Bagaimana bapak melihat permasalahan pengembangan SDM perbankan Indonesia secara umum terutama dikaitkan dengan masuknya pasar tunggal di asean 2015 dan 2020

T: Bagaimana bapak melihat permasalahan pengembangan SDM perbankan Indonesia secara umum terutama dikaitkan dengan masuknya pasar tunggal di asean 2015 dan 2020

J: 1. Dengan globalisasi sekarang praktek perbankan di seluruh dunia itu sama bahkan menyatu, perhatikan di Indonesia banyak sekali bank asing, meskipun kantornya disini tapi operasinya belum tentu disini. Contoh bank permata yg dimiliki singapura, IT nya di sana, disini ga ada apanya, disini hanya cari dana dan pembiayaan, segala sesuatu itu ditentukan oleh induknya. Termasuk jg bank dari Amerika, namanya globalisasi batas2 Negara itu sudah tidak ada lagi dalam perbankan. 2. Pengawasan juga sama mengaju pada BASEL

1, 2, 3 dan sekarang basel 4 itu dipakai di seluruh dunia. Jadi kl disini jadi pegawai OJK/BI kl bekerja di Malaysia itu tdk terjadi perubahan apa2, Cuma bedanya bank nya ada di Malaysia tapi segala seting itu sama.

T : Apakah ada sertifikasi?

J : Ada, seperti tadi karena globalisasi industrinya jadi 1, pengawasan banknya jadi 1, tapi syarat2 dr masing2 negara ada sertifikasi. Itu dalam rangka supaya dia bs bekerja disitu, apalagi kl asean sdh mencakup pula lembaga keuangan dan perbankan terjadi tahun 2020, kl tahun 2015 itu non bank, nanti para praktisi perbankan professional dari 10 negara bs pindah dr 1 ngara ke Negara lain itu memang disyaratkan adanya sertifikasi. Sekarang sdh tdk ada bedanya lagi, dia orang Indonesia, Filipina, atau amerika. Saya sendiri punya pengalaman sebelum di BTN saya kan komisaris utama di belanda di indover bank yg kemudian ditutup, padahal sama saja hanya bedanya pake bahasa belanda/bahasa inggris, saya tidak mengalami kesulitan karena mereka juga ikut basel, resiko dsb. di kuala lumpur yg membawahi 16 negara asean. Saya bekerja di bank sentralnya. Dan sekarang saya di BTN dan Indover Bank juga sama saja. Saya kan menjadi komisaris utama saya juga memimpin manajemen resiko, SEG, J : Ada, seperti tadi karena globalisasi industrinya jadi 1, pengawasan banknya jadi 1, tapi syarat2 dr masing2 negara ada sertifikasi. Itu dalam rangka supaya dia bs bekerja disitu, apalagi kl asean sdh mencakup pula lembaga keuangan dan perbankan terjadi tahun 2020, kl tahun 2015 itu non bank, nanti para praktisi perbankan professional dari 10 negara bs pindah dr 1 ngara ke Negara lain itu memang disyaratkan adanya sertifikasi. Sekarang sdh tdk ada bedanya lagi, dia orang Indonesia, Filipina, atau amerika. Saya sendiri punya pengalaman sebelum di BTN saya kan komisaris utama di belanda di indover bank yg kemudian ditutup, padahal sama saja hanya bedanya pake bahasa belanda/bahasa inggris, saya tidak mengalami kesulitan karena mereka juga ikut basel, resiko dsb. di kuala lumpur yg membawahi 16 negara asean. Saya bekerja di bank sentralnya. Dan sekarang saya di BTN dan Indover Bank juga sama saja. Saya kan menjadi komisaris utama saya juga memimpin manajemen resiko, SEG,

T : Bagaimana mengenai SDM? J : SDM juga mengacu kesitu, jadi 1).pendidikan yg di LPPI LPPI skrng

ini diikuti oleh berbagai Negara dipasang 10 bendera kl diikuti oleh peserta asing. 2). LPPI sesuai dengan mandatnya untuk meningkatkan kompetensi Bankir, minimal S1 officer dididik di sini . setelah 2-3 tahun Nanti balik lagi kl mau di naikan jadi kepala seksi dan 3-4 tahun menjadi kepala cabang. Bankan untuk direktur juga disini juga. Jadi sidini selain meningkatkan kompetensi juga merefeshing karena ilmu itu berubah terus. Dan saat ini sdh tdk ada lagi ilmu diabad ke 20 skrng pake abad 21. Bahkan kepemimpinan yg ditemukan tahun 2005 mengatakan (MENIT 6.45) memimpin adalah mengarahkan dsb, skrng sdh diajarkan sudah diajarkan disini. Kita harus up to date karena banyak peserta dari luar negeri juga. Kl tidak bs dibilang jadul. Bahkan dulu ada yg buku sudah

30 tahun masih dipakai lagi.

T : Bank skrng memiliki banyak Learning Center (LC), bagaimana bapak melihat learning centernya bank Danamon, BCA, Mandiri, dan BTN juga baru membuat sehingga LPPI mana yang tidak bisa kerja sama dan mana yang mandiri

J : LPPI dan LC itu complementary bukan persaingan sama sekali. Contoh bank yg memiliki LC yaitu bank BRI, BNI, mandiri, Lc itu berfungsi untuk mendidik yg sifatnya internal karena LPPI tdk mungkin mengetahui yg internal. Untuk pendidikan yg sifatnya masal itu di LPPI. Misalnya untuk kepemimpinan perbankan itu kan berlaku untuk bank mana aja. Ada 2 keuntungannya, 1) mereka tau hal2 yg sangat baru, 2) jaringannya itu sangat2 penting. Knp bank2 yg memiliki LC seperti BRI, mandiri tak selalu mengirim karena di LC Bank mereka diajarkan makro ekonomi tentang inflasi, moneter, uang beredar itu di ajarkan oleh guru2 dari BI. Di dalam LC dibentuk kelompok2 agar mereka mengenal satu sama lain. Bagi alumni itu sangat menguntungkan karena sekarang ada BBM / grup untuk berkomunikasi dngan baik dan membantu satu sama lain. Dulu saya juga pernah ikut lemhanas angkatan 6. Di lemhanas jawaban dari alumni juga sama yaitu tentang sesuatu yang baru yang tdk tahu,terutama yang berhubungan J : LPPI dan LC itu complementary bukan persaingan sama sekali. Contoh bank yg memiliki LC yaitu bank BRI, BNI, mandiri, Lc itu berfungsi untuk mendidik yg sifatnya internal karena LPPI tdk mungkin mengetahui yg internal. Untuk pendidikan yg sifatnya masal itu di LPPI. Misalnya untuk kepemimpinan perbankan itu kan berlaku untuk bank mana aja. Ada 2 keuntungannya, 1) mereka tau hal2 yg sangat baru, 2) jaringannya itu sangat2 penting. Knp bank2 yg memiliki LC seperti BRI, mandiri tak selalu mengirim karena di LC Bank mereka diajarkan makro ekonomi tentang inflasi, moneter, uang beredar itu di ajarkan oleh guru2 dari BI. Di dalam LC dibentuk kelompok2 agar mereka mengenal satu sama lain. Bagi alumni itu sangat menguntungkan karena sekarang ada BBM / grup untuk berkomunikasi dngan baik dan membantu satu sama lain. Dulu saya juga pernah ikut lemhanas angkatan 6. Di lemhanas jawaban dari alumni juga sama yaitu tentang sesuatu yang baru yang tdk tahu,terutama yang berhubungan

hari ada 600 bankir yang belajar disini. Tapi LC juga tetep jalan. Kami tidak merasa bertugas mengajari yang bersifat internal itu. STB itu khusus untuk BI dan internal, peserta dari luar juga ada dari bank, kementrian keuangan yang sifatnya kebijakan.

J : IBS untuk mempersiapkan calon bangkir untuk bekerja d bank, setelah saya pelajari masih banyak yang harus di impfuf misalnya on the job training atau magang di bank. untuk lefel terakhir tahun ke 4 itu adalah pelajaran yang sama di bank sini. Di DIKTI ternyata hanya mensyaratkan 40 sks sesuai dengan sarjana ekonomi. Padalah kalau 4 tahun itu bisa 140 sks yang 100 saya yg isi. Jadi selama 4 tahun itu 1 tahun 6 bulan di DIKTI, 1 tahun bulan kita juga akan menerima pelajaran yang tidak kita dapat di tempat lain, contohnya membuat CV, cara wawancara, membuat surat lamaran khusus bahasa inggris karena sekarang di bank-bank itu tofelnya 550, sering ambil dari LPPI terutama semester-semester terakhir. Di bank juga ada ter kemampuan akademik, psikologi, kesehatan kalau ada sakit yg bias disembuhkan salama 1 tahun sehingga kalau sudah sembuh bias langsung daftar, itu untuk bank-bank besar. Kalau bank-bank kecil untuk mendidik banyak orang itu tdk sanggup. LPPI mensyaratkan 30 0rang. Tapi bank kecil skarang paling mengirim 5/6 orang. Mereka untuk semester 7 / 8 setelah itu bias langsung kerja itu sangat membantu karena masalah tdk punya uang untuk mendidik. Terlebih bank becil itu tidak memiliki LC.

T : Mencari profil & aktivitas beberapa tahun terakhir ini, berapa peserta, berapa kelas, jenis trainingnya apa aja, pertisipan dari mana, supaya kami dpt gambaran konkrit karena saya memiliki anggapan bahwa LSPP itu memberikan sertivikasi itu terbatas sekali yaitu hanya risk manajemen.

J: Kita juga bekerja sama dengan LSPP itu yang menguji. Kl disini itu yang bimbing dan tes, banyak orang mengajari bagaimana cara lulus. LPPI tdk memiliki kewenangan untuk memberikan sertivitasi, tapi orang perlu belajar maka di LPPI. Levelnya itu LSPP bawahnya BARA (IBI), BSME (bebas). BARA & BSME itu sama tepi harus ke LSPP

T. SDM itu kan bukan bisnis utama bank hanya bisnis support.

Bagaimana SDM berperan membfasilitasi departemen2 lain?

J: Pengawas bank itu adalah BI, pengawas bank nya member dari G 20 . Di G 20 ada sertifikasi, maka BI mewajibkan Bank-bank di Indonesia memakai itu. Untuk jabatan2 tertentu ada sertifikasi itu. Bank2 itu wajib melakukan itu karena itu peraturan dari regulator.

T : Bagaimana dengan pembelajaran bankir apakah sudah memadai?

J: Bank itu harus memiliki SDM yang baik, cara mendapatkan SDM yang baik adalah dengan pendidikan, 5% dari biaya untuk pendidikan. ada beberapa kecurangan yg terjadi misal tahun lalu. Ada kejadian treasury ke New York ada pegawai bank yg dikirim, tapi direktur dan anak istrinya ikut tapi ketahuan dan harus mengembalikan. Akhirnya BI tidak memakai orang seperti ini karena intergritasnya diragukan.