Tabel 4. 12 Presentase Kategori Nilai Tes Evalusasi Belajar
No. Kategori
Jumlah Siswa Presentase
1. Baik Sekali
4 12,50
2. Baik
6 18,75
3. Cukup
13 40,63
4. Kurang
1 3,13
5. Kurang Sekali
8 25,00
Gambar 4.2 Diagram Kategori Nilai Tes Evalusasi Belajar
5. Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Siswa
Tabel 4. 13 Hasil Kuesioner Motivasi Belajar
No. Kode
Jumlah Skor Presentase
Keterangan
1. C-1
79 54,44
Cukup 2.
C-2 74
48,89 Cukup
3. C-3
75 50,00
Cukup 4.
C-4 75
50,00 Cukup
5. C-5
73 47,78
Cukup 6.
C-6 79
54,44 Cukup
7. C-7
69 43,33
Cukup 8.
C-8 77
52,22 Cukup
9. C-9
70 44,44
Cukup 10.
C-10 70
44,44 Cukup
Baik Sekali Baik
Cukup Kurang
Kurang Sekali
11. C-11
70 44,44
Cukup 12.
C-12 80
55,56 Cukup
13. C-13
67 41,11
Cukup 14.
C-14 73
47,78 Cukup
15. C-15
83 58,89
Cukup 16.
C-16 78
53,33 Cukup
17. C-17
81 56,67
Cukup 18.
C-18 88
64,44 Baik
19. C-19
70 44,44
Cukup 20.
C-20 81
56,67 Cukup
21. C-21
78 53,33
Cukup 22.
C-22 75
50,00 Cukup
23. C-23
87 63,33
Baik 24.
C-24 91
67,78 Baik
25. C-25
80 55,56
Cukup 26.
C-26 81
56,67 Cukup
27. C-27
71 45,56
Cukup 28.
C-28 75
50,00 Cukup
29. C-29
71 45,56
Cukup 30.
C-30 75
50,00 Cukup
31. C-31
80 55,56
Cukup 32.
C-32 79
54,44 Cukup
Tabel 4. 14 Presentase Kategori Motivasi Belajar
No. Kategori
Jumlah Siswa Presentase
1. Baik
3 9,38
2. Cukup
29 90,63
Gambar 4. 3 Diagram Kategori Motivasi Belajar
Baik Cukup
F. Pembahasan
Pada pembahasan dijawab serta dibahas mengenai masalah-masalah yang terdapat pada rumusan masalah. Pembahasan ini berkaitan dengan
penerapan pendekatan konstruktivisme dengan model kooperatif tipe TSTS di kelas VII C sesuai dengan data yang diperoleh dan analisis data.
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran matematika dengan pendekatan
konstruktivisme yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS pada materi operasi hitung bilangan
bulat? Pembahasan :
Pelaksanaan pembelajaran
yang menggunakan
pendekatan konstruktivisme dengan model kooperatif tipe TSTS di kelas VII C
pada materi operasi hitung bilangan bulat dapat berjalan dengan baik. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil analisis keterlaksanaan kegiatan
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang mencapai presentase 83 . Dalam pelaksanaan pembelajaran, proses
pembelajaran disesuaikan dengan pendekatan konstruktivisme, yaitu siswa diajak untuk membentuk mengkonstruk pengetahuan sendiri
berdasarkan pengetahuan yang sudah diperolehnya dahulu, sehingga kegiatan pembelajaran tidak terpusat kepada guru, akan tetapi berpusat
kepada siswa. Proses pembelajaran juga disusun sesuai dengan kurikulum 2006, karena pada sekolah tersebut menggunakan