilai Tes Evalusasi Belajar No. Kategori Jumlah Siswa Presentase 1. Baik Sekali 4 12,50 2. Baik 6 18,75 3. Cukup 13 40,63 4. Kurang 1 3,13 5. Kurang Sekali 8 25,00 Gambar 4.2 Diagram Kategori Nilai Tes Evalusasi Belajar

5. Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa

Tabel 4. 13 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar No. Kode Jumlah Skor Presentase Keterangan 1. C-1 79 54,44 Cukup 2. C-2 74 48,89 Cukup 3. C-3 75 50,00 Cukup 4. C-4 75 50,00 Cukup 5. C-5 73 47,78 Cukup 6. C-6 79 54,44 Cukup 7. C-7 69 43,33 Cukup 8. C-8 77 52,22 Cukup 9. C-9 70 44,44 Cukup 10. C-10 70 44,44 Cukup Baik Sekali Baik Cukup Kurang Kurang Sekali 11. C-11 70 44,44 Cukup 12. C-12 80 55,56 Cukup 13. C-13 67 41,11 Cukup 14. C-14 73 47,78 Cukup 15. C-15 83 58,89 Cukup 16. C-16 78 53,33 Cukup 17. C-17 81 56,67 Cukup 18. C-18 88 64,44 Baik 19. C-19 70 44,44 Cukup 20. C-20 81 56,67 Cukup 21. C-21 78 53,33 Cukup 22. C-22 75 50,00 Cukup 23. C-23 87 63,33 Baik 24. C-24 91 67,78 Baik 25. C-25 80 55,56 Cukup 26. C-26 81 56,67 Cukup 27. C-27 71 45,56 Cukup 28. C-28 75 50,00 Cukup 29. C-29 71 45,56 Cukup 30. C-30 75 50,00 Cukup 31. C-31 80 55,56 Cukup 32. C-32 79 54,44 Cukup Tabel 4. 14 Presentase Kategori Motivasi Belajar No. Kategori Jumlah Siswa Presentase 1. Baik 3 9,38 2. Cukup 29 90,63 Gambar 4. 3 Diagram Kategori Motivasi Belajar Baik Cukup

F. Pembahasan

Pada pembahasan dijawab serta dibahas mengenai masalah-masalah yang terdapat pada rumusan masalah. Pembahasan ini berkaitan dengan penerapan pendekatan konstruktivisme dengan model kooperatif tipe TSTS di kelas VII C sesuai dengan data yang diperoleh dan analisis data. 1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan konstruktivisme yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS pada materi operasi hitung bilangan bulat? Pembahasan : Pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan model kooperatif tipe TSTS di kelas VII C pada materi operasi hitung bilangan bulat dapat berjalan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil analisis keterlaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang mencapai presentase 83 . Dalam pelaksanaan pembelajaran, proses pembelajaran disesuaikan dengan pendekatan konstruktivisme, yaitu siswa diajak untuk membentuk mengkonstruk pengetahuan sendiri berdasarkan pengetahuan yang sudah diperolehnya dahulu, sehingga kegiatan pembelajaran tidak terpusat kepada guru, akan tetapi berpusat kepada siswa. Proses pembelajaran juga disusun sesuai dengan kurikulum 2006, karena pada sekolah tersebut menggunakan kurikulum 2006. Kegiatan pembelajaran dimulai dari kegiatan awal atau pendahuluan yang terdiri dari orientasi, apersepi dan, motivasi, kegiatan inti yang terdiri dari elaborasi, eksplorasi dan konfirmasi, serta kegiatan akhir atau penutup yang terdiri dari kegiatan membuat kesimpulan dan refleksi. Dalam rangka mendukung kegiatan pembelajaran yang menerapkan pendekatan konstruktivisme ini, peneliti menggunakan LKS untuk membantu siswa menemukan suatu konsep yang baru serta membantu siswa untuk membentuk pengetahuan baru dan memaknainya dalam diri siswa. Suatu pengetahuan yang mereka temukan sendiri biasanya siswa akan bisa untuk memaknai pengetahuan baru tersebut dalam diri siswa. Kegiatan pembelajaran yang menggunakan pendekatan konstruktivisme tersebut akan didukung dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS. Pada kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS, yaitu siswa melakukan kegiatan diskusi kelompok yang kemudian siswa saling bertukar infromasi dengan kelompok yang lain, setelah itu, siswa kembali ke kelompoknya untuk saling melengkapi LKS serta saling memberikan informasi berdasarkan informasi yang telah diperolehnya. Siswa dan guru sudah dapat menerapkan kegiatan pembelajaran yang menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan model kooperatif tipe TSTS pada materi pelajaran operasi hitung bilangan bulat, akan tetapi belum maksimal. Hal tersebut disebabkan oleh waktu yang tersedia terbatas sehingga ada beberapa langkah-langkah pembelajaran yang sudah dilaksanakan akan tetapi belum terlaksana dengan baik. Dengan model kooperatif tipe TSTS ini siswa dapat aktif dengan berdiskusi dengan temannya, saling bertukar dan menambah informasi. Dalam pembelajaran kooperatif tipe TSTS ini siswa berdiskusi dengan teman sekelompoknya dan dengan teman di kelompok yang lain, akan tetapi siswa hanya dapat mengunjungi satu kelompok yang lain saja karena mengingat supaya kondisi kelas tidak terjadi keributan dan waktunya pun terbatas, sehingga dengan membatasi siswa seperti itu, peneliti berharap tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Pada kegiatan pembelajaran, peneliti juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya jika ada yang masih belum jelas, dan siswa pun beberapa sudah ada yang mengajukan pertanyaan. Dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan model kooperatif tipe TSTS ini membuat siswa semakin aktif ketika pembelajaran, siswa merasa senang karena kegiatan pembelajaran membuat siswa semakin banyak mendapatkan pelajaran, yaitu siswa dapat belajar untuk bersosialisasi dengan temannya dalam kegiatan diskusi kelompok, siswa semakin banyak informasi karena mereka tidak hanya mendapatkan informasi dari teman sekelompoknya tetapi juga mendapatkan informasi dari kelompok lain, sehingga membuat siswa semakin kaya akan pengetahuan, dan siswa juga dilatih untuk tidak hanya tergantung pada pengajaran dari guru saja, sehingga kegiatan pembelajaran lebih berpusat pada siswa. 2. Bagaimana hasil belajar peserta didik setelah mengikuti pembelajaran matematika dengan pendekatan konstruktivisme yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS pada materi operasi hitung bilangan bulat ? Pembahasan : Peneliti memberikan tes kemampuan awal di kelas VII C untuk mengetahui apakah materi pra syarat sudah dapat dipahami dengan baik atau belum. Berdasarkan nilai yang diperoleh peserta didik, kemudian nilai tersebut diolah lagi untuk mengetahui kriteria nilai yang diperoleh siswa. Nilai-nilai yang telah diperoleh siswa kemudian digolongkan berdasarkan kategori nilai yang terdiri dari baik sekali, baik, cukup, kurang, dan kurang sekali. Dari hasil analisis, diperoleh hasil peserta didik yang memperoleh nilai dengan kategori baik sekali 13,33 , baik 16,67 , cukup 30,00 , kurang 6,67 dan kurang sekali 33,33 . Jika dilihat secara keseluruhan, peserta didik yang memperoleh nilai dengan kategori baik sekali, baik, dan cukup sebanyak 60 , sedangkan peserta didik yang memperoleh nilai dengan kategori kurang dan kurang sekali 40 . Dengan demikian, secara keseluruhan peserta didik sudah dapat memahami materi pra syarat dengan baik. Peneliti mengadakan tes evaluasi belajar untuk mengetahui hasil belajar peserta didik setelah mengikuti pembelajaran matematika dengan pendekatan konstruktivisme yang menggunakan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS. Berdasarkan analisis data hasil tes evaluasi belajar peserta didik, diperoleh nilai dengan kategori baik sekali 12,50 , baik 18,75 , cukup 40,63 , kurang 3,13 , dan kurang sekali 25,00 . Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa hasil tes evaluasi belajar yang diperoleh peserta didik sudah baik karena 71,88 memperoleh nilai dengan kategori yang baik sekali, baik dan cukup, sedangkan yang mendapatkan nilai dengan kategori kurang dan kurang sekali sebanyak 28,13 . 3. Bagaimana motivasi belajar peserta didik ketika belajar matematika dengan pendekatan konstruktivisme yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS pada materi operasi hitung bilangan bulat ? Pembahasan : Motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran yang menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan model kooperatif tipe TSTS sudah cukup baik karena dari hasil analisis motivasi belajar siswa diperoleh hasil rata-rata 77, dan dari presentase yang diperoleh presentase motivasi siswa dengan kategori baik mencapai 9,38 dan cukup 90,63 . Dari hasil analisis tersebut, siswa dapat dikatakan memiliki motivasi yang cukup baik. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti melihat bahwa siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran yang menggunakan pendekatan konstruktivsime dengan model kooperatif tipe TSTS. Berdasarkan hasil analisis data secara keseluruhan dan pembahasan dari setiap permasalahan yang diteliti dapat dikatakan bahwa penerapan pembelajaran yang menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan model kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS di kelas VII C SMP Pangudi Luhur 1 Klaten pada materi operasi hitung pada bilangan bulat cocok diterapkan, sehingga siswa pun merasa senang dan antusias dalam mengikuti pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme dan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil analisis yang menunjukkan bahwa siswa ada peningkatan hasil belajar dan motivasinya cukup tinggi. Model pembelajaran kooperatif tipe TSTS merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat mendukung penerapan pendekatan konstruktivisme, selain itu dengan model pembelajaran tersebut siswa dapat lebih termotivasi dalam belajar, siswa berusaha untuk mencari informasi dan siswa juga bisa mendapatkan kesempatan untuk saling bertukar informasi.

G. Kelemahan-kelemahan

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TSTS) MENGGUNAKAN CD PEMBELAJARAN

0 10 193

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

Peningkatan keaktifan dan hasil belajar materi pengelolaan lingkungan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) untuk siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2011-2012.

0 1 222

MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

0 0 14

PenGARUH MOdel PeMBelAJARAn kOOPeRATIF TIPe TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TeRHAdAP HASIl BelAJAR IPA

0 0 5

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA FITRA YULIA ROZI Guru IPS SMP Negeri 6 Pekanbaru fitriagmail.com ABSTRAK - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS

0 0 12