Teknik dan Metode Pengumpulan Data

3.9 Teknik dan Metode Pengumpulan Data

Beberapa metode dan teknik pengumpulan data serta analisis data kualitatif yang dipakai dalam penelitian C-SSM ini, yaitu: 1) observasi, 2) wawancara mendalam 3) focus group discussion. Tidak dihindari tentunya studi kasus, yaitu

metode yang ideal jika investigasi mendalam dan holistik yang diperlukan. 109 Namun penggunaanya selektif dan kritis dengan peneliti sendiri sebagai alatnya.

Hal ini sejalan dengan keingintahuan fenomena kompetensi yang dimitoskan. Sehingga diperlukan,”..in depth description of a particular situation, program,

event or activity. A case study is both a process of inquiry about the case and the product of that inquiry. 110 ”

3.9.1 Observasi

Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap fenomena tersebut. Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah tempat, pelaku, kegiatan, subjek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Observasi dilakukan di kantor pusat Bank BTN, khususnya learning center dan HCD, LPPI, dan di kantor cabang. Pada penelitian ini digunakan observasi tidak terstruktur, dan observasi kelompok

tidak terstruktur 111 seperti terlihat pada lampiran. Secara umum menurut Walker ada tiga fase dalam strategi SDM yang dalam hal ini terkait dengan analisis

politik, yaitu: menilai lingkungan, mengembangkan strategi, dan implementasi strategi MSDM. 112

Pada observasi partisipasi (participant observation), metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan yaitu saat peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian

109 Feagin, Orum &Sjoberg, 1991. 110 Stake, 2000, 436 dalam Neuman, W. Laurence. Social Research Methods: Qualitative

and Quantitative Approache s. Boston: Allyn and Bacon, 2000. 111 Bungin, 2007,115

112 Walker, 1992 dan Noe Hollenbeck dan Wright, 2000

pengembangan kompetensi SDM. Lebih dari 20 kali hal ini dilakukan pada level supervisor dan manajer menengah. Pada observasi ini diperoleh gambaran struktur pengembangan kompetensi SDM oleh HCD.

Selanjutnya dilakukan observasi tidak berstruktur ketika peneliti mengunjungi kantor pusat dan kantor cabang dalam proses penyiapan pengembangan kompetensi. Kegiatan ini dilakukan tanpa menggunakan panduan observasi. Pada observasi ini peneliti mendapatkan gambaran sistem pengembangan pada level menengah dan lini depan. Rencana observasi kelompok tidak terstruktur dilaksanakan bersamaan dengan secara berkelompok terhadap suatu atau beberapa subjek sekaligus. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam observasi adalah topografi, jumlah dan durasi, intensitas atau kekuatan respon, stimulus kontrol (kondisi di mana perilaku muncul), dan kualitas perilaku.

3.9.2 Focus Group Discussion (FGD)

Focus group discussion (FGD, yaitu teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap pemaknaan dari suatu kelompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap fokus masalah yang sedang diteliti.

Dalam hal ini, FGD diselenggarakan beberapa kali dengan mengelompokkan peserta berdasarkan fungsi (analis kredit, frontliner, officer, manajer, pincab, dan board of director ) dalam organisasi. Pengumpulan data melalui diskusi kelompok kecil yang terdiri atas 3-10 orang yang dipilih untuk mendiskusikan kompetensi MSDM ini tanpa menggunakan kuesioner yang terstruktur. Dari diskusi ini diharapkan muncul ide secara spontan dari para peserta diskusi grup terfokus dengan lebih menitikberatkan hasil yang mencerminkan ide-ide yang mewakili kelompok atau organisasi.

3.9.3 Wawancara Mendalam

Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in –depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara. Pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.

Beberapa wawancara mendalam dilakungan dengan direktur utama (2 periode), board of director, board of director, manajer, pincab, analis kredit, officer, dan frontliner di Bank BTN. Hal sama juga dilakukan dengan pejabat struktural di dalam organisasi pengawasan (BI dan OJK), koordinasi (Perbanas dan IBI), serta pengembangan (LSPP dan LPPI .