Numbered Head Together NHT

terlebih dahulu dirancang bersama dengan alokasi waktunya, sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan rencana. 2. LKS Lembar Kerja Siswa LKS juga perlu dipersiapkan terlebih dahulu supaya tujuan dari apa yang ingin diteliti dapat terpenuhi. Dalam penelitian ini, peneliti ingin menerapkan suatu pendekatan pembelajaran konstruktivisme. Peneliti menerapkan pendekatan konstruktivisme dengan menggunakan LKS. Dalam penyusunan LKS ini, peneliti menggunakan soal- soal dengan meninta siswa untuk mengisi titik-titik yang belum terisi jawaban, kemudian siswa diminta untuk menyimpulkan sendiri berdasarkan contoh yang diberikan, kemudian dari contoh dan kesimpulan yang telah dibuat, siswa juga diminta untuk mengerjakan latihan-latihan soal agar mereka dapat mengembangkan sendiri kemampuannya melalui latihan soal. Dalam hal ini, LKS disusun supaya siswa mampu menemukan suatu konsep dan prinsip penting dan dapat membentuk atau mengkonstruks pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan yang pernah didapatkan dahulu dengan bantuan LKS. 3. Lembar pengamatan Lembar pengamatan disusun supaya observer dapat mengamati keterlaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti, apakah sudah baik atau ada yang masih perlu diperbaiki.

b. Pelaksanaan Kegiatan

1 Kegiatan Awal Pada kegiatan awal, peneliti terlebih dahulu mengucapkan salam, menanyakan kabar siswa dan menanyakan kesiapan belajar siswa, kemudian sebagai kegiatan apersepsi, peneliti mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang sudah pernah dipelajari sebelumnya, yaitu mengenai materi operasi hitung pembagian pada bilangan bulat. Peneliti juga menyampaikan mengenai materi yang akan dipelajari serta tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut.

2 Kegiatan Inti

Peneliti mengajak siswa untuk menyebutkan contoh bentuk operasi hitung pembagian pada bilangan bulat. Peneliti menanyakan kembali berkaitan dengan sifat- sifat pada operasi hitung perkalian bilangan bulat dan meminta siswa untuk menyebutkan serta

Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TWO STAY TWO STRAY (TSTS) MENGGUNAKAN CD PEMBELAJARAN

0 10 193

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

Peningkatan keaktifan dan hasil belajar materi pengelolaan lingkungan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) untuk siswa kelas XA SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran 2011-2012.

0 1 222

MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

0 0 14

PenGARUH MOdel PeMBelAJARAn kOOPeRATIF TIPe TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TeRHAdAP HASIl BelAJAR IPA

0 0 5

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA FITRA YULIA ROZI Guru IPS SMP Negeri 6 Pekanbaru fitriagmail.com ABSTRAK - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TS

0 0 12