Analisis Sosial, Peran, Norma, Nilai, dan Politik Organisasi Perbankan di Indonesia

4.2.2 Analisis Sosial, Peran, Norma, Nilai, dan Politik Organisasi Perbankan di Indonesia

Organisasi bank tergabung dalam Perbanas (Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional) sebagai asosiasi organisasi bank yang berdiri pada 1951 telah

melewati jalan panjang mewujudkan visi dan misinya. 32 Posisinya terhadap Pemerintah, DPR, dan Bank Indonesia merupakan mitra kerja (partner) yang

secara proporsional dan profesional aktif memberikan masukan dalam upaya membentuk tatanan sistem perbankan dan keuangan yang sehat dan stabil baik secara mikro maupun makro. Para bankir bergabung dalam organisasi profesi Ikatan Bankir Indonesia (IBI) dan ujung tombak kualitas SDM perbankan secara strategis dilakukan oleh LPPI sejak 18 Desember 1958. Sertifikasi profesi bankir dilakukan oleh LSPP sejak 26 Oktober 2006 yang dibentuk dan didukung IBI, Perbanas, HIMBARA, Perbarindo, Asbanda dan Asbisindo . LSPP telah memperoleh lisensi dari BNSP pada 19 Juni 2008 mencakup bidang: 1) audit internal, 2) treasury dealer, settlement, dan money broker, 3) wealth management, 4) risk management.

Pengembangan SDM dimulai dengan memahami sistem perbankan Indonesia yang memiliki banyak systems holons seperti Bank Indonesia, OJK, Departemen Keuangan, dan sub-systems holons terkait seperti Himbara, Perbanas, IBI, Asbanda, LPPI, Perbanas Institute, LSPP, dan training provider. Dari analisis sosial dapat ditarik kesimpulan bahwa pengembangan kompetensi

30 “Pengumuman Hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham TAhunan PT Bank Tabungan Negara (perseso) Tbk. 2014" http://www.btn.co.id/getattachment/9cbbafc7-55ed-4e82-

a79f-fed6e4c34f12/Keputusan-RUPST-2014-(1).aspx Keputusan tersebut menindaklanjuti hasil fit and proper test direksi dan pejabat eksekutif BTN yang dilaksanakan Bank Indonesia (BI).

31 Tarihoran, Kadiv Widyaiswara Direktorat Pengembangan SDM OJK, wawancara 25 November 2014 32 http://www.perbanas.org 31 Tarihoran, Kadiv Widyaiswara Direktorat Pengembangan SDM OJK, wawancara 25 November 2014 32 http://www.perbanas.org

kompetensi general banking 1-3 dan perbankan syariah oleh LSPP 33 . Namun demikian, dibandingkan dengan kebutuhan dan tuntutan global hasil tersebut

masih belum memadai baik dari segi jumlah maupun kualitasnya. Beberapa hasil yang menjadi tonggak dalam pengembangan kompetensi SDM tentang peran (role), norma (norms), dan nilai-nilai (value), terwujud dalam misi dan visi organisasi. Sebagai individu bankir harus mengikuti kode etik bankir. Kode etik bankir Indonesia berisi sembilan butir yang ditetapkan oleh IBI (Ikatan Bankir Indonesia) melalui proses panjang dan intensif. Berdasarkan penuturan Djojosumarto Rachmat Saleh mantan gubernur Bank Indonesia terlibat sangat aktif dalam perumusan dan dihormati integritasnya dalam perumusan Kode

Etik Bankir. 34 Pemahaman good corporate governance (GCG) sebagai sebuah struktur yang mengatur pola hubungan, sistem pengecekan dan perimbangan yang

transparan atas penentuan tujuan perusahaan, pencapaian, dan pengukuran kinerja 35 menjadi alat yang ampuh. Organisasi juga menggunakan kegiatan

tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility-CSR) untuk meningkatkan nilainya. Kegiatan CSR di banyak bank sudah dipisahkan dari kegiatan marketing yang mencerminkan aktivitas CSR pada tiga level dari: mencari keuntungan, menyejahterakan masyakarat, dan memelihara lingkunagn

disingkat menjadi 3 P (profit, people, dan planet). 36

Analisis situasi politik pengembangan SDM perbankan Indonesia dipengaruhi sejumlah regulasi terkait , “surat keputusan direksi Bank Indonesia No 31/310/KEP/Dir dilanjutkan dengan pengaturan jumlah bank dengan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) dapat dikatakan kurang berhasil. Perbanas dengan menyodorkan Lanskap Perbankan untuk menciptakan, “sistem perbankan yang sehat, kuat, dan efisien, sehingga tercipta kestabilan sistem keuangan dalam

33 “Memahami Bisnis Bank”, http://www.lspp.ikatanbankir.com/home/artikel.php?id=150 34 Syafrizal Dahlan, 2014, Legacy Sang Legenda, pp. 200-217

35 Daniri dalam Wilson Arafat, 2010, Good Corporate Governance, Jakarta: Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia dan Penerbit Andi 36 Laporan tahunan Bank BTN 2013, 2014, dan 2015 35 Daniri dalam Wilson Arafat, 2010, Good Corporate Governance, Jakarta: Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia dan Penerbit Andi 36 Laporan tahunan Bank BTN 2013, 2014, dan 2015

undang (RUU) API. Para pihak terkait harus memperjuangkan API tidak sekadar produk PBI yang hanya mengikat bank sentral dan bank yang diaturnya, tetapi juga harus bisa menjadi undang-undang milik semua pemangku kepentingan dan mereka yang terkait dengan industri perbankan agar Indonesia bisa memiliki bank

berskala internasional.“ 38 Terkait dengan pengembangan SDM, aturan yang secara politik harus

dilakukan adalah menegaskan kembali biaya pelatihan dan pengembangan 5% dari total biaya SDM jangan diletakkan di pusat yang membuat repot. 39 Persepsi

tentang jumlah biaya pelatihan berkembang dinamis karena, “… sampai ada salah satu bank pemerintah yang istilahnya lempar handuk karena sudah terlalu banyak akumulasinya. Mereka mengatakan sudah sebanyak gini tidak bisa kita

habiskan. 40 Dalam industri perbankan yang diatur dengan regulasi cukup ketat,

ketidakpastian (uncertaincy), kompleksitas (complexity) dan konflik dalam organisasi (intra organizational conflict) berkembang terutama karena wilayah kerja yang luas dan persaingan yang ketat baik tekanan dari luar organisasi

maupun dari dalam terkait dengan pengembangan karir. Kode Etik Bankir 41 adalah panduan bertindak secara internal maupun eksternal.

Meningkatkan kapabilitas organisasi menjadi tanggung jawab segenap stakeholder sehingga pada bank besar ada dua orang direktur, yaitu direktur MSDM dan direktur Kepatuhan. Direktur SDM bisa membawahi divisi: kebijakan dan pengembangan SDM, operasional SDM, dan pengelolaan pekerja untuk kontrak dan outsourcing. Sedangkan direktur kepatuhan membawahi divisi: manajemen risiko, kepatuhan, perencanaan strategi dan pengembangan bisnis,

hukum, serta pendidikan dan pelatihan. Sekjen Ikatan Bankir Indonesia (IBI) 42

37 Sigit Pramono, diskusi panel 13 Desember 2013 38 Sigit Pramono, diskusi panel 13 Desember 2013 39 Farid Aulia, DSDM Bank Indonesia, wawancara 23 Juni 2014 40 Ibid