Teknik Analisis Data

3.10 Teknik Analisis Data

Analisis dalam penelitian kualitatif sebenarnya telah dimulai sejak pengembangan desain penelitian. Sejalan dengan perkembangan pengumpulan data di lapangan, analisis dilakukan terus-menerus secara interim sampai menemukan jawaban yang memadai atas masalah penelitian. Analisis diarahkan untuk menemukan keteraturan-keteraturan tertentu melalui pendekatan interaktif atau siklus pertanyaan-dan-jawaban. Analisis diakhiri ketika inferensi dipandang “valid” dalam arti dipandang merupakan sesuatu yang mungkin (probable), reasonable , dan nampaknya benar. Pengolahan data dapat dilakukan melalui tahapan-tahapan melakukan klasifikasi: rekaman wawancara, catatan lapangan (field notes), data sekunder.

Analisis dilakukan pada beberapa tingkatan, yaitu untuk mengeksplorasi, mendeskripsikan, atau menjelaskan pola-pola hubungan-hubungan (kausalitas) dari sejumlah kategori konseptual tertentu. Dalam penelitian kualitatif, hubungan- hubungan kausal dipahami sebagai hubungan yang terjadi secara langsung maupun secara longitudinal pada proses-proses lokal yang mendasari sutau rangkaian (serial) kejadian-kejadian (events) dan keadaan (states), yang

menunjukkan bagaimana semuanya ini mengarah pada sebuah hasil tertentu, dan menggugurkan hipotesis-hipotesis lain. Dengan demikian, kita memperoleh gambaran bukan saja mengenai terjadinya sesuatu, tetapi juga pemahaman mengenai bagaimana dan mengapa sesuatu terjadi.

Untuk tujuan membangun teori, peneliti berdiskusi dengan promotor dan copromotor dengan memperhatikan hasil diskusi problem solving dan theoritical framework . Untuk tujuan problem solving peneliti melakukan rekonstruksi bersama pembimbing dengan menggunakan data temuan di lapangan. Data yang sudah diperoleh dari lapangan dianalisis melalui tiga alur kegiatan yang akan dilakukan secara bersamaan yakni : reduksi data. Penyajian data dan penarikan

kesimpulan atau verifikasi. 114 Miles dan Habermas menawarkan suatu teknik analisis yang lazim disebut dengan interactive model. Teknik analisis ini pada

dasarnya terdiri dari tiga komponen : reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan serta pengujian kesimpulan (drawing dan verifying

conclusions 115 ). Langkah reduksi data melibatkan beberapa tahap. Tahap pertama,

melibatkan langkah-langkah editing, pengelompokan dan meringkas data. Pada tahap kedua, peneliti menyusun catatan-catatan (memo) mengenai berbagai hal, termasuk yang berkenaan dengan aktivitas serta proses-proses sehingga peneliti dapat menemukan tema-tema, kelompok-kelompok, dan pola-pola data. Catatan yang dimaksud di sini tidak lain gagasan-gagasan atau ungkapan yang mengarah pada teorisasi berkenaan dengan data yang ditemui. Catatan mengenai data atau gejala tertentu dapat dibuat sepanjang satu kalimat, satu paragraf atau mungkin beberapa paragraf. Kemudian pada tahap terakhir dari reduksi data, peneliti penyusun rancangan konsep-konsep (mengupayakan konseptualisasi) serta penjelasan-penjelasan berkaitan dengan tema, pola atau kelompok-kelompok data bersangkutan. Dalam komponen reduksi data ini kelihatan bahwa peneliti akan mendapatkan data yang sangat sulit untuk diidentifikasi pola dan temanya atau

113 Miles dan Habermas dalam Berg, 2004, p. 220 114 Ibid. , p. 220 115 Punch, 1998, 202-204

mungkin kurang relevan untuk tujuan penelitian sehingga data bersangkutan terpaksa harus disimpan (diredusir) dan tidak termasuk yang akan dianalisis.

116 Menurut Strauss dan Corbin terdapat 3 (tiga) macam/jenis proses analisis data (coding) yaitu open coding, axial coding, dan selective coding.

Ketiga macam Coding tersebut dilakukan secara simultan dalam penelitian ini. Open Coding : adalah proses merinci, menguji, membandingkan, konseptualisasi dan melakukan kategorisasi data. Axial Coding: adalah prosedur saat data dikumpulkan kembali bersama dengan cara baru setelah open coding, dengan membuat kaitan antara kategori-kategori. Ini dilakukan dengan memanfaatkan landasan berpikir (paradigm) coding yang meliputi kondisi-kondisi, konteks- konteks, aksi strategi-strategi interaksi dan konsukuensi-konsekuensi. Selective Coding adalah proses seleksi kategori inti, menghubungkan secara sistematis ke kategori-kategori lain, melakukan validasi hubungan-hubungan tersebut, dan dimasukan ke dalam kategori-kategori yang diperlukan lebih lanjut untuk perbaikan dan pengembangan.

Dalam hubungan ini data yang tersaji, berupa kelompok-kelompok atau gugusan-gugusan yang kemudian saling dikait-kaitkan sesuai dengan kerangka teori yang digunakan. Gambar-gambar dan diagram yang menunjukkan keterkaitan antara gejala yang satu dengan yang lain sangat diperlukan untuk kepentingan analisis data.

Pengumpulan Data

Penyajian Data

Penarikan/pengujian

Reduksi Data

kesimpulan