5 Ringkasan Teknik Pegumpulan dan Analisis Data
Tabel 3.5 Ringkasan Teknik Pegumpulan dan Analisis Data
Deskripsi (data / hasil analisis)
Pengumpula
Analisis Data
n Data
1 Menginformasi tentang situasi
Telaah
Analisis isi (content analysis)
problematic
dokumen dan wawancara
2 Menggambarkan tentang situasi Wawancara & Formulasi dan presentasi masalah-masalah problematik untuk mendapatkan
tersebut melalui analisis One, Two, dan Three “rich picture”
diskusi
3 Gambaran keterkaitan situasi
Formulasi “root definition” dengan teknik masala h dalam bentuk “root
Telaah
dokumen,
CATWOE, dengan bentuk umum
definition”
wawancara,
“sistem untuk melakukan P dengan cara Q
diskusi
dalam rangka untuk mencapai R”.
Memilih, memberi nama, memodelkan sistem yang relevan.
4 Model konseptual dari sistem yang
Mengembangkan model konseptual dengan telah diberi nama pada „root
Diskusi
membuat konstruksi yang menggambarkan definition’ dan digambarkan dalam
batas-batas sistem, keterkaitan, dan
activity model. ketergantungan antar komponen (subsistem) 5 Perbandingan model konseptual
Membandingkan model konseptual dengan dengan realita
Diskusi,
wawancara
realita dengan alat bantu berupa matrik antara komponen yang ada dalam model, kriteria, dan komponen yang ada dalam real world
6 Membuat perubahan yang
Menyimpulkan hasil analisis dari tahap 1 diperlukan secara sistematik
Diskusi,
wawancara
sampai tahap 6.
dan layak secara kultural. Sumber: dari berbagai sumber diolah oleh peneliti
Simpulan data diverifikasi selama proses penelitian melalui peninjauan atau pemikiran kembali pada catatan lapangan secara terperinci dan seksama, bertukar
pikiran dengan informan peneliti. Makna-makna yang muncul dari data diuji kebenarannya, kekokohan dan kecocokannya hingga membentuk validitasnya. 117
Analisis tematik yang dipergunakan dalam kajian ini mencangkup tiga tahapan. Tahapan pertama, akan diidentifikasi tema-tema yang luas, gagasan yang muncul secara berulang dan kuat dalam sebagian besar data dianggap sebagai sebuah tema. Tahap kedua akan dicari beberapa subtema yang lebih spesifik yang akan ditemukan apabila ada lebih dari pemahaman yang saling berkaitan. Hal ini, membuat peneliti dapat membedakan antara gagasan yang sangat berkaitan, akan tetapi berbeda satu sama lain dan juga dapat mengkategorisasi tema-tema lebih mendalam dan kompleks.
3.11 Proses dan Pelaporan Hasil Penelitian Proses penelitian yang panjang dapat diringkas dalam sebuah table 3.7 yang memberikan gambaran penelitian dual imperative dalam tujuh prinsip SSM yang diperjelas dalam proses dan hasil yang diharapkan. Hal ini akan memudahkan riset tindakan (action research) yang dapat dikelompokkan menjadi lima tindakan. Selama proses penelitian, beberapa konfirmasi dilakukan melalui wawancara mendalam, FGD, serta fora keilmuan baik dalam bentuk penelitian kecil yang dipublikasi maupun konferensi ilmiah. Empat siklus pembelajaran diperoleh melalui kegiatan: finding out, making purposeful activity models, debating (structure discussion about the situation and its improvement), serta mendefinisikan ―action to improve‖.
Keluaran (outcome) proses tersebut di atas dibagi dalam beberapa terminal penelitian kecil: peran pemimpin sebagai pemosisi strategik, departemen HCD, pemimpin cabang, penolakan perubahan, supervisory, compliance, dan frontliner. Hasilnya disajikan dalam konferensi serta dituliskan dalam bentuk artikel pada jurnal ilmiah yang sudah terbit maupun masih dalam bentuk surat persetujuan penerbitan (acceptance letter).Proses serta fora tersebut makin menguatkan peneliti untuk mendesain perubahan kompetensi MSDM yang dibutuhkan, diinginkan, dan dapat dilaksanakan organisasi.
Seluruh pelaporan hasil penelitian dituliskan dalam bab 4 menggunakan
117 Berg, 2004, 222
kerangka yang digunakan oleh Uchiyama 118 yang merupakan penyempurnaan sekaligus penyederhanaan dari model pelaporan disertasi. Bab 4 disusun
berdasarkan ringkasan metode SSM sesuai siklus modifikasi. Penggambaran proses tersebut mengakomodasi aktifitas dan plot yang disusun HCD Bank BTN dan peneliti.