Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan Keempat

siswa dapat memahami materi atau masih binggung dengan materi pembagian bilangan bulat ?

4. Pertemuan Keempat

Penelitian pada pertemuan kedua dilaksanakan pada Selasa, 25 Agustus 2015 pukul 10. 50 – 12.20 2 jam pelajaran. Pada penelitian ini, peneliti menerapkan pendekatan pembelajaran konstruktivisme dengan model kooperatif tipe TSTS. Pada pertemuan ini, peneliti membahas mengenai sifat-sifat pada operasi hitung pembagian bilangan bulat dan operasi hitung campuran pada bilangan bulat.

a. Persiapan

Persiapan merupakan hal yang penting sebelum melakukan kegiatan penelitian. Pada tahap persiapan ini seorang peneliti akan mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan untuk mengajar, seperti halnya : 1. RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Peneliti terlebih dahulu menyusun RPP sebelum melakukan penelitian. Tujuan penyusunan RPP yaitu supaya apa yang akan dilakukan pada penelitian sudah terlebih dahulu dirancang bersama dengan alokasi waktunya, sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan rencana. 2. LKS Lembar Kerja Siswa LKS juga perlu dipersiapkan terlebih dahulu supaya tujuan dari apa yang ingin diteliti dapat terpenuhi. Dalam penelitian ini, peneliti ingin menerapkan suatu pendekatan pembelajaran konstruktivisme. Peneliti menerapkan pendekatan konstruktivisme dengan menggunakan LKS. Dalam penyusunan LKS ini, peneliti menggunakan soal- soal dengan meninta siswa untuk mengisi titik-titik yang belum terisi jawaban, kemudian siswa diminta untuk menyimpulkan sendiri berdasarkan contoh yang diberikan, kemudian dari contoh dan kesimpulan yang telah dibuat, siswa juga diminta untuk mengerjakan latihan-latihan soal agar mereka dapat mengembangkan sendiri kemampuannya melalui latihan soal. Dalam hal ini, LKS disusun supaya siswa mampu menemukan suatu konsep dan prinsip penting dan dapat membentuk atau mengkonstruks pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan yang pernah didapatkan dahulu dengan bantuan LKS. 3. Lembar pengamatan Lembar pengamatan disusun supaya observer dapat mengamati keterlaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, apakah sudah baik atau ada yang masih perlu diperbaiki.

b. Pelaksanaan Kegiatan

1 Kegiatan Awal Pada kegiatan awal, peneliti terlebih dahulu mengucapkan salam, menanyakan kabar siswa dan menanyakan kesiapan belajar siswa, kemudian sebagai kegiatan apersepsi, peneliti mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang sudah pernah dipelajari sebelumnya, yaitu mengenai materi operasi hitung pembagian pada bilangan bulat. Peneliti juga menyampaikan mengenai materi yang akan dipelajari serta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut.

2 Kegiatan Inti

Peneliti mengajak siswa untuk menyebutkan contoh bentuk operasi hitung pembagian pada bilangan bulat. Peneliti menanyakan kembali berkaitan dengan sifat- sifat pada operasi hitung perkalian bilangan bulat dan meminta siswa untuk menyebutkan serta menjelaskannya. Siswa menyebutkan macam-macam sifat pada operasi hitung, antara lain : a. Tertutup Pertanyaan I : Sifat tertutup itu yang seperti apa? Adakah yang bisa memberikan contoh ? Jawaban : Sifat tertutup itu yang kalau bilangan bulat dioperasikan dengan bilangan bulat akan menghasilkan bilangan bulat juga. Contohnya : 4 adalah bilangan bulat, adalah bilangan bulat, dan hasilnya juga bilangan bulat. Pertanyaan II : Pada operasi apa saja yang memiliki sifat tertutup ? Jawaban : Penjumlahan, pengurangan, dan perkalian pada bilangan bulat. Pertanyaan III : Apakah pada pembagian bilangan bulat berlaku sifat tertutup ? Contoh : Bagaimana dengan Nanti coba kalian diskusikan dengan kelompok masing-masing. b. Komutatif Pertanyaan I : Sifat komutatif itu yang seperti apa? Adakah yang bisa memberikan contoh ? Jawaban : Sifat komutatif itu yang dengan dan bilangan bulat. Contoh : Pertanyaan II : Pada operasi apa saja yang memiliki sifat komutatif ? Jawaban : Pada penjumlahan dan perkalian bilangan bulat. Pertanyaan III : Apakah pada pembagian bilangan bulat berlaku sifat komutatif ? Contoh : Bagaimana dengan Apakah hasilnya akan sama ? Nanti coba kalian diskusikan dengan kelompok masing-masing. c. Asosiatif Pertanyaan I : Sifat asosiatif itu yang seperti apa? Adakah yang bisa memberikan contoh ? Jawaban : Sifat asosiatif itu yang dengan , dan bilangan bulat. Contoh : Pertanyaan II : Pada operasi apa saja yang memiliki sifat asosoatif ? Jawaban : Pada penjumlahan dan perkalian bilangan bulat. Pertanyaan III : Apakah pada pembagian bilangan bulat berlaku sifat asosiatif ? Contoh : Bagaimana dengan Apakah hasilnya akan sama ? Nanti coba kalian diskusikan dengan kelompok masing-masing dan sifat-sifat yang lain nanti bisa kalian coba sendiri. Pada saat peneliti sudah selesai memberi pengantar sebelum siswa mengerjakan soal-soal, kemudian peneliti membentuk kelompok dengan cara siswa menghitung dari 1 sampai 8, sehingga masing-masing kelompok terdiri dari 4 anggota. Peneliti juga menentukan tempat dari kelompok 1 sampai 8 supaya siswa tidak saling berebut tempat dan supaya tidak memakan waktu yang cukup lama. Siswa pun kemudian duduk pada tempat yang sudah ditentukan oleh peneliti. Peneliti membagikan Lembar Kerja Siswa dan meminta siswa yang sudah mendapatkan LKS untuk mulai mengerjakan dan mendiskusikan dengan teman kelompoknya. Siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi dengan teman selama 20 menit. Peneliti juga menekankan agar semua anggota kelompok ikut berpartisipasi, jika ada yang mengalami kesulitan jangan langsung tanya ke peneliti tetapi didiskusikan dengan teman sekelompoknya terlebih dahulu. Pada saat waktu yang telah ditentukan sudah berakhir, peneliti memberi instruksi ke siswa untuk melakukan pembelajaran kooperatif tipe TSTS, yaitu 2 siswa berkunjung ke kelompok lain untuk mendiskusikan hasil pekerjaannya dan melanjutkan soal yang masih belum terselesaikan dengan kelompoknya, dan 2 siswa yang tetap pada tempatnya untuk memberikan informasi pada kelompok lain yang berkunjung ke kelompoknya. Siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan kelompok lain selama 10 menit, setelah itu, peneliti meminta perwakilan dari beberapa kelompok untuk maju menuliskan hasil pekerjaan yang diperolehnya, dan peneliti juga memberi kesempatan pada kelompok yang maju tadi untuk menambahkan jika ada yang dirasa kurang, serta peneliti juga meminta kepada kelompok lain jika ingin mengoreksi pekerjaan teman yang sudah dituliskan di papan tulis. Dengan demikian, peneliti berharap agar siswa mampu aktif dan menjadi semua ikut memperhatikan. Peneliti memberi kesempatan untuk siswa bertanya jika masih ada yang belum jelas. Peneliti juga mengumumkan bahwa ini adalah pertemuan terakhir sebelum test, jadi manfaatkan waktu yang ada untuk bertanya, setelah itu ada siswa yang mulai bertanya dan peneliti menjawabnya. 3 Kegiatan Akhir Kegiatan berikutnya yaitu membuat kesimpulan dan refleksi. Dalam mengambil kesimpulan dan refleksi dilakukan secara lisan dengan memberi pertanyaan dan siswa menjawabnya.

E. Analisis Data

1. Keterlaksanaan Kegiatan

Tabel 4. 2 Analisis Keterlaksanaan Kegiatan

a. Pertemuan Pertama

Observer ke - Jumlah Skor Skor Total Presentase 1 109 140 77,86 2 104 140 74,29 3 102 140 72,86 I

b. Pertemuan Kedua

Observer ke - Jumlah Skor Skor Total Presentase 1 126 140 90,00 2 121 140 86,43 3 110 140 78,57

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TSTS) MENGGUNAKAN CD PEMBELAJARAN

0 10 193

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

Peningkatan keaktifan dan hasil belajar materi pengelolaan lingkungan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) untuk siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2011-2012.

0 1 222

MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

0 0 14

PenGARUH MOdel PeMBelAJARAn kOOPeRATIF TIPe TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TeRHAdAP HASIl BelAJAR IPA

0 0 5

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA FITRA YULIA ROZI Guru IPS SMP Negeri 6 Pekanbaru fitriagmail.com ABSTRAK - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS

0 0 12