Pembelajaran Kooperatif Model Pembelajaran kooperatif Coperative Learning

melaksanakan brain storming atau bertukar pikiran, berdiskusi dengan pihak-pihak terkait apabila diperlukannya. Selanjutnya, guru juga perlu mendorong siswa untuk mmenggunakan berbagai pengalaman dan pengetahuan yang telah dimilikinya dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Dengan demikian, guru yang menerapkan pendekatan konstruktivisme menghargai autonomi dan inisiatif siswa.

D. Model Pembelajaran kooperatif Coperative Learning

1. Pembelajaran Kooperatif

Menurut Rusman 2010 pembelajaran kooperatif cooperative learning merupakan bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Menurut Nurulhayati Rusman, 2010 : 201 pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam satu kelompok kecil untuk saling berinteraksi. Karakteristik model pembelajaran kooperatif antara lain: 1 Pembelajaran scara Tim Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dilakukan secar tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus mampu membuat setiap siswa belajar. Setiap anggota tim harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran. 2 Didasarkan pada Manajemen Kooperatif Manajeman memiliki 3 fungsi, yaitu : a Fungsi manajemen sebagai perencanaan pelaksanaan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, dan langkah-langkah pembelajaran yang ditentukan. b Fungsi manajemen sebagai organisasi, menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang, agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif. c Fungsi manajemen sebagai kontrol, menujukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui bentuk tes maupun non tes. 3 Kemauan untuk Bekerja Sama Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok, oleh karenanya prinsip kebersamaan atau kerja sama perlu ditekankan dalam pembelajaran kooperatif. 4 Keterampilan Bekerja Sama Kemampuan bekerja sama itu dipraktikkan melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Dengan demikian, siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Pembelajaran kooperatif akan efektif digunakan apabila : 1 guru menekankan pentingnya usaha bersama di samping usaha secara individual, 2 guru menghendaki pemerataan perolehan hasil dalam belajar, 3 guru ingin menanamkan tutor sebaya atau belajar melalui teman sendiri, 4 guru menghendaki adanya pemerataan partisipasi aktif siswa, 5 guru menghendaki kemampuan siswa dalam memecahkan berbagai permasalahan. Sanjaya, 2006 Menurut Rusman 2012 : 212-213 prosedur atau langkah-langkah pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri atas empat tahap, yaitu sebagai berikut. a. Penjelasan Materi Pada tahapan penjelasan materi, hal yang dilakukan dalam proses pembelajaran adalah tahapan penyampaian pokok-pokok materi pelajaran sebelum siswa belajar dan berinteraksi di dalam kelompok. b. Belajar Kelompok Tahapan belajar kelompok dilakukan setelah pendidik memberikan penjelasan materi kepada peserta didik dan membentuk peserta didik menjadi beberapa kelompok untuk bekerjasama membahas materi yang telah ditentukan. Belajar kelompok sangat menuntut adanya aktivitas siswa secara optimal agar masing-masing anggota kelompok dapat beradaptasi dan berinteraksi dalam proses belajar di setiap kelompoknya. c. Penilaian Tahapan penilaian merupakan tahapan yang dilakukan pada proses pembelajaran dengan melalui tes maupun penilaian non tes. Tahapan ini bertujuan untuk mengukur hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan penilaian secara individu maupun penilaian berdasarkan kemampuan kelompoknya. Setiap informasi yang didapatkan dari hasil penilaian dijadikan sumber autentik dan dipadukan untuk memberikan keputusan akhir terhadap hasil belajar yang dicapai oleh setiap peserta didik. d. Pengakuan Tim Tahapan pengakuan tim adalah tahapan di mana pendidik menetapkan tim kelompok yang paling menonjol atau berprestasi dalam proses pembelajaran. Kepada tim kelompok tersebut diberikan penghargaan atau hadiah, atau pengakuan yang diharapkan akan memotivasi kelompok lain untuk terus meningkatkan prestasinya dalam kegiatan pembelajaran. Keunggulan dan kelemahan Pembelajaran Kooperatif Sutarjo, 2012 : 118 sebagai berikut : 1 Keunggulan a. Peserta didik tidak terlalu menggantungkan diri pada pendidik, meningkatkan kepercayaan diri dalam berpikir. b. Mengembangkan kemampuan mengungkapkan gagasan sendiri dan membandingkan dengan gagasan teman. c. Belajar menghargai orang lain dan menyadari keterbatasan diri. d. Meningkatkan rasa tanggung jawab pribadi. e. Meningkatkan kemampuan memecahkan permasalahan tanpa merasa takut membuat kesalahan. f. Meningkatkan keterampilan interaksi, meningkatkan motivasi untuk berprestasi. 2 Kelemahan a. Semangat belajar kelompok perlu waktu cukup lama untuk dipahami peserta didik sebagai cara belajar yang efektif. b. Belajar kelompok memang memberi manfaat dalam kehidupan keseharian, namun sebagian besar aktivitas individual paling dominan dalam kehidupan nyata. c. Menumbuhkan semangat peer teaching di kalangan peserta didik tidaklah mudah.

2. Tipe-tipe Model Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TSTS) MENGGUNAKAN CD PEMBELAJARAN

0 10 193

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

Peningkatan keaktifan dan hasil belajar materi pengelolaan lingkungan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) untuk siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2011-2012.

0 1 222

MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

0 0 14

PenGARUH MOdel PeMBelAJARAn kOOPeRATIF TIPe TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TeRHAdAP HASIl BelAJAR IPA

0 0 5

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA FITRA YULIA ROZI Guru IPS SMP Negeri 6 Pekanbaru fitriagmail.com ABSTRAK - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS

0 0 12