3 Cronholm tentang Tujuan Riset SSM

Gambar 3.3 Cronholm tentang Tujuan Riset SSM

Sumber: Cronholm, 2003

Pemikiran tersebut, mengakomodasikan pemikiran tentang SSM untuk pembelajaran di dunia praktik, dalam hal ini Perbanas sebagai asosiasi, dan

25 Sudarsono Hardjosoekarto. 2012, Soft Systems Methodology, (Metodologi Serba Sistem Lunak) . Jakarta: UI Press-Lab Sosio Pusat Kajian Sosiologi, pp 12-18

sekaligus mengembangkan pemikiran (intellectual devices) seperti ditegaskan oleh Holwell. 26

Sesuai dengan fokus permasalahan terkait dengan subjek penelitian yaitu organisasi perbankan pada Bank BTN. Pendekatan (SSM) digunakan untuk mengembangkan model kompetensi MSDM serta perumusan perbaikan kinerja melalui perbaikan kebijakan, pengawasan, dan pembinaan organisasi perbankan di Indonesia dapat dilaksanakan. Hal ini, diperkaya pula oleh Ikatan Bankir Indonesia (IBI) sebagai wadah profesi dan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), yang mempunyai world views dengan pengalaman, tindakan,

dan emosi masing-masing ini sejalan pemikiran Holwell. 27 Penelitian ini mencoba melakukan perbaikan atas situasi permasalahan (problematical situation) dalam

implementasi kebijakan kompetensi MSDM pada organisasi bank. Peneliti bekerja sama dengan problem owner berupaya membangun rekomendasi perubahan di satu sisi dan di sisi lain adalah knowledge yang disebut sebagai experience based knowledge.

Sebagai disertasi ilmiah, maka penelitian problem interest di bawah ini sekaligus dilengkapi oleh research interest seperti dijelaskan Gambar 3.4. 28 Pada

siklus (1) peneliti melakukan satu siklus pembelajaran dimulai dengan problem identification dan diakhiri dengan perolehan outcome yang diharapkan. Selanjutnya pada saat yang sama siklus (2) sebagai hasil refleksi kritis dibingkai dalam research theme sampai mendapatkan outcome berupa kedalaman permasalahan dan kebaruan (novelty).

Dengan demikian, siklus (1) problem solving dan (2) research interest dijalankan serentak dalam siklus (3) dan dirumuskan dalam siklus (4). Dapat

26 Martin Reynold & Sue Holwell, Op.Cit., p.199 ―SSM is an action-oriented process of inquiry into problematical situations in the everyday world; users learn their way from finding out

about the situation to defining/taking action to improve it. The learning emerges via an organized process in which the real situation is explored, using as intellectual devices - which serve to provide structure to discussion - models of purposeful activity built to encapsulate pure, stated worldviews.‖

27 Ibid. p. 201 “As we tackle a situation we see as problematical, we are intervening in order to take action intended to bring about improvement. In order to do that sensibly we need to

have a clear idea of what it is we are intervening in. This means having a clear view of the nature of the flux which constitutes everyday life. We have already described it as complex, changing, and having multiple strands: events, ideas, emotions, actions.

28 Judy McKay dan Peter Marshall, 2001, “The Dual Imperatives of Action Research.‖, Information Technology & People, Vol. 14 No. 1, 2001, pp. 46-59.

ditegaskan bahwa fokus penelitian ini, pada research interest-cycle mengingat kebutuhan ilmiah yang lebih besar bobotnya untuk penulisan disertasi. Walau demikian situasi problematik akan ditelusuri sebagai informasi awal untuk penelusuran situasi yang problematik.

McKay dan Marshall memaparkan bahwa pada penelitian riset aksi yang berbasis research interest 29 , peneliti harus memiliki tema, ide, tujuan, dan

pertanyaan penelitian terkait dengan apa yang ingin peneliti capai dengan menggunakan literatur yang relevan untuk mengklarifikasi dan mengidentifikasi kerangka teori yang ada dan relevan. Hal ini, didukung pula dengan prinsip yang menekankan empat hal mendasar: learning, culture, participation, dan ―two modes of thoughts‖. 30 Kemudian, peneliti merencanakan dan mendesain proyek

penelitian yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian, tema, dan tujuannya.